BAB II LANDASAN TEORI
A. Produksi 1. Pengertian Produksi
Pengertian produksi menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi
produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain
melalui pertukaran Magfuri, 1987 : 72. Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori
ekonomi disebut fungsi produksi Ace Partadireja, 1987 : 21. Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi
semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas
pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi
tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian.
2. Efisiensi Produsen
Seorang produsen diharuskan untuk bekerja secara efisien agar keuntungan yang diperoleh kian menjadi besar. Tuntutan bekerja secara
16
efisien ini tidak dapat dihindari dalam bisnis modern, apabila sering dijumpai bahwa biaya produksi dirasakan terus meningkat sementara nilai
produksi dirasakan relatif lambat meningkatnya. Lambatnya peningkatan nilai produksi sering disebabkan oleh karena nilai tambah komoditas
barang-barang pertanian yang relatif lambat berkembangnya dibanding dengan komoditas hasil industri dan daya beli masyarakat yang juga
relatif masih rendah. Sebaliknya di negara-negara maju, dimana dengan nilai tambah komoditas pertanian agak relatif baik dan daya beli
masyarakat yang juga tinggi, maka kebutuhan tentang prinsip-prinsip efisiensi menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan karena persaingan
antara produsen menjadi tinggi untuk memperoleh peluang pasar. Seringkali perbedaan antara produsen komoditas pertanian dengan
produsen komoditas industri yang berbahan baku komoditas pertanian begitu mencolok, yang semestinya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Sebab
produsen komoditas pertanian dan produsen industri yang berbahan baku komoditas pertanian perlu bekerja sama sedemikian rupa agar keduanya
saling menguntungkan. Industri yang bahan bakunya dari bahan pertanian agro industri perlu kontinuitas supply bahan baku yang tepat waktu, baik
dalam jumlah ataupun kualitas. Bila hal ini tidak dapat dipenuhi maka agak sulit agro industri tersebut dapat berkembang dengan baik. Oleh
karena itulah diperlukan kerjasama yang baik antara produsen barang- barang atau komoditas pertanian dan agro industri.
17
Dalam melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha akan selalu bekerja bagaimana ia mengalokasikan sarana produksi input yang ia
miliki seefisien mungkin untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam ilmu ekonomi cara berfikir demikian sering disebut
pendekatan dengan memaksimalkan keuntungan atau profit maximization. Di lain pihak manakala pengusaha diharapkan pada keterbatasan biaya
dalam melaksanakan usaha taninya, maka mereka dengan kendala biaya usaha yang ia miliki yang jumlahnya terbatas suatu tindakan yang dapat
dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi produksi sekecil-kecilnya, pendekatan
seperti ini dikenal dengan istilah meminimumkan biaya atau cost minimization.
Prinsip kedua pendekatan tersebut adalah sama saja yaitu bagaimana memaksimalkan keuntungan yang diterima seorang produsen
atau seorang pengusaha perkebunan dengan cara mengalokasikan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin untuk memahami kedua
pendekatan di atas, kita diharapkan dapat memahami pula konsep hubungan antar input dan output. hubungan fisik antara input dan output
ini disebut dengan fungsi produksi.
3. Fungsi Produksi