Ekspor Hasil Pertanian Ekspor 1. Teori Mengenai Ekspor

Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 menguntungkan. Perdagangan internasional memungkinkan spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih efisisen disbanding dengan hanya mengandalkan produktivitas domestik saja. Diversifikasi atau keanekaragaman kondisi produksi merupakan alasan mendasar setiap negara untuk terlibat dalam perdagangan internasional. Sementara alasan yang paling utama dalam perdagangan internasional adalah prinsip keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh Ricardo. Prinsip tersebut mengatakan bahwa perdagangan antar dua wilayah secara absolut lebih produktif atau kurang poduktif dibanding wilayah lain pada suatu komoditi. Keunggulan yang besar akan diperoleh bila suatu negara berspesialisasi pada bidang yang mempunyai keunggulan komparatif, mengekspor produk tersebut dan menukarkannya dengan produk negara lain yang di negaranya mempunyai keunggulan komparatif. Prinsip keunggulan komparatif juga dapat diterapkan pada banyak barang atau banyak negara.

2.4.2. Ekspor Hasil Pertanian

Setelah krisis minyak melanda perekonomian dunia pada dekade 1970-1980an, maka pemerintah Indoesia berusaha untuk keluar dari krisis tersebut. Berbagai cara telah dilakukan diantaranya melalui kebijaksanaan yang lebih dikenal dengan istilah deregulasi dan debirokratisasi. Di bidang industri khususnya industri yang berorientasi ekspor juga dilaksanakan penyesuaian-penyesuaian yaitu dari strategi industri substitusi impor menuju strategi industri yang berorientasi pada pasar global. Setelah dikeluarkan kebijaksanaan di kegiatan perbankan, maka seterusnya berbagai perangkat kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi telah dikeluarkan Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 oleh pemerintah. Hasilnya dapat dilihat dari naiknya nilai ekspor dan bergesernya posisi ekspor minyak dan gas migas yang semula mendominasi nilai ekspor Indonesia digantikan oleh ekspor non-migas sejak tahun 19861987. Ekspor non- migas yang cemerlang sejak tahun 19861987 terus diikuti dengan terus menaiknya jumlah nilai ekspor yang berasal dari produk pertanian. Seperti dijelaskan sebelumnya, volume dan nilai ekspor hasil pertanian terus meningkat. Bila ekspor hasil pertanian diperinci menurut subsektor, maka ekspor hasil perkebunan menduduki urutan pertama yang diikuti ekspor hasil perikanan, tanaman pangan dan peternakan. Beberapa variabel penting yang erat berpengaruh terhadap masa depan ekspor hasil pertanian adalah: a Situasi ekonomi internasional. Akibat situasi yang kurang stabil di Timur Tengah dan Eropa mendorong pasar dunia beralih ke kawasan Asia Pasifik. b Proteksionisme dari negara-negara maju. Karena volume ekspor Indonesia untuk tiap komoditi adalah relatif kecil, maka pemerintah perlu berhati-hati dalam mengantisipasi gejala proteksionisme negara-negara maju. c Perubahan kebijaksanaan organisasi perdagangan dunia seperti ICO kopi, ICCO cacao, termasuk pemanfaatan perundingan GATT dan sebagainya. d Sistem globalisasi yang timbul karena pengaruh semakin majunya teknologi informasi cenderung memperpendek jarak antar suatu bangsa dan lainnya, antara satu sistem perdagangan dengan yang lain. Konsekuensi bagi negara berkembang Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 adalah perlunya profesionalisme dan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri. Disamping masalah-masalah internasional yang mempengaruhi peluang ekspor hasil pertanian, maka variabel yang berasal dari dalam negeri juga tidak kalah pentingnya, antara lain: 1 Situasi politik dan keamanan yang stabil. Kondisi politik dan keamanan yang stabil akan mendorong situasi yang kondusif untuk melakukan ekspor. 2 Produktivitas nasional yang semakin baik. Bila produktivitas nasional meningkat maka produksi meningkat dan peluang ekspor dimungkinkan terus meningkatkan. 3 Deregulasi dan debirokratisasi. Sektor-sektor ekonomi yang belum tersentuh oleh kebijaksanaan ini masih memungkinkan untuk memberikan peluang meningkatkan ekspor. 2.5. Pengeluaran Pemerintah 2.5.1. Teori Pengeluaran Pemerintah