7. Pengangkutan Hasil
Sistem pengumpulan lateks yang digunakan adalah john collection yang memberikan keuntungan bagi penyadap karena
tempatnya dekat dengan hanca sehingga tidak banyak tenaga kerja yang digunakan. Hasil lateks dikumpulkan pada jemblung ditobong, setelah itu
pengawas mencatat dan dilakukan kalibrasi untuk mengecek ulang volume lateks yang didapat. Penyaringan lateks dilakukan di TPH,
sedangkan pencatatan volume lateks dilakukan di setiap penyadap, dan pengangkutan hasil dari TPH dengan tangki dan truk dibawa ke pabrik.
I. Pengolahan
1. Penerimaan Bahan oleh Crumb Rubber
Bahan olah untuk crumb rubber diterima oleh pabrik PT. Indo Java Rubber Planting berupa lateks, lump putih dan lump mangkok.
Sedangkan bahan yang diterima tersebut akan diproses menjadi produk SIR 3L, SIR 5, SIR 10 dan SIR 20.
Penerimaan ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas bahan baku, sehingga nantinya dapat dipertanggungjawabkan. Penerimaan
dilakukan oleh petugas pabrik. Untuk pencatatan dilakukan oleh mandor kawal lateks pada pengantar lateks. Untuk lateks penerimaan dilakukan di
bak penerimaan dengan menggunakan alat berupa colokan dan saringan lateks yang telah dilengkapi dengan talang. Colokan berfungsi untuk
mengukur volume lateks yang diterima, sedangkan saringan untuk 61
mencegah masuknya kontaminan seperti tatal, daun karet dan lump putih yang mungkin terbawa, lateks yang masuk harus dipastikan tidak
prakoagulasi. Untuk penerimaan bahan baku olah berupa lump putih dan lump
mangkok diawali dengan penimbangan di penerimaan lalu penilaian secara visual. Apabila bahan baku olah yang diterima tidak masuk spesifikasi
yang ditentukan oleh pabrik maka bahan olah tersebut bisa ditolak. Kemudian hasil penerimaan dicatat oleh petugas sebagai acuan untuk
pengolahan, perhitungan rendamen dan penyelesaian administrasi.
2. Pengenceran
Pengenceran sodium metabisulfit untuk bahan olah lateks dilakukan secara bertahap yaitu setiap 1 kg dalam 20 liter air dengan
konsentrasi 5. Cara pengenceran yaitu dengan melarutkan setiap 1 kg bahan ke dalam 20 liter air sambil diaduk hingga merata dan larut. Jumlah
sodium yang diencerkan sama dengan 0,6 kilogram kering. Setelah pengenceran sodium metabisulfit selesai, hasil pengenceran dituangkan
perlahan-lahan ke dalam bak penerimaan yang diaduk dengan mixer secara perlahan.
3. Pembekuan
Pembekuan lateks bahan olah SIR 3L dan SIR 5 diawali dengan mengalirkan lateks dari bak penerimaan ke bak koagulasi trough melalui
talang secara bertapah. Tinggi lateks yang masuk ke trough diukur dengan 62
alat colok dan lubang aliran lateks pada talang dihentikan untuk dialihkan ke bak koagulasi yang lain, bila tinggi lateks telah mencapai 24 cm, jika
produksi tinggi, tingginya lateks bisa melebihi 24 cm. Bahan pembeku yang sudah diencerkan diambil sebanyak 2 jerigen untuk diletakkan
masing-masing 1 jerigan pada ujung dan bagian tengah bak koagulasi. Bahan pembeku disiramkan ke bak koagulasi lalu diaduk 6-10 kali atau
dihentikan apabila lateks mulai membeku. Lama pembekuan di bak koagulasi kurang lebih 16 jam, kecuali kondisi mendesak akan digiling
langsung.
4. Penggilingan Mobile Crusher