Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
4.5.3. Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP
Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani agar tidak tergantung pada gudang atau pinjaman dari gudang yang selama ini dengan bunga
sebesar 5 melalui bantuan dana dan subsidi pupuk. Selain itu program ini akan menjadikan petani lebih mandiri. Bantuan dana senilai 100 juta rupiah disalurkan
melalui Gapoktan gabungan kelompok tani di setiap desa. Suatu Gapoktan terdiri dari lebih kurang 25 orang petani dan suatu desa akan memiliki satu Gapoktan.
Adapun pencairan dana yang turun langsung dari pemerintah pusat Jakarta hanya dapat diterima oleh pengurus inti setiap Gapoktan yaitu Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara.
Bantuan dana ini akan diberikan melalui tiga tahap, yaitu: Tahap I pada bulan Januari samai dengan Maret sebesar 30 juta rupiah;
Tahap II pada bulan April sampai dengan Juni sebesar 30 juta rupiah; Tahap III pada bulan Juli sampai dengan Oktober sebesar 40 juta rupiah.
Pencairan dana ini dilakukan sebanyak tiga kali agar pada tahap pertama agar dapat diketahui sejauh mana keberhasilan bantuan dana yang diberikan. Demikian
seterusnya untuk pencairan dana tahap kedua dan ketiga. Kemudian petani harus membuat laporan kegiatan kepada Gapoktan sebagai pertanggungjawaban dan
evaluasi. Subsidi pupuk yang diberikan pemerintah akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan kelompok tani. Subsidi ini dibagi lewat RDKK Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok. Satu kelompok akan menyusun berapa kebutuhan pupuk
untuk lahan pertaniannya dan biasanya rata-rata sekitar 5-10 ton per kelompok tani.
Luhut Hamonangan : Prospek Pembangunan Sektor Pertanian Di Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009
Para petani membeli pupuk UREA dengan harga 70 ribu rupiah per 50 kg, dan satu orang petani mendapat 70 kg untuk setiap Ha lahan pertaniannya. Namun ada juga
Gapoktan yang mengambil pupuk dari kios dan kemudian dibawa ke desa, biasanya diberikan kepada kios dan yang dipesan dari kios itu tidak langsung ke petani
sehingga dapat menyebabkan penumpukan pupuk di kios sehingga petani terlambat mendapatkan pupuk yang sebenarnya menjadi haknya. Hal inilah kadang menjadi
kendala dalam penyaluran bantuan pupuk dari pemerintah selama ini.
4.5.4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan