Costumer Satisfaction Index TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

6.3. Costumer Satisfaction Index

Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa konsumen yang didapat dengan membandingkan antara kesan atau persepsinya terhadap kinerja produkjasa dengan harapan akan kinerja produkjasa tersebut. Hasil perhitungan kepuasan keseluruhan pengunjung terhadap kinerja Wana Wisata Kawah Putih didapatkan hasil index kepuasan pengunjung yaitu sebesar 0.61 yang artinya pengunjung yang datang dan menikmati produk yang ditawarkan hanya pada level cukup puas. Tabel 14 Perhitungan Costumer Satisfaction Index Atribut MIS WF MSS WS 1. Kebersihan 4.60 0.05 3.13 0.15 2. Kenyamanan 4.54 0.05 3.60 0.18 3. Keramahan dan kesopanan pihak pengelola 4.61 0.05 3.51 0.16 4. Kualitas dan pemeliharaan berbagai fasilitas dan sarana 4.56 0.05 2.900 0.13 5. Harga tiket 3.91 0.04 2.91 0.12 6. Luas areal parkir 4.29 0.04 3.11 0.13 7. Fasilitas tempat Ibadah 4.55 0.05 3.01 0.14 8. Fasilitas toilet 4.55 0.05 2.85 0.13 9. Fasilitas shelter 4.13 0.04 2.94 0.12 10. Fasilitas Gazebo 4.08 0.04 2.89 0.12 11. Sarana jalan 4.81 0.05 2.19 0.11 12. Pemandangan alam 4.83 0.05 4.19 0.20 13. Jenis paket wisata 4.03 0.05 3.40 0.14 14. Keamanan 4.70 0.05 3.30 0.16 15. Promosi 4.41 0.05 2.46 0.11 16. Penataan lokasi 4.50 0.05 3.28 0.15 17. Kemudahan mencapai lokasi 4.65 0.05 2.64 0.12 18. Kios makan 4.13 0.04 2.75 0.11 19. Kios Strawberry 3.71 0.04 3.09 0.12 20. Kios souvenir 3.75 0.04 2.91 0.11 21. Kendaraan wisata 4.13 0.04 2.91 0.12 22. Fasilitas vila 3.91 0.04 2.88 0.11 23. ATV 3.65 0.04 3.10 0.11 Total 98.96 3.06 CSI 0.61 Cukup Puas Keterangan : 5. Mean Importance Score MIS 6. Weight Factors WF 7. Weight Score WS 8. Costumer Satisfaction Index CSI Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa konsumen yang didapat dengan membandingkan antara kesan atau persepsinya terhadap kinerja produkjasa dengan harapan akan kinerja produkjasa tersebut. Apabila kenyataannya sama dengan atau lebih dari yang diharapkan maka konsumen akan merasa puas, begitupun sebaliknya, bila kinerja kurang dari harapan maka akan timbul rasa tidak puas. Hal ini haruslah diperhatikan oleh pihak pengelola karena mungkin saja pada saat nanti pengunjung yang telah datang tidak ingin lagi berkunjung ke Wana Wisata Kawah Putih. Atribut-atribut yang terasa kurang layak dinilai oleh pengunjung haruslah lebih ditingkatkan kembali dan atribut yang telah baik penilaiannya oleh pengunjung haruslah dipertahankan dan juga ditingkatkan kembali. Masyarakat yang semakin pintar dengan cara mereka masing-masing untuk berwisata di alam terbuka, dapat mengakibatkan Wana Wisata Kawah Puith dapat ditinggalkan oleh para pelanggan. Mengingat pada saat sekarang ini telah banyak tempat wisata alam yang pengelolaannya dikerjakan secara profesional. Hal ini haruslah dijadikan perhatian oleh Wana Wisata Kawah Putih agar kesetiaan para pelanggan tidak hilang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pengunjung ingin kembali ke Wana Wisata Kawah Putih suatu saat nanti, sehingga pihak perusahaan haruslah melakukan suatu inovasi produk wisata, baik dari segi objek maupun sarana-prasarana penunjang wisata alam agar pengunjung tidak merasa bosan dan kecewa.

VII. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

7.1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan 1. Faktor Internal Perusahaan

Analisa faktor internal merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Faktor internal perusahaan harus diketahui terlebih dahulu sebelum membuat matriks SWOT. Hasil wawancara dengan pihak Wana Wisata Kawah Putih dan analisis lingkungan internal perusahaan dalam bab Analisis Kinerja Usaha Bab 5, maka didapatkan beberapa faktor internal perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap usaha Wana Wisata Kawah Putih, antara lain a. Kekuatan 1. Potensi wisata Kawah Putih yang tinggi, baik dari segi lanskap, flora, fauna dan pemandangan alamnya. 2. Tingginya komitmen Board of Director BOD untuk meningkatkan peran ekowisata. 3. Wana Wisata Kawah Putih menghasilkan laba yang mencapai target. 4. Sistem kekeluargaan yang erat antar karyawan dalam perusahaan. 5. Kawah Putih telah melakukan program PHBM dengan masyarakat desa setempat 6. Strategi pemasaran yang dilakukan beragam. b. Kelemahan 1. Kurangnya promosi rutin yang dilakukan. 2. Kendala birokrasi sebagai konsekuensi status BUMN seperti dalam hal pendanaan perbaikan produk wisata. 3. Kualitas produk wisata masih rendah. 4. Kualitas dan kuantitas SDM masih kurang. 5. Budaya kerja karyawan belum berorientasi kepada pelanggan. 6. Status sebagai kawasan hutan negara.