7.3. Analisis Matriks Swot
Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis matrik SWOT. Keunggulan model ini adalah mudah memformulasikan strategi
berdasarkan gabungan faktor internal dan eksternal. Empat strategi utama yang disarankan yaitu strategi SO Strengths-Opportunities, ST Strengths-Threats,
WO Weaknesses-Oppourtunities, dan WT Weaknesses-Threats. Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks EFAS dan IFAS
sebelumnya. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 17. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil matriks SWOT Tabel 17 yaitu
didapatkan alternatif strategi sebagai berikut : 1. Strategi SO Strengths-Opportunities
Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan pada lingkungan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan
eksternal perusahaan sehingga memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Strategi yang dapat digunakan yaitu :
a. Pertahankan potensi wisata yang tinggi dan image yang tinggi. Potensi wisata, baik dan segi pemandangan alam, flora dan fauna serta image yang tinggi
yang dimiliki oleh Wana Wisata Kawah Putih merupakan suatu kekuatan Wana Wisata Kawah Putih agar tetap dipertahankan sehingga kunjungan
wisatawan yang sedang trend ke tempat wisata alam akan berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih.
b. Meningkatkan pelayanan prima terhadap pengunjung yang datang. Pelayanan terhadap pengunjung merupakan suatu hal yang penting karena usaha wisata
ini merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa. Wisatawan yang semakin tahun semakin meningkat untuk berkunjung ke Wana Wisata Kawah
Putih menyebabkan pihak pengelola harus lebih meningkatkan aspek pelayanan terhadap pengunjung sehingga pengunjung memiliki kesan yang
baik terhadap Wana Wisata Kawah Putih setelah meninggalkannya. Wisatawan yang membludak pada hari-hari tertentu haruslah dapat
diantisipasi akan pelayanannya.
Tabel 17 Matrik SWOT
IFAS
EFAS STRENGTH
1. Potensi wisata Kawah Putih yang
tinggi, baik dari segi lanskap, flora, fauna dan pemandangan
alamnya. 2.
Tingginya komitmen jajaran direksi untuk meningkatkan peran
bisnis ekowisata. 3.
Wana Wisata Kawah Putih menghasilkan laba yang
mencapai target. 4.
Sistem kekeluargaan yang erat antar karyawan dalam
perusahaan. 5.
Kawah Putih telah melakukan program PHBM dengan
masyarakat desa setempat. 6.
Strategi pemasaran yang dilakukan beragam.
WEAKNESS
1. Kurangnya promosi rutin
yang dilakukan 2.
Kendala birokrasi sebagai konsekuensi status BUMN
dalam hal pendanaan. 3.
Kualitas produk wisata rendah.
4. Kualitas dan kuantitas SDM
masih kurang 5.
Budaya kerja karyawan belum berorientasi kepada
pelanggan. 6.
Status sebagai kawasan hutan negara
OPPORTUNITY
1. Trend kunjungan wisatawan saat
ini cenderung memilih destinasi obyek wisata alam dan
petualangan. 2.
Dukungan politis dari pemerintah pusat untuk mengembangkan
sektor pariwisata 3.
Telah diterbitkan Peraturan Menteri Kehutanan No. 50 tahun 2006.
4. Kawah Putih memiliki aksesibilitas
tinggi dari Jabodetabek dan kota besar pasar potensial.
5. Jaringan kerjasama perusahaan
yang luas seperti dengan biro perjalanan, investor dan lain-lain.
6. Terbentuknya IWARI Ikatan
Wisata Alam Ranca Bali yang melibatkan BKSDA, PTPN,
Koperasi Walini, KBM Wisata Perum Perhutani.
STRATEGI SO
1. Pertahankan potensi wisata yang
tinggi dan image yang tinggi. 2.
Meningkatkan pelayanan prima terhadap pengunjung yang
datang. 3.
Meningkatkan kerjasama yang lebih baik dan menguntungkan
dengan pihak lain. 4.
Memperluas target pasar
STRATEGI WO
1. Menciptakan produk wisata
yang sesuai dengan harapan pengunjung.
2. Menyelenggarakan
management training yang rutin terhadap karyawan.
