Rekan Partner Bisnis Identifikasi Faktor Eksternal Perusahaan

kali datang ke Wana Wisata Kawah Putih sehingga hal ini mewajibkan Wana Wisata Kawah Putih menyediakan kualitas produk wisata dan sarana prasarana yang mendukung yang benar-benar baik dan unggul. Selera konsumen yang berbeda-beda menjadi faktor yang harus cukup diperhatikan agar produk wisata yang ditawarkan tidak monoton. Sasaran pengunjung Wana Wisata Kawah Putih tidak dibatasi pada tingkat kalangan tertentu saja, tetapi masyarakat umum yang ingin berwisata dapat masuk dan melakukan kegiatan wisatanya di Wana Wisata Kawah Putih.

6. Rekan Partner Bisnis

Pada rekan bisnis ini maksudnya adalah perusahaan-perusahaan lain, baik perusahaan negara maupun swasta, asing, dan perusahaan lain yang bentuknya merupakan suatu kerja sama yang menguntungkan. Salah satunya adalah biro perjalanan. Semakin meningkatnya jumlah biro perjalanan merupakan suatu peluang tersendiri bagi Wana Wisata Kawah Putih. Umumnya wisatawan mempercayakan kegiatan wisatanya kepada biro perjalanan. Wisatawan akan dapat lebih mudah melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan biro perjalanan karena waktu, tempat dan segala macam keperluan wisatawan dapat dipenuhi oleh biro perjalanan. Wana Wisata Kawah Putih dalam salah satu strategi pemasarannya selalu melakukan kerja sama yang menguntungkan dengan biro perjalanan dengan diterapkannya marketing fee sebesar 10 kepada biro perjalanan. Selain itu, Wana Wisata Kawah Putih pernah melakukan kerja sama dengan investor swasta dalam mengadakan permainan motor ATV, dengan ketentuan- ketentuan yang telah disepakati dan tentu saja yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pada bulan Juli yang merupakan bulan liburan anak sekolah, Wana Wisata Kawah Putih pun melaksanakan kerja sama dengan perusahaan swasta dengan membuat acara “SPIRIT CAMP”, yang menyediakan permainan- permainan bagi anak-anak kecil seperti balon raksasa, “perosotan”, dan lain-lain. Banyaknya bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Wana Wisata Kawah Putih merupakan suatu tanda bahwa Wana Wisata Kawah Putih telah memiliki jaringan kerjasama yang cukup luas.

VI. TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

6.1. Karakteristik Pengunjung

Keberlanjutan usaha wana wisata tidak terlepas dari pelanggan atau pengunjung. Oleh karena itu pihak pengelola wana wisata dalam hal ini Perum Perhutani perlu mengetahui dan memahami karakteristik pengunjung agar dapat menentukan sistem pemasaran dan juga agar dapat lebih memperluas pasar. Macam-macam kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung diantaranya jalan-jalan menikmati pemandangan alam, duduk-duduk santai, makan-makan, menikmati pemandangan, fotografi, dan lain-lain. Hal ini dapat dimengerti mengingat latar belakang daerah asal pengunjung sebagian besar berasal dari dataran rendah dengan udara yang cukup panas, sehingga mereka berupaya untuk menyegarkan jasmani dan rohani dari kepenatan aktifitas sehari-hari, dengan mereka mencari tempat rekreasi yang dapat memberikan kesegaran. Semua itu dapat mereka dapatkan dengan berwisata menikmati udara sejuk di udara terbuka. Pengunjung yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 57,5 laki-laki dan 42,5 perempuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tentang karakteristik pengunjung dapat diketahui bahwa kelompok pengunjung laki-laki yang datang lebih besar dari pada pengunjung perempuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh sifat rekreasi yang ada lebih memerlukan stamina yang kuat dan bersifat petualangan sehingga lebih disukai oleh kaum laki-laki. Kecenderungan yang terjadi pada rombongan besar adalah laki-laki yang mengkoordinir perjalanan wisata sedangkan kecenderungan yang terjadi pada pengunjung keluarga adalah para laki-laki yang sebagai kepala keluarga. Responden yang berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih dari segi umur berdasarkan kuisioner berusia antara 17 – 26 tahun sebanyak 51 orang 63,75, usia 27 – 36 tahun sebanyak 17 orang 21,25, usia 37 – 46 tahun sebanyak 7 orang 8,75, usia 47 – 56 tahun sebanyak 4 orang 5 dan usia lebih dari 56 tahun sebanyak 1 orang 1,25. Sebagian besar responden berumur antara 17-26 tahun dan 27-36 tahun, yang merupakan usia kerja produktif sehingga lebih membutuhkan rekreasi untuk menghilangkan rasa jenuh di luar aktivitas rutin yang dilakukan sehari-hari. Selain itu banyaknya pengunjung yang berusia muda