Teknik Pengumpulan Data Jumlah Sampel

IV.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik stated preference yang disajikan kepada responden berupa survey kuisioner quisioner survey dan survey wawancara interview survey. Lembar kuisioner dibawa oleh tenaga survey surveyor kepada setiap responden sehingga diharapkan dapat memperjelas maksud yang terkandung dalam kuisioner. Selain itu, surveyor juga bertindak sebagai pewawancara.

IV.3 Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian ini diperlukan dalam tiga hal: • Seberapa besar tingkat kepercayaan terhadap hasil yang akan diperoleh confidence level, • Nilai standard deviasi diperoleh melalui penaksiran rataan sampel, • Dipengaruhi oleh beberapa penyimpangan galat yang diperkenankan, yaitu kesalahan atau perbedaan antara rataan yang diperoleh dari sampel dan rataan sesungguhnya populasi. Walpole 1974 menyatakan teoremanya, bila ratusan sampel x dipakai untuk menaksir rataan sesungguhnya µ, maka dengan kepercayaan paling sedikit 1- α100 galat akan lebih kecil dari besaran g tertentu, bila ukuran sampel : 2     = g Z n σ α ............................................................................ 4.1 dimana : n = Jumlah sampel yang dibutuhkan Universitas Sumatera Utara Zα = Nilai kritis distribusi t untuk tingkat keberartian α level of significant = Standar deviasi sampel dari populasi g = Galat yang dikehendaki Untuk menentukan minimal sampel yang akan diambil, maka terlebih dahulu diadakan uji sampel. Pada uji sampel yang disebarkan kepada 50 responden yang dibagi atas dua tempat, yaitu : stasiun bus DATRA Medan dan stasiun bus BTN Medan. Survey dilakukan dengan menempatkan surveyor pada dua lokasi di saat jam keberangkatan. Berdasarkan hasil pilot survey terhadap 50 responden, masing-masing responden menjawab 26 option pada kelima pilihan atribut, baik itu atribut yang dinaikkan ataupun diturunkan. Jumlah option responden terkumpul = 50x 26 = 1300 Tabel 4.1 Acuan menentukan jumlah sampel : probabilitas individu memilih bus DATRA atau bus BTN. No. Makna Pilihan Pr Bus DATRA Jumlah n.p p- prerata np- p Responden n prerata² A Pasti pilih Bus DATRA 0.9 561 504.9 0.4 89.76 B Mungkin pilih Bus DATRA 0.7 104 72.8 0.2 4.16 C Pilihan Berimbang 0.5 45 22.5 D Mungkin pilih Bus BTN 0.3 148 44.4 -0.2 5.92 E Pasti pilih Bus BTN 0.1 442 44.2 -0.4 70.72 Jumlah total 1300 688.8 170.56 Probabilitas rata-rata sampel, p rerata = 688,81300 = 0.5 Variasi sampel, 1 2 2 − − ∑ = n p p n rerata α σ = 0.131301001 Universitas Sumatera Utara Standar deviasi sampel, 1 . 2 − − ∑ = n p p n rerata σ = 0.3623548 Asumsi tingkat keberartian level of significant, α2 = 0.05 5 Maka, dari tabel normal t diperoleh Z a 2 = 1.96 Galat yang dikehendaki g tidak lebih dari 2 = 0.02 Maka, jumlah sampel minimal : 2 2 .     = g Z n α σ = 1261.0148 Jumlah responden 26 n = 49 Syarat minimal data yang dapat disebarkan kepada responden adalah 49 individu. Data yang diambil untuk disebarkan kepada responden, ambil : 100 individu.

IV.4 Perolehan Data Survey

Dokumen yang terkait

Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

9 132 145

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

49 179 210

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 16

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 1

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 7

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 1 35

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 2

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

0 1 8

KAJIAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA ANGKUTAN KOTA DENGAN MONOREL MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL KOTA MEDAN) TUGAS AKHIR - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggun

0 1 13