Sistem sadapan yang digunakan adalah : a. S
2
D
3
yaitu sistem sadap setengah spiral tiap 3 hari sekali dilakukan 1 sampai 3 tahun pertama
b. S
2
D
2
yaitu sistem sadap setengah spiral disadap tiap 2 hari sekali c. 2S
2
D
2
yaitu sistem sadap 2 keratan atas dan bawah setengah spiral tiap 2 hari sekali
d. S
2
S
4
D
3
yaitu sistem sadap setengah spiral sadap bawah seperempat spiral ke atas tiap 3 hari sekali
2. Eksploitasi Tanaman Kaitannya dengan Peremajaan
Kegiatan eksploitasi pada tanaman karet juga harus diikuti dengan pemikiran rencana program peremajaan replanting. Dasar
pertimbangannya adalah masa eksploitas 25 tahun TM + 5 tahun TBM dan juga standar komposisi tanaman yang ditetapkan.
3. Stimulasi
Stimulasi sebagai pemacu keluarnya lateks tidak bisa diaplikasikan pada semua pohon karet. Pohon karet yang sudah memasuki TM 3 dapat
diberikan stimulasi dengan catatan pohon tersebut dalam keadaan sehat, daun sudah berwarna hijau dan layu setelah musim gugur. Bahan yang
digunakan untuk stimulasi adalah Ethrel 1 cc – 2 cc perpohon dan konsentrasi untuk TM muda taruna 1,5 - 2,0 dan untuk TM dewasa
tua 2,5. Aplikasi stimulasi yang dilakukan adalah grove application, dengan aplikasi satu kali setiap dua minggu.
59
4. Pengawasan Kualitas Sadap
Agar umur ekonomis tanaman dapat tercapai yakni 25-30 tahun dengan produksi yang diperoleh tetap tinggi, kualitas sadapan harus
diutamakan dan harus dilakukan kontrol tiap bulan.
5. Sistem Premi
Premi dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan penyadap dan merangsang penyadap untuk mendapatkan lateks lebih perharinya dan
produksi di pabrik dapat meningkat. Syarat mendapatkan premi penentuannya adalah menentukan rata-
rata per tapper pada blok tertentu tahun lalu dari perkembangan terakhir hari kerja minimal 20 hari dan nilai kualitas sadap minimal 175 point
tetapi jika syarat tersebut tidak dapat dipenuhi maka premi hilang.
6. Sistem Pengaturan Tenaga Kerja
Untuk menghindari hanca yang tidak tersadap maka digunakan sistem armada, jadi dalam 30 penyadap dibutuhkan 5 penyadap armada.
Ada dua macam tenaga penyadap yaitu pekerja harian tetap PHT dan pekerja harian lepas PHL. Perbedaannya PHL tidak memiliki hari libur,
sedangkan PHT memiliki hari libur yaitu satu minggu sekali dan cuti 12 hari dalam 1 tahun. Pelaksanaan absensi dilakukan setiap pagi sebelum
pelaksanaan penyadapan roll sadap yang dilakukan oleh mandor sadap di masing-masing bloknya.
60
7. Pengangkutan Hasil