3. Melakukan penghematan dan
mengawasi biaya-biaya yang dikeluarkan serta melakukan
kerjasama dengan investor guna meningkatkan produk
wisata.
THREAT
1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
desa yang berinteraksi dengan hutan mayoritas rendah pendidikan,
ketrampilan, lahan, dan sumber pencaharian.
2. Obyek wisata pesaing yang
dikelola secara lebih professional. 3.
Menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara sebagai akibat isu
bencana alam dan terorisme. 4.
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil.
5. Euphoria otonomi daerah yang
berimplikasi pada tuntutan pengambil alihan kewenangan
pengelolaan beberapa obyek wisata serta retribusi yang tinggi.
STRATEGI ST
1. Memperkuat fungsi program
PHBM yang menguntungkan bagi perusahaan dan masyarakat
sekitar. 2.
Peningkatan pengelolaan wisata dan daya saing.
3. Meningkatkan pengetahuan
karyawan terhadap informasi- informasi terbaru dari luar
perusahaan. 4.
Meningkatkan kerja tim yang efektif dan efisien.
STRATEGI WT
1. Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat sekitar serta melakukan kerjasama
dan pengawasan dengan masyarakat sekitar.
2. Mengembangkan dan
meningkatkan daya saing produk wisata.
3. Tinjauan ulang terhadap
promotion mix yang telah dilakukan.
4. Melakukan perencanaan
manajemen yang baik.
c. Meningkatkan kerjasama yang lebih baik dan menguntungkan dengan pihak lain. Pemerintah yang telah mendukung pengembangan sektor pariwisata alam
baik dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata maupun dari Departemen Kehutanan merupakan suatu peluang yanng harus diperhatikan oleh Wana
Wisata Kawah Putih dengan dapat melakukan kerjasama yang lebih
menguntungkan. Pihak-pihak yang berkepentingan sperti perusahaan lain milik negara, perusahaan swasta, perusahaan asing, biro perjalanan dan
investor lain tidak tertutup kemungkinan untuk dapat melakukan kerja sama. Kerjasama tesebut dapat dilakukan oleh Board of Director BOD agar
mempunyai posisi yang lebih kuat dan mempunyai link yang lebih besar untuk melakukan kerjasama, selain itu karyawan yang ada di lapangan pun dapat
melakukan kerja sama dengan prosedur yang jelas dan yang telah ditentukan agar kerja sama tersebut tidak menyimpang.
d. Memperluas target pasar. Wana Wisata Kawah Putih yang memiliki aksesibilitas tinggi dari kota-kota besar harus dapat dimanfaatkan oleh pihak
pengelola dengan memperluas target pasar selain Jabodetabek. Strategi pemasaran yang telah dilakukan harus lebih gencar dan terencana dengan baik.
Jaringan kerja sama yang luas dengan biro perjalanan dan pihak lain yang berkepentingan haruslah dapat dimanfaatkan oleh pihak pengelola.
2. Strategi ST Strengths-Threats Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk mengatasi ancaman yang ada dari lingkungan eksternal perusahaan. Strategi yang dapat diterapkan antara lain :
a. Memperkuat fungsi program PHBM yang menguntungkan bagi perusahaan dan masyarakat sekitar. Program PHBM yang dilakukan oleh Wana Wisata
Kawah Putih dapat dijadikan sebagai suatu wadah yang dapat meningkatkan keterampilan serta dapat meningkatkan kesejahteraan warga. Warga yang
tidak memiliki mata pencaharian dan rendah pendidikan akan tertolong dengan adanya program PHBM ini. Oleh karena itu program PHBM ini
haruslah lebih ditingkatkan lagi peran dan fungsinya. Mitra usaha maupun mitra kerja yang telah ada di Wana Wisata Kawah Putih merupakan suatu
keunggulan baik bagi Wana Wisata Kawah Putih maupun warga sekitar. Warga yang telah menjadi mitra akan mendapatkan penghasilan berupa
sharing pendapatan sebagaimana yang telah disepakati bersama. b. Peningkatan pengelolaan wisata dan daya saing. Persaingan yang semakin
tinggi dengan objek wisata lain baik wisata sejenis maupun tidak sejenis telah mempengaruhi usaha wisata alam tersebut, oleh karena itu pihak Wana Wisata
Kawah Putih haruslah selalu meningkatkan pengelolaan wisata alam yang baik. Bila perlu dilakukan TQM yaitu Total Quality Management yang
merupakan peningkatkan kualitas manajemen di segala bidang agar usaha wisata alam tersebut dapat terus berlanjut.
c. Meningkatkan pengetahuan karyawan terhadap informasi-informasi terbaru dari luar perusahaan. Karyawan, baik yang berada di lapangan maupun yang
berada di kantor, haruslah memiliki pengetahuan yang luas terhadap informasi-informasi terbaru tentang pariwisata maupun tentang pengetahuan
umum agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Isu-isu terorisme, bencana alam yang sering terjadi serta gejolak perekonomian yang tidak stabil
haruslah dapat diatasi oleh pihak pengelola. Pengelola harus memiliki strategi alternatif bila hal-hal yang diluar kendali perusahaan terjadi.
d. Meningkatkan kerja tim yang efektif dan efisien. Kerja tim yang efektif dan efisien merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi usaha wisata alam.
Kerja tim haruslah efektif dan efisien agar tidak terjadi perangkapan jabatan dan tangggung jawab kerja. Perhatian atasan pada bawahan pun harus lebih
ditingkatkan, agar bawahan semangat bekerja dan memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja.
3. Strategi WO Weaknesses-Opportunities Strategi WO adalah strategi yang memperkecil kelemahan yang dimiliki
perusahaan dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang ada yang berada di luar lingkungan perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan antara lain :
a. Menciptakan produk wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung. Produk wisata yang merupakan produk yang ditawarkan oleh Wana Wisata Kawah
Putih haruslah produk yang sesuai denagn harapan pengunjung. Kualitas dan kuantitas yang memenuhi harapan pengunjung haruslah dapat dicapai oleh
Wana Wisata Kawah Putih agar pengunjung yang telah datang tidak merasa kecewa. Sarana-prasarana penunjang yang sangat memiliki manfaat yang
tinggi haruslah lebih ditingkatkan kembali keberadaannya. b. Menyelenggarakan management training yang rutin terhadap karyawan.
Kualitas dan kuantitas SDM yang masih kurang di Wana Wisata Kawah Putih haruslah dapat diantisipasi dengan melakukan pelatihan secara rutin. Bentuk
pelatihan ini dapat dilaksanakan dengan melakukan kerjasama dengan event organizer yang biasa mengadakan pelatihan bagi karyawan perusahaan secara
profesional. Selain dari pihak luar, pelatihan yang diberikan oleh atasan terhadap bawahan pun dapat dilakukan. Intensitas dari kegiatan pelatihan ini
haruslah dilakukan secara rutin, mengingat tidak adanya karyawan yang berlatar belakang murni dari bidang pariwisata. Kuantitas karyawan di
lapangan pun harus dapat diperhatikan karena hanya ada enam orang untuk mengurus Wana Wisata Kawah Putih yang luasnya mencapai 25 Ha,
walaupun dibantu oleh mitra kerja, tetapi ada beberapa hal pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh mitra kerja. Kuantitas karyawan ini sangat penting
karena bila 1 atau 2 orang saja tiba-tiba tidak masuk kerja akan dapat mempengaruhi kinerja usaha karena tidak ada yang menggantikannya.
c. Melakukan penghematan dan mengawasi biaya-biaya yang dikeluarkan serta melakukan kerjasama dengan investor guna meningkatkan produk wisata.
Birokrasi yang sulit dan lama mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal pendanaan produk wisata yang sudah tidak layak sehingga sering terlambat
dalam perbaikan sarana-prasarana yang merupakan hal penting bagi pelayanan pengunjung. Biaya-biaya yang dikeluarkan harus diawasi sehingga sesuai
dengan yang digunakan untuk kepentingan pengembangan Wana Wisata Kawah Putih. Kerjasama yang dilakukan dengan investor dalam hal
peningkatan produk wisata dapat dijadikan sebagai peluang agar dapat memperingan dalam hal pendanaan.
