Tujuan Komunikasi Bentuk Komunikasi

19 manusia secara individu ataupun kelompok. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses kegiatan penyampaian warta berita, informasi yang mengandung maksud dari suatu pihak seseorang atau tempat kepada pihak lain sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti.

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah sebagai saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk mendorong atau mempertinggi motivasi perantara dan sebagai sarana yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuanya. Menurut Effendy 2006:27 ada empat tujuan komunikasi, yaitu: 1. Mengubah sikap to change the attitude, yaitu sikap individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima. 2. Mengubah pendapat atau opini to change opinion, yaitu pendapat individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima. 3. Mengubah perilaku to change the behavior, yaitu perilaku individu atau sekelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang diterima. 4. Mengubah masyarakat to change the society, yaitu tingkat social individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.

2.1.3 Proses Komunikasi

Menurut Purwanto 2006:11, proses komunikasi mamiliki 6 tahapan yaitu: Universitas Sumatera Utara 20

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.

Sebelum dilakukan proses penyampaian pesan, maka pengirim pesan harus menyiapkan idea tau gagasan apa yang ingin disampaikan. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber.

2. Pengirim mengubah ide manjadi suatu pesan.

Dalam proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide tersebut sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek apa yang ingin disampaikan, maksud tujuan, penerima pesan, gaya personal dan latar belakang budaya.

3. Pengirim menyampaikan pesan

Pada saat pengirim menyampaikan pesan dapat menggunakan berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan. Ketika menyampaikan pesan dapat digunakan media komunikasi baik media tulis maupun lisan.

4. Penerima menerima pesan

Komunikasi antar seseorang dengan dengan orang lain akan terjadi bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan pengirim menerima pesan tersebut.

5. Penerima menafsirkan pesan

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan dalam pikiran si penerima pesan. Universitas Sumatera Utara 21 Pesan dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim Pesan.

6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik

kepengirim. Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara mengirim sinyal atau umpan balik terhadap pengirim pesan. Sinyal yang diberikan beranekaragam, hal ini tergantung dari pasar yang diterima. Proses komunikasi diatas sebagai berikut: Gambar : 2.1 Proses Komunikasi Sumber : Purwanto 2006:12 Tahap 1 Pengirim mempunyai ide gagasan SALURAN Dan MEDIA Tahap 2 Pengirim mengubah ide Menjadi pesan Tahap 3 Pengirim menyampaikan pesan Tahap 6 Penerima mengirim umpan balik Tahap 5 Penerima menafsirkan pesan Tahap 4 Penerimam menerima pesan Universitas Sumatera Utara 22

2.1.4 Bentuk Komunikasi

Menurut Wiludjeng 2007:168, bentuk komunikasi dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Berdasarakan Arah Komunikasi a. Komunikasi ke atas Upward communication Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang disampaikan dari bawahan ke atasan. Media yang dipergunakan ialah laporan, keluhan, pendapat dan saran. b. Komunikasi ke Bawah Downward Communication Komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang disampaikan dari pimpinan ke bawahan. Media yang digunakan ialah memo, buku pedoman, perintah, teguran, dan pujian. c. Komunikasi Horizontal Horizontal Communication Komunikasi horizontal adalah komunikasi terhadap sesama anggota dalam kelompok kerja pada tingkatan yang sama dalam suatu organisasi. Komunikasi horizontal sangat diperlukan untuk mengadakan koordinasi dari bermacam-macam fungsi keorganisasian. d. Komunikasi Diagonal Diagonal Communication Komunikasi diagonal terjadi pada tingaktan organisasi yang berbeda, yaitu dapat berlangsung dari seorang pimpinan dengan karyawanya atau Universitas Sumatera Utara 23 pimpinan yang lebih rendah bawahan dengan pimpinan yang lebih tinggi yang hanya merupakan hubumgan kerja. 2. Berdasarkan Cara Penyampaiannya a. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal ialah komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk kaya-kata baik lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan ialah komunikasi melalui ucapan kata-kata atau kalimat meliputi apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya yang bersifat tatap muka face to face communication atau tidak tatap muka. Komunikasi tertulis adalah komunikasi dengan mempergunakan rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode yang mengandung arti tertulis yang dapat dimengerti pihak lain. b.Komunikasi Non-Verbal Komunikasi non-verbal ialah komunikasi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa isyarat atau symbol. Media yang dipergunakan ialah ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan, yang disebut bahsa badan language body yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang.

2.1.5 Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Effendy 2006:10 komunikasi meliputi lima unsur sehingga dapat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

10 112 116

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

12 127 105

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Padangsidimpuan

23 158 104

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 9

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 29

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 6

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

0 1 14

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GOWA

0 0 92