Perairan Pantai Terumbu Karang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perairan Pantai

Perairan pantai sangat penting sebagai habitat berbagai jenis organisme. Perairan Pantai merupakan daerah peralihan antara perairan tawar dan laut, terutama di daerah-daerah dekat muara sungai. Sebagai daerah peralihan, Perairan Pantai mempunyai kekayaan organisme yang relatif tinggi, sehingga sangat potensial untuk dijaga agar kondisinya tetap dalam keadaan baik. Kondisi perairan pantai yang baik, tidak hanya akan menguntungkan secara ekologis, tetapi juga merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat baik secara langsung bagi masyarakat nelayan maupun secara tidak langsung bagi masyarakat lainnya Tobing, 2009.

2.2 Terumbu Karang

Suharsono 1992 dalam Candra 1998, menyatakan bahwa terumbu karang tersebar di seluruh dunia terutama di perairan tropis sampai dengan lintang 30 atau daerah sub tropis. Terumbu karang tumbuh dan berkembang dengan baik di tempat yang dangkal di daerah tropis. Pertumbuhan terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya matahari, gelombang, perubahan iklim dan faktor geologis. Adanya faktor-faktor lingkungan ini mempengaruhi bentuk terumbu karang. Kussen 1992 dalam Candra 1998, menyatakan bahwa di dalam komunitas terumbu karang hubungan antara komponen abiotik dan biotik sangat erat. Fungsi hidup bersama dan simbiosis antara beberapa biota merupakan salah satu karakteristik komunitas terumbu karang, disamping adanya predasi dan kompetisi antara biota penghuni lainnya. Ekosistem terumbu karang memberi manfaat langsung kepada manusia dengan menyediakan makanan, obat-obatan, bahan bangunan dan bahan lain. Terumbu ini dibangun seluruhnya oleh kegiatan biologik. Ia merupakan timbunan masif dari kapur CaCO 3 yang terutama telah dihasilkan oleh hewan karang dengan tambahan penting dari alga berkapur dan organisme-organisme lain penghasil kapur Romimohtarto, 2009. Komunitas makroalga sebagai salah satu komponen penting dari ekosistem terumbu karang, berpotensi menjadi pesaing utama dengan karang. Makroalga jarang dan baru mulai dikaji dalam ekologi terumbu karang pada beberapa tahun terakhir, meskipun peran alga sangat baik dalam membangun terumbu dan kehancuran terumbu. Bahkan sering alga disebut sebagai “biotic reefs” Nessa, 2011.

2.3 Morfologi Makroalga