25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Skrining Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit Tanaman Kina Cinchona pubescens Vahl.
Skrining aktivitas antibakteri jamur endofit ini dilakukan terhadap 10 isolat murni jamur endofit yang diisolasi dari bagian daun 1 isolat, tangkai daun
6 isolat, dan bunga 3 isolat tanaman Kina Cinchona pubescens Vahl., masing-masing isolat dikultivasi pada 40 mL medium PDB dan GYP yang
merupakan medium umum untuk pertumbuhan jamur dan dilakukan pada suhu ruang selama 3 minggu. Proses kultivasi ini dibagi menjadi 2 tahap: kultivasi
tahap pertama dilakukan terhadap 6 isolat jamur isolat no. 1-6 dan kultivasi tahap kedua dilakukan terhadap 4 isolat jamur isolat no. 7-10.
Sebanyak 12 kultur jamur yang telah dikultivasi pada tahap pertama diekstraksi secara partisi menggunakan corong pisah dengan pelarut etil
asetat:metanol 4:1 sebanyak 3x40 mL. Pelarut etil asetat:metanol 4:1 merupakan pelarut dengan tingkat kepolaran tertinggi yang dapat memisah
dengan air, sehingga diharapkan pelarut yang digunakan dapat mengekstraksi senyawa sebanyak mungkin. Dari proses ekstraksi ini diperoleh 12 ekstrak kultur
jamur yang kemudian ditimbang dan dibuat konsentrasi 10 mgmL dengan cara melarutkannya dalam metanol dengan jumlah tertentu sesuai dengan masing-
masing bobot ekstrak pekat yang diperoleh. Data bobot masing-masing ekstrak yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Masing-masing ekstrak diidentifikasi dengan KLT, sebagai proses awal digunakan eluen diklorometan:metanol 7:1, diamati dibawah sinar UV 254 nm
dan UV 366 nm dan disemprot dengan penampak noda serium sulfat yang bertujuan untuk melihat adanya metabolit sekunder dari masing-masing ekstrak.
Pada plat KLT yang berbeda, dilakukan juga identifikasi terhadap masing-masing ekstrak dengan menggunakan pereaksi Dragendorff yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya senyawa alkaloid yang biasanya terdapat pada tanaman Kina. Profil KLT dari 12 ekstrak yang disemprot dengan penampak noda serium sulfat
dan pereaksi Dragendorff dapat dilihat pada Gambar 4.1
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a b
c d Gambar 4.1 Profil KLT dari 12 ekstrak yang disemprot dengan penampak noda
serium sulfat dan pereaksi Dragendorff Eluen : diklorometan:metanol 7:1
Keterangan : a Ekstrak etil asetat:metanol 4:1 kultur jamur yang dikultivasi pada
medium PDB yang disemprot dengan penampak noda serium sulfat. b Ekstrak etil asetat:metanol 4:1 kultur jamur yang dikultivasi pada
medium PDB yang disemprot dengan pereaksi Dragendorff. c Ekstrak etil asetat:metanol 4:1 kultur jamur yang dikultivasi pada
medium GYP yang disemprot dengan penampak noda serium sulfat. d Ekstrak etil asetat:metanol 4:1 kultur jamur yang dikultivasi pada
medium GYP yang disemprot dengan pereaksi Dragendorff.