Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
Para petani membeli pupuk UREA dengan harga 70 ribu rupiah per 50 kg, dan satu orang petani mendapat 70 kg untuk setiap Ha lahan pertaniannya. Namun ada juga
Gapoktan yang mengambil pupuk dari kios dan kemudian dibawa ke desa, biasanya diberikan kepada kios dan yang dipesan dari kios itu tidak langsung ke petani
sehingga dapat menyebabkan penumpukan pupuk di kios sehingga petani terlambat mendapatkan pupuk yang sebenarnya menjadi haknya. Hal inilah kadang menjadi
kendala dalam penyaluran bantuan pupuk dari pemerintah selama ini.
4.5.4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program ini bertujuan untuk: 1 meningkatkan keanekaragaman produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan bersumber dari ternak, ikan, tanaman pangan,
holtikultura dan kebun produk olahannya; 2 mengembangkan kelembagaan produksi pangan yang mendukung peningkatan, ketersediaan, dan distribusi, serta konsumsi
pangan; dan 3 mengembangkan usaha bisnis pangan yang kompetitif dan menghindarkan monopoli usaha bisnis pangan.
Sasaran program ialah: 1 meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan beras secara berkelanjutan serta mempertahankan swasembada pangan; 2
meningkatkan skor mutu pola pangan harapan dan berkurangnya jumlah keluarga rawan pangan dan gizi; dan 4 meningkatnya pemanfaatan teknologi produksi
pertanian dan pengolahan bahan pangan. Kegiatan pokok program ini meliputi: 1.
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung tanaman pangan seperti sarana dan prasarana irigasi dan jaringan jalan;
2. Peningkatan produktivitas pangan beras dan non beras dari masyarakat petani;
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
3. Peningkatan akses petani terhadap modal, teknologi, benih bibit dan
informasi bisnis pangan; 4.
Pengembangan kemitrausahaan dan kelembagaan bisnis pangan, serta pembinaan pelaku bisnis pangan sesuai kebutuhan pasar;
5. Pembinaan industri pengolahan pangan skala rumah tangga mikro, kecil, dan
menengah; 6.
Pembinaan kredit-kredit yang menunjang penigkatan ketahanan pangan; dan 7.
Pengembangan sistem pengolahan produk-produk pertanian.
4.5.5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini bertujuan memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumber daya usaha pertanian,
pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani. Sasaran yang ingin dicapai ialah: 1 meningkatkan kapasitas dan posisi tawar
petani; 2 semakin kokohnya kelembagaan petani; 3 meningkatkan akses petani terhadap sumber daya produktif; dan 4 meningkatkan pendapatan petani.
Kegiatan pokok yaitu: 1.
Penyuluhan, pelatihan dan pendampingan petani; 2.
Peningkatan kewirausahaan petani; 3.
Pengembangan diversifikasi usaha rumah tangga berbasis pertanian; 4.
Pengembangan model kelembagaan usaha tani melalui inovasi pertanian; 5.
Menyelenggarakan kebijakan dan program peningkatan kesejahteraan petani.
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
Konsep pemberdayan masayarakat pedesaan melalui koperasi bukanlah konsep baru, banyak kendala dan hambatan yang harus diperhatikan dalam pengembangan
koperasi di pedesaan daerah Kabupaten Karo, diantaranya adalah : a rendahnya minat masyarakat untuk bergabung dalam kelompok tanikoperasi, hal ini disebabkan
karena kegagalan-kegagalan dan stigma negatif tentang kelembagaan tanikoperasi yang terbentuk di dalam masyarakat. Kegagalan yang dimaksud diantaranya adalah
ketidakmampuan kelembagaan tanikoperasi dalam memberikan kebutuhan anggotanya dan ketidakmampuan dalam memasarkan hasil produk pertanian
anggotanya. b adanya ketergantungan petani kepada tengkulak akibat ikatan yang ditimbulkan karena petani melakukan transaksi dengan para tengkulak pinjaman
modal, dan memasarkan hasil. Dan c rendahnya SDM petani di pedesaan menimbulkan pemahaman dan arti penting koperasi terabaikan.
