Profesi Auditor dan Proses Audit Tanggung Jawab Auditor Kinerja Auditor Selama Penugasannya di Klien

xliv kuesioner dikurangi dari enam 6 kelompok menjadi empat 4 kelompok, karena dalam penelitian ini hanya meneliti empat variabel independen sesuai dengan tujuan penelitian yang terdapat pada bab sebelumnya. Berikut dibahas variabel penelitian dan pengukurannya. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.2.

1. Profesi Auditor dan Proses Audit

Auditor atau Certified Public Accountants adalah mereka, baik secara individu ataupun yang tergabung sebagai anggota suatu firma akuntan publik yang melakukan pelayanan audit secara kepada klien. Proses audit atau auditing adalah mengakumulasi dan mengevaluasi bukti-bukti yang diperoleh untuk menentukan dan melaporkan suatu tingkat koresponden atau kesesuaian antara informasi tadi dengan yang berlaku. Terdapat 13 butir pernyataan mengenai profesi auditor dan proses audit. Instrumen pengukuran variabelnya sebagai berikut: kualitas KAP, harapan investor, kepentingan manajemen, standar audit, klaim terhadap auditor, manfaat audit, waktu audit, pemahaman auditor, proteksi oleh auditor, efisiensi, melaporkan efisiensi, meningkatkan independensi, mengatur kualitas. Skala pengukurannya menggunakan skala interval.

2. Tanggung Jawab Auditor

Sesuai dengan pekerjaannya, auditor membatasi tanggung jawabnya hanya kepada para pemilik atau investor dari perusahaan yang diaudit, namun jika proporsi utang perusahaan sama atau lebih besar dari total modal perusahaan, auditor mungkin juga dipengaruhi oleh para kreditur yang menaruh uangnya di perusahaan yang diaudit. Pada bagian ini responden diminta untuk berpendapat mengenai kepada siapa auditor harus bertanggung jawab. Ada empat 4 xlv pengukuran variabel dalam kelompok pertanyaan kedua ini, yaitu auditor bertanggung jawab kepada pemegang saham, pemegang saham potensial, kreditur, kreditur potensial.

3. Kinerja Auditor Selama Penugasannya di Klien

Auditor dalam praktik di lapangan atau di klien memiliki aturan yang mengikatnya, baik itu aturan standar audit ataupun kode etik profesi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kredibilitas auditor dan kualitas pelayanan yang diberikan. Di sisi lain, terkadang klien atau auditee memiliki harapan terhadap auditor yang melebihi batasan standar atau etika profesi, sehingga bisa menimbulkan kesenjangan harapan audit. Terdapat enam 6 butir pernyataan mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien. Instrumen pengukurannya sebagai berikut: auditor diharapkan mampu mengetahui semua kecurangan, pengendalian internal, keberlangsungan perusahaan, neraca yang wajar, dan kesalahan material.

4. Karakteristik atau Kemampuan yang Harus Dimiliki Seorang Auditor