Perumusan Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

xxxvii besar jika dibandingkan dengan auditee yang listed, sehingga mereka hanya mampu membayar jasa audit yang ditawarkan oleh auditor non FAPM. Gambar di bawah ini adalah model dari kerangka pemikiran yang akan diteliti: rumusan Hipotesis

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Ha 1 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai profesi auditor dan proses audit. Ha 2 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai profesi auditor dan proses audit. Ha 3 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai tanggung jawab auditor. Ha 4 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai tanggung jawab auditor. Gambar 2.1: kerangka pemikiran Sumber: Dikutip dari berbagai Sumber xxxviii Ha 5 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien. Ha 6 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien. Ha 7 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai karakteristik yang harus dimiliki individu seorang akuntan publik. Ha 8 : Terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai karakteristik yang harus dimiliki individu seorang akuntan publik. xxxix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pada Kantor Akuntan Publik KAP dan auditee di Jakarta. Untuk KAP dibagi dua, yaitu KAP yang tergabung dalam FAPM Forum Akuntan Pasar Modal dan auditor non FAPM. Begitu juga dengan auditee, peneliti membagi dua kelompok, yaitu auditee yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan auditee yang tidak terdaftar di BEI. Responden auditee pada penelitian ini terdiri dari manajer keuangan dan bankir akuntan di suatu bank. Jakarta dipilih sebagai tempat pengambilan sampel karena Jakarta cukup representative dan strategis untuk bisnis. Banyak Kantor Akuntan Publik di luar Jakarta yang menjadi cabang-cabang KAP terbaik di Jakarta. Begitu juga dengan berbagai perusahaan yang ada di luar Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode sampel berdasarkan pertimbangan atau judgment sampling Indriantoro dan Bambang, 2001:131. Judgment Sampling merupakan bagian dari metode Non-Probability Sampling dimana sampel yang diambil didasarkan pada karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, karakteristik dari sampel adalah responden yang sudah bekerja paling lambat satu tahun sebagai auditor di