Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif

Purwakarta, Solo, Tegal, Subang, Sukabumi. Sebagian besar pengunjung yang datang bertujuan untuk piknik dan sekedar jalan-jalan sebagai tujuan utamanya. Penyebaran daerah responden ini dapat dijadikan sebagai suatu strategi pemasaran yang dilakukan. Daerah asal responden yang masih jarang berkunjung harus dilakukan promosi yang lebih gencar. Pengunjung yang datang sebagian besar melakukan perjalanan rekreasi menggunakan bermacam-macam kendaraan, yang didominasi oleh kendaraan roda dua motor. Selain karena secara umum pengunjung yang datang adalah usia pelajar yang sudah biasa menggunakan motor, juga menurut mereka menggunakan motor akan lebih murah dan hemat jika dibandingkan dengan kendaraan yang lainnya. Aksesibilitas yang cukup mudah untuk mencapai lokasi, menyebabkan pengunjung yang melakukan perjalanan tidak bermalam di kawasan wisata alam tersebut melainkan melakukan perjalanan pulang pergi. Pada umumnya konsumen akan melalui tahapan-tahapan dalam proses pembelian suatu produk. Tahapan-tahapan tersebut antara lain pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian serta perilaku pasca pembelian. Berikut ini tahapan proses keputusan kunjungan responden Wana Wisata Kawah Putih.

1. Pengenalan Kebutuhan

Responden yang berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih sebagian besar menjawab bahwa motivasi yang paling menentukan berwisata ialah berlibur 81,25. Sedangkan berdasarkan sebaran manfaat kunjungan yang dirasakan oleh responden, sebanyak 42,5 menjawab menambah wawasan tentang pariwisata di Indonesia, kemudian 41,25 menjawab hiburan sebagai manfaat ke Wana Wisata Kawah Putih. Responden merasa tidak berpengaruh apa-apa jika berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih dalam suatu periode tertentu dengan persentase sebesar 75. Ada pula sebagian responden lainnya yang menyatakan merasa ada yang kurang bila tidak berkunjung yaitu sebesar 20. Saat ditanyakan responden mengenai tempat wisata lain yang sejenis yang pernah dikunjungi selain Wana Wisata Kawah Putih, 81,25 responden menjawab pernah ke Gunung Tangkuban Perahu dan sisanya menjawab belum pernah. Hasil wawancara dan pengisisan kuisioner yang dilakukan, memberikan suatu gambaran bahwa kebutuhan akan berwisata dirasakan perlu oleh para responden.

2. Pencarian Informasi

Responden menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi mengenai Wana Wisata Kawah Putih dari temannya 46,25 serta responden menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi dari anggota keluarga mereka 30. Sebagian dari pengunjung mengetahui Wana Wisata Kawah Putih dari mulut ke mulut saja. Hal yang menjadi fokus perhatian dari informasi yang diperoleh responden adalah pemandangan alamnya yaitu sebanyak 96,25. Hal inilah yang menjadi daya tarik yang begitu besar dari Wana Wisata Kawah Putih. Keindahan alam wana wisata ini merupakan fokus utama yang dijadikan perhatian oleh para responden. Hal ini menunjukkan bahwa berwisata di alam terbuka cukup membuat para responden merasa tertarik untuk berkunjung, sedangkan harga tiket tidak terlalu membuat pengunjung merasa keberatan untuk berkunjung karena harga tiket masuk yang masih terjangkau.

3. Evaluasi Alternatif

Keindahan alam Wana Wisata Kawah Putih merupakan modal yang kuat yang mampu menarik pengunjung. Sebesar 86,25 menyatakan bahwa keindahan alam merupakan suatu hal yang menjadi dasar pertimbangan seseorang untuk berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih. Hal inilah yang menjadi penentu utama saat responden mengevaluasi alternatif lokasi wisata yang akan mereka kunjungi. Sedangkan harga paket tidak menjadi salah satu hal yang menjadi dasar pertimbangan responden dalam mengevaluasi alternatif kunjungan. Perencanaan kunjungan yang dilakukan terencana oleh para pengunjung menunjukkan bahwa pengunjung sebelum memutuskan pergi tentu telah mengetahui informasi tentang Wana Wisata Kawah Putih.

4. Keputusan Pembelian