Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standard Nasional Analisis Penyebab KeberhasilanKegagalan Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

LAKIP 2015 TPSA BPPT 28 Tabel 3.5. Hasil Pengukuran Kinerja Indikator Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi Program Kegiatan Mitra Jumlah pemanfaatan teknologi maritime untuk eksplorasi cekungan migas tambahan di Perairan Indonesia 1 1 100 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan Kementerian Kemen. ESDM P3GL, LEMIGAS, PT. PADI, PT. Sucofindo, PT. Elnusa d. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya Kegiatan Survei Eksplorasi Hidrokarbon merupakan kegiatan baru yang dimulai pada tahun 2015, sehingga belum ada pembanding untuk realisasi kinerja tahun sebelumnya.

e. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah

Dalam jangka menengah 2015-2019, telah disusun target jangka menengah kegiatan Eksplorasi Hidrokarbon di Perairan Indonesia Timur dan Daerah Frontier. Dalam 5 tahun direncanakan 6 survei dan 2 rekomendasi. Jika dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2015 dan target jangka menengah, dapat diasumsikan bahwa capaian tahun 2015 terhadap target jangka menengah baru tercapai sekitar 17 capaian untuk target survei.

f. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standard Nasional

Tidak ada

g. Analisis Penyebab KeberhasilanKegagalan

Keberhasilan dalam pencapaian target berupa satu survey eksplorasi hidrokarbon di cekungan Selatan Makassar ini tidak terlepas dari kerja keras secara bersama-sama seluruh sumber daya manusia dan dukungan mitra-mitra, baik industry maupun KL terkait, baik dalam persiapan kapal, peralatan maupun SDM. Selain itu, koordinasi yang baik antar LAKIP 2015 TPSA BPPT 29 instansi dan lembaga sangat berperan dalam kesuksesan ini terutama dalam pelaksanaan FGD untuk penentuan lokasi. Tidak terjadinya pemotongan anggaran juga menjadi alasan yang menyebabkan tidak terjadinya perubahan dari rencana awal pelaksanaan kegiatan. Adapun kendala yang sangat berpengaruh terhadap outcome nantinya adalah ketidaktersediaan streamer yang lebih panjang untuk menambah penetrasi seismic yang awalnya direncanakan meminjam dari P3GL Bandung.

h. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Efisiensi Penggunaan SDM: Penggunaan SDM yang relative efisien dan cenderung masih kurang untuk tenaga ahli yang kompeten dalam bidang seismic seperti perlunya QC dan HSE . Efisiensi Penggunaan Keuangan: Penggunaan anggaran yang sangat efisien karena prioritas pada perbaikan peralatan survey dan persiapan pelaksanaan survey. Perjalanan dinas yang sangat dibatasi penggunaanya merupakan langkah untuk efisiensi anggaran. Efisiensi Penggunaan Mesin dan Peralatan : Penggunaan Wahana KR. Baruna Jaya II dan peralatan survei seismic 2D yang ada. Meskipun rencana peminjaman peralatan survey tambahan dari P3GL Bandung tidak dapat terealisasi karena alat tersebut sedang mengalami perbaikan. Kegiatan pemanfaatan teknologi maritime untuk eksplorasi cekungan migas laut di perairan Indonesia dalam jangka menengah tahun 2015 – 2019 diperlihatkan pada Gambar berikut: LAKIP 2015 TPSA BPPT 30 Gambar 3.2. Rencana Capaian Tahun 2015-2019 i. Analisis programkegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Beberapa analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja sasaran program dijelaskan dalam diagram berikut: LAKIP 2015 TPSA BPPT 31 Gambar 3.3. Analisis Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja indikator kinerja 1 pada Sasaran Program 2.

B. Indikator Kinerja : Jumlah pemanfaatan ocean observation platform bouy tsunami

a. Uraian Kegiatan