Tahapan Kegiatan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Karet

baik jika curah hujan merata sepanjang tahun 100 – 150 hari hujan. Dalam sehari tanaman karet membutuhkan sinar matahari dengan intensitas penyinaran 5-7 jam hari. Tanaman karet menghendaki tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara dengan pH tanah berkisar 4-8 dengan kelembaban antara 70 - 80.

4. Tahapan Kegiatan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Karet

a. Pembukaan Lahan Pembukaan lahan dilakukan dengan sistem replanting atau pembongkaran tanaman non produktif di atas 20 tahun. Pertama-tama dilakukan penebangan pohon karet tua dengan gergaji mesin dianjurkan dengan pembongkaran tunggul dengan kapak kemudian pemberian belerang pada bekas-bekas bongkaran. Pelaksanaan pembongkaran dilakukan oleh perusahaan kontraktor dari Jakarta borongan dengan sistem tender dengan harapan pekerjaan lebih cepat dilakukan. b. Persiapan Lahan Kegiatan ini merupakan tahap lanjutan dari pembukaan lahan, dimana ini diperuntukkan bagi lahan pembibitan nurseries dan sekaligus untuk tanaman induk. Pertama yang dilakukan pembersihan gulma yaitu pembersihan ladang dilakukan dengan penggarpuan dan pembersihan gulma tanaman perdu lainya secara manual dengan arit dan pemakaian cangkul untuk pembersihan akar, pencangkulan dilakukan sedalam 60 – 80 cm yang disebut pencangkulan kasar lalu 49 dilanjutkan dengan pencangkulan halus dan tahap terakhir dengan pencangkulan ringan diayat sedalam 40 – 50 cm. Kemudian pembuatan teras, tanah yang dibuat teras adalah tanah yang berbukit dengan kemiringan di atas 10 o . Jarak antar teras yang satu dengan yang lain 7 m, untuk jarak tanam 7 x 3 m dengan lebar teras 1,5 – 1,75 dhg sistem kontur ngagoles kampak. Sebelumnya dilakukan dahulu pengajiran untuk teras, juga sekaligus untuk pengajiran tanaman induk. Selanjutnya dilakukan sanitasi lahan yaitu pemberian kapur dan belerang. Selain input dibuat pula parit-parit diantara petak terasan dan jalan setapak untuk keperluan kontrol. c. Pengadaan bahan tanam Tahapan kegiatan pengadaan bahan tanam adalah sebagai berikut : 1 Pembuatan kimbed Kimbed dibuat untuk tempat mengecambahkan biji yang telah disortasi. Bentuknya memanjang dari Utara ke Selatan dengan panjnag disesuaikan dan menghadap ke Timur dengan tinggi tiang depan 120 cm, tiang belang 90 sm serta lebar 120 cm. Atap kimbed dibuat dari daun alang-alang yang sudah dikeringkan. 2 Pengadaan benih Kebutuhan benih didatangkan dari luar perkebunan kareana tidak adanya kebun khusus penghasil benih untuk bahan tanam batang bawah. Benih biasanya diambil dari kebun bibit yang sudah berumur 8 tahun dengan jenis yang terpilih dengan benih yang 50 murni, daya kecambah tinggi, ungul sertra memiliki sifat yang baik untuk batang bawah . Kebutuhan benih per Ha adalah 4.000 benih, dengan populasi 500 pohon Ha. Untuk jarak tanam 3 x 7 m dan 66 pohon Ha. Untuk bahan tanam yang difungsikan sebagai batang bawah, klon yang biasa dipakai adalah GTI, LCB 1320, LCB 479 dan sei PR. Kon – klon tersebut mnemiliki sifat-sifat yang menguntungkan sebagai batang bawah seperti perakaran kuat, tahan penyakit JAP dan lahan kering. 3 Pengecambahan Benih dikecambahkan pada media tanah yang telah diratakan dengan cangkul permukaannya dan sebelumnya telah disiram air. Benih ditanam rapat pada cangkul satu baris dengan jarak antar baris 3 cm dan jarak dalam baris 5 cm. Jadi jumlah benih m 2 adalah + 1000 biji. Tanda lubangjarak tanam dibuat dari ajir bambu ukuran pencil dan cara penanamannnya dengan menanam ¾ bagian biji ke dalam pasir dengan perut menghadap kebawah. Benih dipelihara dengan penyiraman setiap pagi dan sore hari sehingga benih berkecambah. 4 Persemaian Benih yang telah berkecambah dapat dipindahkan ke lahan nutseries. Penananman dilakukan pada pagi hari dna sesudah dilakukan penyiraman. Pemeliharaan yang dilakukan di lahan 51 nurseries adalah penyiraman dan diutamakan pada awal pembibitan, penyulaman dan penyiangan secara manual dan pemupukan urea 5 gr phn dilakukan setelah benih berumur 2 minggu. Selain iru diberi mulching agar mempertahankan kelembababn tanah, mengurangi penguapan air tanah dan mencegah erosi juga dilakukan pengendalian hama dan enyakit. 5 Okulasi Okulasi merupakan suatu rangkaian untuk memperoleh bahan tanam yang baik. Bertujuan untuk menyatukan sifat-sifat yang baik dari tanaman karet yang berbeda agar produksi yang dihasilkan bisa lebih tinggi. Pelaksanaan okulasi mengunakan okulasi coklat Brown Badding dengan alasan faktor kegagalan rendah dan waktu yang tersedia sejak jatuhnya biji dari pohon bibit hingga bibit salur cukup lama. Cara pelaksanaan okulasi yaitu membuat torehan jendela okulasi pada batang bawah setinggi + 5 cm. Dari tanah, lalau biarkan beberapa menit, menyayat maata okulasi atau perisai okulasi, memisahkan mata okulasi setelah itu memasukkan perisai atau mata okulasi ke jendela okulasi dan memalut jendela okulasi dengan tali rafia. Pemeriksaan okulasi adalah untuk mengetahui berapa banyak okulasi yang jadi. Setelah 2 minggu diadsakan ppemeriksaan ulang untuk memastikan jumlah okulasi jadi. Bagi okulasi yang benar-benar hidup diberi tanda totolan cat pada bagian atas jendela. 52 6 Pembuatan bibit Polybag Bertujuan agar selain pertumbuhan lebih seraga,m juga agar mudah dalampelaksanaan sortasi dan mencegah serta mengurangi stagnasi pada saat tanam di lapangan. Untuk pengaturannya bibit yang telah dipadatkan medianya diatur satu baris disisi dua jajar polybag dengan letak mata tunas saling berlawanan arah. Pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman setiap pagi dan sore hari, penyiangan, pemupukan. Bibit playbag siap ditanam setelah berumur + 5 bulan dan sehat membentuk 2 payung dengan diameter batang + 2 cm. Pemeliharaan bibit playbag sama dengan persemaian. d. Persiapan tanam 1 Pengajiran Pengajiran jarak tanam dilakukan bersamaan pelaksanaan ajir teras. Pengajiran ini dibuat sesuai jarak tanam yang dipakai. 2 Lubang Tanam Pembuatan lubang dilakukan 2-4 bulan sebelum tanam sesuai pada posisi ajir. Kemudian satu bulan sebelum tanam sanitasi lubang tanam dilakukan dengan memberi serbuk belerang 150 kg lubang dan setengah bulan berikut diberikan 150 gr SP 36 lubang. 3 Tanaman Penutup Tanah 53 Tanaman penutup tanah yang ditanam yaitu kacangan Leguma Cover Crops LCC, sedangkan jenis LCC yang dipilih adalah Calopogonium caeruleum CC, yaitu tanaman penutup tahan yang tahan terhadap naungan dan kekeringan, selain itu setelah penanaman 4-6 bulan tanaman itu sudah mampu menutup tanah. 4 Tanam Bibit Polybag Penanaman ini merupakan pekerjaan yang penting, karena pelaksanaannya harus tepat baik waktu maupun cara penanamannya, yaitu di awal musim hujan. Penanamannya harus sangat hati-hati, tanah di dalam polybag jangan sampai pecah dan kedalaman lubang harus disesuaikan dengan tinggi polybag dan tinggi penimbunan lubang sampai pada batas tepat di bawah pertautan.

F. Pemeliharaan Tanam Belum Menghasilkan TBM 1. Penyulaman