Penanganan Krisis Komunikasi Efektivitas Kerja

27 Tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain. Seorang manajer yang bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan denga gayanya sendiri tentu akan merepotkan semua pihak dalam suatu organisasi. d. Melatih tugas Suatu organisasi dianjurkan untuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekerjaantugasnya berhubungan erat dengan masalah komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling tidak preferensi gaya organisasi dan falsafah-falsafah komunikasi. Komunikator juga perlu mengingatkan dan memperlancar kamampuan berbahasa dan keterampilan presentasenya, seghingga komunikasi bisa menjadi lebih baik dan lebih lancar.

2.1.7 Penanganan Krisis Komunikasi

Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari adalah suatu hal yang biasa. Tetapi tes keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada saat munculnya krisis komunikasi dalam suatu organisasi. Semakin besar tantangan atau resiko yang dihadapi, semakin tinggi tingat kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan. Terdapat dua tindakan dalam mengahdapi krisis komunikasi, yaitu Universitas Sumatera Utara 28 bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu dam mengatakan yang terjadi dengan segera. Beberapa ahli hubungan masyarakat public relation menyarankan agar perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara menjelaskan apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada public mayarakat umum dan para karyawanya. Pada saat yang sama perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha mengendalikanya.

2.2.1 Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja merupakan suatu masalah yang kompleks. Ada banyak pengertian tentang efektivitas, akan tetapi ciri yang sama dari berbagai pengertian yang diberikan yaitu menyangkut keberhasilan suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Corrado 2004:135 mengatakan bahwa efektivitas kerja adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan dengan konsisten. Bentuk-bentuk konsisten ini sebagai sumber kekuatan organisasi dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas organisasi. Menurut Gitosudarmo 2001:7 kata efektif memiliki konotasi atau berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai sehingga efektif atau efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat atau derajat pencapaian hasil yang diharapkan. Semakin besar hasil yang dapat diraihnya berarti semakin efektif. Efektif juga berarti tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara maksimal . Keberadaan komunikasi seharusnya dapat mendukung peningkatan efektivitas kerja pegawai di kantor. Artinya, dengan adanya sistem komunikasi yang Universitas Sumatera Utara 29 baik maka dapat memperlancar proses pengurusan pekerjaan-pekerjaan, menghemat tenaga dan waktu. dengan demikian terdapat pola hubungan positif, antara komunikasi dengan efisiensi. Semakin baik proses komunikasi maka semakin tinggi pula tingkat efisiensi di kantor. Kegiatan yang dilakukan secara efektif belum tentu efisien, karena mungkin saja hasil yang dicapai itu cukup besar akan tetapi korban yang ditimbulkan sangat banyak. Sebaliknya efisien belum tentu efektif , karena biaya yang dikelurkannya mungkin minimal akan tetapi hasil yang dicapainya juga sangat kecil. Pekerjaan dikatakan efisien dalam arti sesuai dengan indikator bahwa penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat, akurat, murah, dan mudah. Siagian 2002:151 mengatakan bahwa efektiftas kerja adalah penyelesaian pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Pabundu 2006:16 berpendapat bahwa efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan manajemen yang efektif disertai dengan manajemen yang efisien. Agar dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, maka seorang pemimpin harus dapat menjalin komunikasi dengan baik terhadap bawahanya. Komunikasi yang baik akan mempengaruhi semangat kerja, disiplin, dan tanggung jawab dari para pegawai. Secara luas, komunikasi yang efektif akan manimbulkan lima hal yaitu, pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik dan Universitas Sumatera Utara 30 tindakan. Pengertian diartikan sebagai penerimaan yang cermat dari pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator. Kesenangan yang didapat ketika komunikasi dilakukan, bukan hanya menyajikan informasi, melainkan untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dan menyenangkan. Pengaruh pada sikap merupakan bagaimana agar pesan yang disampaikan dapat mempengaruhi pendapat, sikap dan tingkah laku seseorang. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap organisasi. Setiap pegawai sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatakan efektifitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal. Sehingga dengan demikian pemanfaatan sumber daya manusia dalam hal ini pegawai akan lebih berpotensi dan lebih mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tarigan 2006 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Twins Sukses Abadi Belawan”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan, yang terbukti bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan serta dapat memprediksi, variabel dependen kinerja karyawan secara parsial melalui uji t dengan tingkat signifikan jauh dibawah 5 dan nilai t hitung t tabel pada taraf signifikansi 5. R square sebesar 0,318 menunjukan bahwa 31,8 kinerja karyawan variabel dependen dapat dijelaskan oleh komunikasi variabel Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai ( Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Utara

10 112 116

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

12 127 105

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Padangsidimpuan

23 158 104

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 9

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 29

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 6

Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kota Tebing Tinggi

0 1 14

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN GOWA

0 0 92