Hipotesis Metode Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan perusahaan untuk meningkatkan produksi atau usahanya dengan cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan. 2. Bagi Pihak Lain Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan pengembangan pengetahuan lebih lanjut dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk kasus-kasus serupa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi. 3. Bagi Penulis Untuk memperluas dan memahami bidang produksi khususnya dan ilmu ekonomi pembangunan umumnya, serta sarana berfikir dan berlatih dalam menghadapi masalah untuk kemudian pemecahannya.

F. Hipotesis

Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut maka dibuat hipotesis sebagai berikut : 1. Tenaga kerja perkebunan karet mempengaruhi hasil usaha karet secara positif 2. Luas lahan perkebunan karet mempengaruhi hasil usaha karet secara positif 8 3. Pupuk perkebunan karet mempengaruhi hasil usaha karet secara positif 4. Modal perkebunan karet mempengaruhi hasil usaha karet secara positif 5. Upah perkebunan karet mempengaruhi hasil usaha karet secara positif

G. Metodologi Penelitian 1. Daerah Penelitian

Daerah penelitian adalah di Desa Pegadingan, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dengan sistem random menggunakan 30 responden dan data kroseksion.

2. Sumber Data

a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden usaha karet. Adapun data tersebut diperoleh dengan metode sebagai berikut : 1 Metode Wawancara Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan pihak yang berwenang dalam perkebunan tersebut. 2 Metode Observasi Metode observasi yaitu pengumpulan data langsung dari obyek yang akan diteliti. 9 b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari lembaga-lembaga yang erat hubungannya dengan penelitian ini, dengan cara pengutipan data dan membaca literatur untuk mendapat dasar teori yang selanjutnya digunakan sebagai alat analisis dalam pemecahan permasalahan.

H. Metode Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif

Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan angka-angka perhitungan yang berguna untuk menghitung variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Alat analisis kuantitatif yang digunakan adalah : a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel bebas yaitu tenaga kerja, luas lahan, pupuk, modal, dan upah terhadap variabel tidak bebas produksi dengan menggunakan fungsi Cobb Douglas sebagai berikut : Sudjana, 1992 : 69 Y = b X 1 b1 . X 2 b2 . X 3 b3 . X 4 b4 . X 5 b5 .e 10 Untuk menganalisis hubungan variabel independen X terhadap variabel dependen Y maka kita perlu mengubah bentuk linier. Tujuannya untuk mempermudah analisis regresi antara kedua variabel secara lebih tepat dan konstan. Bentuk liniernya dapat ditulis sebagai berikut : Sudjana, 1992 : 70 Ln Y = b + b 1 LnX 1 + b 2 LnX 2 + b 3 LnX 3 + b 4 LnX 4 + b 5 LnX 5 + e Keterangan : Y = Produksi Rp b = Intersep konstanta X 1 = Tenaga Kerja X 2 = Luas lahan X 3 = Pupuk X 4 = Modal X 5 = Upah e = Penyimpangan yang mungkin terjadi b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 = Koefisien regresi Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu fungsi yang memperhatikan dua variabel atau lebih dimana variabel satu disebut variabel dependen Y dan variabel yang lain disebut independen X. Penyelesaian hubungan antara X dan Y adalah biasanya diselesaikan dengan regresi dimana Y akan dipengaruhi variasi X. Dengan demikian kaidah-kaidah pada regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb Douglas Soekartawi, 1994 : 159. 11 Untuk menunjukkan seberapa bebas tingkat antara variabel-variabel bebas dengan variabel tidak bebas digunakan rumus korelasi berganda, yaitu : Damodar Gujarati, 1993 : 104. r = } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n           b. Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan dari hasil regresi tersebut digunakan 1 Uji t statistik t-test Uji ini digunakan untuk menguji signifikan koefisien regresi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Damodar Gujarati, 1993 : 112 t-hitung = bi Sbi Keterangan : bi = Koefisien Xi Sbi = Standar deviasi dari koefisien X 1 Hipotesisnya adalah : Ho : bi = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ho : bi  0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen Dengan derajat keyakinan tertentu level of significant maka : 12 - Jika t hitung t tabel maka Ho diterima yang berarti kedua variabel tidak berhubungan secara signifikan - Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak yang berarti kedua variabel berhubungan secara signifikan 2 Uji F Statistik F-test Uji ini digunakan untuk menguji tingkat signifikan hubungan seluruh variabel independen terhadap variabel dependen Damodar Gujarati, 1993 : 104. F-hitung = R 2 k – 1 1 – R 2 n – k Keterangan : R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel Hipotesisnya adalah : Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0, artinya variabel independen secara bersama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ho : b 1  b 2  b 3  b 4  b 5  0, artinya variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen Dengan derajat keyakinan tertentu, maka : - Jika F hitung F tabel berarti Ho ditolak - Jika F hitung F tabel berarti Ho diterima 13 c. Pengujian terhadap Asumsi Klasik Pengujian terhadap asumsi klasik dilakukan untuk melengkapi pengujian statistik yang telah dilakukan yaitu uji t dan uji F. 1 Uji Multikolinearitas Digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Hubungan ini bisa sempurna, bisa tidak. Ada berbagai cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, diantaranya dengan melihat nilai koefisien regresi parsial. Selain itu multikolinearitas dapat juga diketahui dengan adanya menduga kalau R 2 nilai regresi antara variabel bebas. 2 Uji Autokorelasi Berfungsi untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang berurutan dari variabel yang sama. Pada umumnya pengujian untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi menggunakan statistik Durbin Watson, yang dilihat berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor-faktor pengganggu yang diurut Gunawan Sumodiningrat, 1996. 3 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi bila kesalahan penggunaan tidak mempunyai variasi yang sama untuk satu observasi akibat parameter estimasi akan bias dan tidak konsisten dan mempunyai 14 varian yang minimum. Untuk mendeteksi apakah ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dapat digunakan beberapa macam model, yaitu salah satunya dengan uji Park. Uji Park ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a Memahami regresi atas model yang digunakan, tanpa memperhatikan adanya heteroskedastisitas dan hasil dari regresi tersebut diperoleh besarnya residual b Membuat regresi berikutnya dengan residual sebagai variabel dependen. Regresi ini dilakukan secara individual terhadap masing-masing variabel independen. Apabila tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara residual dengan persamaan variabel independennya, berarti dalam model tersebut tidak ada gejala heteroskedastisitas. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Produksi 1. Pengertian Produksi

Pengertian produksi menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran Magfuri, 1987 : 72. Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi Ace Partadireja, 1987 : 21. Pada masa sekarang pengetahuan tentang teori ekonomi produksi semakin dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas lainnya sejalan dengan perkembangan agrobisnis, maka pengetahuan serta pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen komoditas barang-barang pertanian.

2. Efisiensi Produsen

Seorang produsen diharuskan untuk bekerja secara efisien agar keuntungan yang diperoleh kian menjadi besar. Tuntutan bekerja secara 16