xxxix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pada Kantor Akuntan Publik KAP dan auditee di Jakarta. Untuk KAP dibagi dua, yaitu KAP yang tergabung
dalam FAPM Forum Akuntan Pasar Modal dan auditor non FAPM. Begitu juga dengan auditee, peneliti membagi dua kelompok, yaitu auditee yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI dan auditee yang tidak terdaftar di BEI. Responden auditee
pada penelitian ini terdiri dari manajer keuangan dan bankir akuntan di suatu bank. Jakarta dipilih sebagai tempat pengambilan sampel karena Jakarta
cukup representative dan strategis untuk bisnis. Banyak Kantor Akuntan Publik di luar Jakarta yang menjadi cabang-cabang KAP terbaik di Jakarta. Begitu juga
dengan berbagai perusahaan yang ada di luar Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode sampel berdasarkan pertimbangan atau judgment sampling Indriantoro dan Bambang,
2001:131. Judgment Sampling merupakan bagian dari metode Non-Probability Sampling
dimana sampel yang diambil didasarkan pada karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, karakteristik dari sampel
adalah responden yang sudah bekerja paling lambat satu tahun sebagai auditor di
xl KAP dan sebagai manajer atau staf keuangan di perusahaan. Responden yang
sudah bekerja selama satu tahun atau lebih, baik itu auditor ataupun auditee diharapkan sudah memahami dan berpengalaman dalam hal audit, sehingga
jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner tidak menjadi bias. Ukuran sampel ditentukan dengan mempertimbangkan tidak adanya
keterangan yang memadai atau kepastian mengenai besarnya populasi. Hal ini sesuai dengan Parel 1973 dalam Oktavia 2005:20, yaitu dalam keadaan seperti
ini, tidak dapat digunakan rumus:
Dimana n
= Jumlah sampel N
= Jumlah populasi e
= Persentasi kesalahan Hal yang dapat dipakai untuk dijadikan pedoman menurut Parel 1973
dalam Oktavia 2005:21 adalah 1.
Jika N besar maka ambil persentase yang kecil 2.
Ukuran contoh atau sampel tidak lebih kecil dari 30 3.
Ukuran contoh atau sampel disesuaikan dengan kemampuan biaya dan waktu.
Berdasarkan hal tersebut, jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 100 responden, karena dianggap memenuhi syarat pedoman di atas,
yaitu di atas 30 responden. Responden terbagi menjadi dua, yaitu 50 auditor dan 50 auditee. Sampel ini kemudian dibagi lagi masing-masing menjadi dua bagian,
xli yaitu 25 responden auditor FAPM dan 25 responden auditor non FAPM, serta 25
responden auditee yang listed di BEI dan 25 responden auditee yang non listed di BEI.
Untuk responden auditor, pengambilan sampel dilakukan dengan mendasarkan pada direktori Akuntan Publik tahun 2008 yang dikeluarkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia Terdapat total 246 Kantor Akuntan Publik di Jakarta dari daftar tersebut. Dari 246 KAP tersebut dipilih masing-masing lima
5 KAP, kemudian dipilih 5-10 auditor untuk menjadi responden sesuai kriteria di atas.
Tabel 3.1. Metode Penentuan Sampel
Sumber: Dikutip dari Berbagai Sumber
Untuk responden auditee yang terdaftar di BEI, sampel dipilih berdasarkan dari data yang dikeluarkan oleh BEI di situs
www.idx .co.id 2008. Sedangkan
untuk auditee yang tidak terdaftar di BEI, sampel ditentukan secara acak. Perusahaan atau bank yang dipilih sebagai responden tidak dibatasi oleh besar
kecilnya skala usaha. Terdapat masing-masing lima perusahaan atau bank yang
Responde n
Sumber data Metode
Karakterist ik
Jumlah sampel
Auditor FAPM
Direktori IAPI 2008 25 responden
Auditor Non
FAPM Direktori IAPI 2008
25 responden Auditee
BEI www.idx.co.id
25 responden Auditee
non BEI Berbagai sumber
Judgment Sampling
Sumber : Indriantoro
dan Bambang,
2001 Sudah
bekerja di posisi yang
sama minimal
satu tahun.
25 responden
Total 100
responden
xlii dijadikan target sampel. Dari lima perusahaan dan bank tersebut dipilih 5-10
manajer atau staf keuangan untuk menjadi responden. Lihat tabel 3.1.
C. Metode Pengumpulan Data