5. Peremahan
Merupakan proses merubah lembaran karet menjadi butiran-butiran karet yang remah, guna mempercepat proses pengeringan. Adapun cara
peremahannya adalah dengan mengisi bak dengan air, lalu mesin crumbpum dan sredder dihidupkan. Hasil remahan halus langsung
dimasukkan ke dalam bak secara bertahap dan tidak boleh ditekan. Untuk menghilangkan serum dan busa disiram dengan air. Dinding bak trolly
bagian luar sebelah ujung ditulis nomor urut, mutu SIR, dan tanggal pengeringan. Urut-urutan proses peremahan adalah SIR 3L, SIR 5, dan
SIR 10.
6. Pengeringan
Karet remah dimasukkan ke dalam mesin pengering dengan interval waktu 15-20 menit, dengan lama waktu pengeringan 3 jam pada
suhu 110
o
C – 120
o
C, sehingga kadar air 0,4-0,6 yang menjadikan karet tahan lama. Sebelum dryer remahan yang keluar akan mengalami proses
pendinginan sehingga suhu menjadi + 40
o
C, kemudian remahan yang kering akan keluar. Kemudian remahan yang kering akan keluar. Tarik
trolly yang keluar ke meja bundar, ambil ball cake dengan ganju pengait dan letakkan di atas meja dengan sistem FIFO First In First Out.
7. Penimbangan, Penempaan, Sortasi, dan Penyimpanan
Penimbangan menggunakan mesin timbang elektrik sehingga cepat, mudah dan hasilnya akurat dengan berat satu bandella 35 kg serta
64
ukuran bandella 70 x 35 x 15 cm. Pengepresan menggunakan alat hidrolik tipe twine box dengan kapasitas 50 bandella 1750 kg jam.
Agar mutu karet terjaga dari kontaminasi kotoran dan karet mentah setiap bandella disortasi dengan membuang kotoran yang menempel, karet
mentah dan kotoran lainnya. Bandella yang telah terseleksi diberi nomor, dibungkus dengan plastik tipis dan siap dikemas.
Pengemasan dan penyimpanan dimaksudkan agar kualitas bandella tidak terkontaminasi terjadi penurunan sifat plastisitas dan warna.
Pengemasan menggunakan peti jumbo pallete yang berisi 36 ball dengan berat bersih 1.260 kg. Kemudian diambil sampel nomor 9, 18, 27, dan 36
untuk mengetahui kebenaran mutu yang telah ditentukan. Penyimpanan diletakkan di area yang telah ditetapkan laboratorium
dan selanjutnya dapat dilakukan pengiriman bila ada permintaan dari konsumen eksport dengan 1 DN Desember – November berisi 18 peti
pallete 12.600 ton crumb rubber.
8. Pengujian Laboratorium
Hasil produksi dari pabrik diuji terlebih dahulu melalui pengujian laborat untuk mengetahui mutu karet tersebut dalam mutu SIR 3L, SIR 5,
SIR 10, SIR 20 atau low grade. Cara proses pengujian mutu karet SIR yaitu dengan pengambilan sampel yang bertujuan untuk mengetahui
penetapan pengujian laboratorium. dengan cara mengambil contoh uji yang dapat mewakili sejumlah produksi. Selain itu dengan penyeragaman
contoh homogenesis adalah satu cara untuk mendapatkan contoh uji yang seragam.
65
Dengan penetapan pengujian kadar kotoran DIRT TEST pengujian ini bertujuan untuk mengetahui benda asing yang tidak larut
dalam terpenting mineral dan tidak dapat melewati lolos pada saringan 325 mesh. Ada juga penetapan pengujian kadar abu ash content,
pengujian untuk mengetahui benda asing bukan karet yang tidak habis terbakar suhu 550
o
C selama 2 jam di dalam Nuffle Furnace, sampel yang diambil 5 gram. Penetapan pengujian Plasticity Rotention Indek PRI,
penetapan ini dilakukan untuk mengukur ketahanan karet terhadap digradasi pemecahan oleh oksidasi pada suhu tinggi 140
o
C + 0,2
o
C. Pengujian ini meliputi plastisitas wallace dari potongan uji sebelum dan
sesudah pemanasan di dalam oven. Penetapan pengujian warna lavibond scale yaitu pengujian warna hanya dilakukan untuk jenis mutu SIR 3L,
karena jenis karet ini harus memiliki indeks warna yaitu : kecil biasanya akna digunakan untuk barang jadi yang putih, tembus cahaya, dan
berwarna merah. 66
A.
67
68
J. Pemasaran
Setelah lateks diolah menjadi karet siap untuk dijual, yang telah diuji terlebih dahulu kualitas dan mutunya, kemudian karet yang sudah menjadi
barang setengah jadi itu dikirim ke pusat yaitu di Jakarta. Pemasaran dilakukan oleh Kantor Pusat di Wisma BCG Lt. 8 Jl. Abdul Muis No. 40 PO
BOX 2050 Jakarta 10001. Daerah pemasarannya meliputi daerah Jawa, luar Jawa, bahkan
diekspor ke negara Singapura, Jepang, dan Korea. 69