sulaman sudah mempunyai jumlah payung yang sama dengan tanaman yang ada.
2. Wiwil atau Menunas
Wiwil dilakukan untuk mencegah pertumbuhan cabang pada batang pokok sampai setinggi 2,75 – 3,00 m dan dilakukan setelah
tanaman karet berumur 2 bulan. Bertujuan untuk menghindari percabangan pada tanaman agar mendorong pertumbuhan tanaman ke arah
vertikal maupun ke arah horizontal semaksimalnya. Untuk penunasan ditetapkan cara folding yaitu membungkus pucuk dengan daun-daun
sekitarnya.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 3 bulan setelah tanam, yaitu pada awal akhir musim hujan. Aplikasinya adalah 2-3 kali dalam setahun dengan
urea, TPS, dan KCl.
4. Weeding Pengendalian Gulma
Pekerjaan ini diterapkan strip weeding TBM dan TM dan selektif sg bahan yang dipakai round up 0,6 dan untuk selektif weedng
dikhususkan untuk alang-alang dan penyemprotan dilakukan secara acak.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyakit yang menyerang tanaman karet adalah jamur akar putih JAP, jamur upas dan embun tepung. Pengendaliannya yaitu bila JAP
dengan membersihkan sisa kayu dan akar saat pembongkaran kebun tua, 55
selain itu menghindari kondisi lingkungan terlalu lembab dengan mengatur jarak tanam dan dibuat drainase untuk jamur upas, sedang untuk jamur
tepung yaitu dengan hendusting serbuk belerang dilakukan pada malam hari, diperkirakan embun mulai turun + jam 23.00 ke atas.
6. Monitoring Pertumbuhan Tanaman Karet
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau pertumbuhan pohon sehingga mudah dalam menetapkan saat buka sadapan. Pelaksanaan dua
kali setahun dimulai dua tahun setelah tanam TBM 2. Pengontrolan pertumbuhan dilakukan dengan cara mengukur lilitan batang pohon
dengan sistem sampel acak diagonal. Jika 60 dari populasi yang dikontrol telah mencapai diameter 45 cm maka kegiatan pengukuran lilit
batang bisa dihentikan, dan ini berarti pembukaan sadap dapat dilakukan.
G. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan TM