Kelompok tani dan koperasi dan petani anggota harus memiliki hubungan yang harmonis, tanpa hubungan yang harmonis dan saling membutuhkan sulit dibayangkan
kelompok tanikoperasi mampu dan dapat bertahan. Tapi dengan adanya prinsip saling membutuhkan tersebut kelompok tanikoperasi akan mampu menjadi lembaga
perekonomian masyarakat pedesaan khususnya petani yang dapat memberikan keuntungan baik dari segi ekonomi dan sosial.
Prospek pertanian dan pedesaan yang berkembang setelah krisis ekonomi semakin mendorong kebutuhan akan adanya kelembagaan perekonomian komprehensif
dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh petani atau pengusaha kecil. Hal ini sejalan dengan adanya pemahaman bahwa nilai tambah terbesar dalam kegiatan
ekonomi pertanian dan pedesaan terdapat pada kegiatan yang justru tidak dilakukan
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
secara individual. Namun, nilai tambah tersebut didapatkan pada kegiatan perdagangan, pengangkutan, pengolahan yang lebih ekonomis bila dilakukan secara
bersama-sama dengan pelaku lain sehingga diharapkan keuntungan dapat dinikmati secara bersama-sama.
Menurut Baga 2006,[3] pengembangan kelembagaan pertanian baik itu kelompok tani atau koperasi bagi petani sangat penting terutama dalam peningkatan produksi
dan kesejahteraan petani, dimana: 1 Melalui koperasi petani dapat memperbaiki posisi rebut tawar mereka baik dalam memasarkan hasil produksi maupun dalam
pengadaan input produksi yang dibutuhkan. Posisi rebut tawar bargaining power ini bahkan dapat berkembang menjadi kekuatan penyeimbang countervailing power
dari berbagai ketidakadilan pasar yang dihadapi para petani. 2 Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptanya keadilan, koperasi dapat mengupayakan
pembukaan pasar baru bagi produk anggotanya. Pada sisi lain koperasi dapat memberikan akses kepada anggotanya terahadap berbagai penggunaan faktor
produksi dan jasa yang tidak ditawarkan pasar. 3 Dengan bergabung dalam koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan penyesuaian produksinya melalui
pengolahan paska panen sehubungan dengan perubahan permintaan pasar. Pada gilirannya hal ini akan memperbaiki efisiensi pemasaran yang memberikan manfaat
bagi kedua belah pihak, dan bahkan kepada masyarakat umum maupun perekonomian nasional. 4 Dengan penyatuan sumberdaya para petani dalam sebuah koperasi, para
petani lebih mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti: pengaruh iklim, heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi.
Dan 5 Dalam wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
secara positif terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka. Koperasi sendiri memiliki misi khusus dalam pendidikan bagi anggotanya.
Kelompok tani atau Koperasi merupakan salah satu struktur kelembagaan yang cukup penting di masa sekarang dan yang akan datang, dalam upaya pemberdayaan petani
dan pemasaran komoditas yang dihasilkan di wilayahnya, sekaligus menjadi kelembagaan pertanian yang dapat memberikan jaminan kepastian harga produk
pertanian, sehingga harga yang diterima dapat menguntungkan petani. Bergabungnya petani di Kabupaten Karo dalam kelembagaan koperasi akan menguatkan institusi
tersebut sebagai lembaga perekonomian pedesaan, dimana anggotanya akan memiliki posisi tawar yang kuat untuk dapat memasarkan hasil pertaniannya, sehingga
kesejahteraan petani mengalami peningkatan hal ini diakibatkan naiknya pendapatan petani yang tergabung dalam kelompok tani atau koperasi.