4. Strategi WT Weaknesses-Threats Strategi WT yaitu strategi untuk meminimalkan kelemahan dalam lingkungan
internal perusahaan dan mengatasi ancaman yang ada di lingkungan eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan antara lain :
a. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar serta melakukan kerjasama dan pengawasan terhadap hutan dengan masyarakat sekitar. Masyarakat
sekitar yang memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang kurang merupakan ancaman bagi keberadaan hutan sekitar kawasan Wana Wisata
Kawah Putih. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu program penyuluhan oleh pihak pengelola yang bekerjasama dengan pemerintah setempat guna menjaga
hutan agar tidak dirusak. Kerjasama baik melalui program PHBM maupun program kerjasama dalam bentuk yang lain dengan masyarakat sekitar perlu
ditingkatkan, agar masyarakat mengetahui dan mengerti akan pentingnya keberadaan hutan.
b. Mengembangkan dan meningkatkan daya saing produk wisata. Produk wisata yang telah ada harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya, serta
inovasi-inovasi baru produk wisata di Wana Wisata Kawah Putih dapat dilakukan agar pengunjung yang datang memiliki alternatif kegiatan lain
selama berada di Wana Wisata Kawah Putih. Hal ini guna meningkatkan daya saing dengan tempat wisata alam lain, mengingat telah berjamurnya usaha
wisata alam yang ada. c. Tinjauan ulang terhadap promotion mix yang telah dilakukan. Promotion mix
yang telah dilakukan oleh Wana Wisata Kawah Putih mungkin saja sudah tidak tepat lagi untuk dilakukan bila situasi dan kondisi eksternal dan internal
perusahaan berubah dan malah merugikan perusahaan. Hal ini harus dilakukan agar ancaman dan kelemahan yang ada dapat dikendalikan dan diatasi.
Gejolak perekonomian nasional dan bencana alam yang terjadi dapat mempenngaruhi iklim usaha oleh karena itu perusahaan harus melakukan
promotion mix yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang teraktual. d. Melakukan perencanaan manajemen yang baik. Syarat suatu program atau
usaha yang baik salah satunya harus melakukan suatu perencanaan yang baik pula. Perencanaan terhadap manajemen secara keseluruhan harus tepat sasaran
dan tepat guna agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan yang baik sebelumnya harus mengetahui tentang kondisi
eksternal dan internal perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan usaha wisata alam ini dapat terus berlanjut.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
1. Secara umum, kinerja dalam bidang manajemen produksi dan sumber daya manusia masih belum baik seperti contoh, banyak sarana-prasarana wisata
yang tidak dapat terpakai, serta kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai. Pada manajemen keuangan dan pemasaran dapat dikatakan sudah
baik seperti contoh, trend pendapatan Wana Wisata Kawah Putih yang semakin meningkat dikarenakan oleh beragamnya strategi pemasaran yang
dilakukan. 2. Hasil perhitungan kepuasan keseluruhan pengunjung terhadap kinerja
manajemen Wana Wisata Kawah Putih didapatkan hasil index kepuasan pengunjung yaitu sebesar 0.61 yang artinya pengunjung yang datang dan
menikmati produk yang ditawarkan hanya pada level cukup puas. 3. Strategi yang dapat dilakukan oleh Wana Wisata Kawah Putih berdasarkan
hasil analisis SWOT adalah strategi yang mendukung pertumbuhan yang agresif yaitu antara lain pertahankan potensi wisata dan image yang tinggi,
meningkatkan pelayanan prima terhadap pengunjung yang datang, meningkatkan kerjasama yang lebih baik dan menguntungkan dengan pihak
lain serta lebih memperluas target pasar.
8.2. Saran
1. Membuat kebijakan sebagaimana rekomendasi alternatif kebijakan dari penelitian ini agar terciptanya pengelolaan wisata alam yang lebih optimal.
2. Peningkatan kualitas produk wisata sangat diperlukan seperti perbaikan sarana-prasarana penunjang yang sudah tidak layak agar tercapainya suatu
tingkat kepuasan pengunjung yang tinggi. 3. Mengoptimalkan seluruh sumber daya manusia yang ada dengan
meningkatkan kompetensi karyawan dan pemberian insentif bagi karyawan yang berprestasi.