Maka dapat disimpulkan, bahwa salah satu bentuk kelembagaan yang ideal di pedesaan adalah kelompok tani atau, dimana tujuan awal pembentukan dari kelompok
tanikoperasi ini adalah untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Pemberdayaan petani dalam kelembagaan koperasi yakni KUD,
merupakan suatu bentuk alternatif dari model pembangunan masyarakat pedesaan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar
bermatapencarian sebagai petaniburuh tani. Koperasi dalam hal ini memberikan jaminan keuntungan bagi anggota baik dari segi sosial dan ekonomi, selain itu yang
utama adalah peningkatan posisi tawar petani dapat ditingkatkan sehingga mereka mempunyai kekuatan untuk ’menentukan’ harga produk pertaniannya.
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
Disamping itu, koperasi dalam jangka panjang akan memberikan pengetahuan dan pendidikan yang akan membangun petani-petani yang berorientasi pasar, serta
dengan koperasi juga akan membangun petani Kabupaten Karo dan masyarakat pedesaan yang memiliki kualitas sumberdaya manusia unggulan yang mencakup pada
peningkatan keahlian dan keterampilan bisnis dan organisasi, pengetahuan, dan pengembangan jiwa kewirausahaan petani itu sendiri. Sehingga dengan demikian,
pemberdayaan ekonomi lokal yang berbasis pada pembangunan pertanian di perdesaan dapat berjalan dengan baik. Sampai sejauh ini koperasi atau kelompok tani
yang ada di Kabupaten Karo terus berkembang menjadi wadah penting dalam meningkatkan produksi pertanian di daerah masing-masing. Banyak manfaat baik itu
secara langsung maupun tidak langsung telah mewujudkan petani yang tangguh dan siap menghadapi tantangan era globalisasi.
Selain itu bantuan berupa kredit yang diberikan melalui Kredit Usaha Rakyat oleh pemerintah telah mengurangi beban petani dalam upaya mendapatkan modal produksi
khususnya dalam dunia agribisnis. Program kredit yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki jaminan pemerintah dengan bunga maksimum
16. Program kredit ini akan difokuskan pada lima sektor usaha yakni: pertanian, kelautan, kehutanan, perindustrian dan perdagangan. Sedangkan bank yang ikut
dalam program tersebut adalah : PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Syariah
Mandiri Tbk. KUR diharapkan akan mampu mengatasi problem yang melingkupi perkembangan UMKM yakni prosedur yang berbelit-belit serta collateral. Dengan
adanya KUR ini diharapkan semuanya lancar, hal ini disebabkan pemerintah
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
menjamin 70 dan bank 30. Melalui program ini petani khususnya di Kabupaten Karo tidak perlu takut lagi kekurangan dana dalam melakukan produksi dengan lahan
yang luas, apalagi pada masa ini biaya produksi semakin tinggi khususnya harga pupuk yang tidak stabil.
Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM juga telah membantu desa khususnya dalam bidang kesehatan. Program pedesaan mandiri ini
telah membantu masyarakat untuk membangun desanya sendiri. Dalam kurun lima tahun terakhir melalui program ini, desa-desa di Kabupaten Karo telah memperoleh
air bersih untuk dikonsumsi. Sebelumnya masyarakat menggunakan air sungai atau air sumur yang belum jelas tingkat kesehatannya, apalagi pada saat itu MCK Mandi
Cuci Kakus tidak jelas penempatannya. Dengan adanya program ini masyarakat pedesaan yang umumnya adalah petani sudah dapat menjaga kesehatan warganya
sendiri. Selain itu program ini juga menyediakan bantuan kesehatan berupa Puskesmas dan Polindes. Hal ini bertujuan agar masyarakat desa tidak perlu jauh ke
kota untuk berobat, khususnya membantu warga desa yang akan melahirkan. Sampai sekarang ini program ini sangat membantu masyarakat pedesaan dengan harapan
program ini dapat ditingkatkan lagi ke bidang-bidang lain seperti bidang pendidikan dan lain-lain.
4.5.6. Program Pengembangan Pertanian Organik