Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda

1. Tahap Pertama, pengidentifikasian beberapa faktor variabel yang diasumsikan berpengaruh secara berarti terhadap perilaku pelaku perjalanan trip maker behavior dalam menjatuhkan perilaku alternatif alat angkutan yang dipakai untuk bepergian. 2. Memodelkan nilai kepuasan utility si pelaku perjalanan untuk beberapa pilihan alternatif alat angkutan yang dipakai melalui model analisa regresi linear buat mendapatkan angka kepuasan nilai utilitas menggunakan masing-masing moda angkutan. 3. Memodelkan peluang probabilitasopportunity masing-masing alternatif pilihan moda angkutan yang akan dipakai melalui beberapa model pilihan moda angkutan seperti “binary model” di antaranya logit biner, probit, multinominal logit, atau Gunarson Akiva dan Lerman, 1985 dengan cara mengeksponenkan nilai kepuasan masing-masing moda angkutan yang sudah kita dapatkan pada tahapan kedua. 4. Yang terakhir, barulah didapati angka proporsi dalam peluang atau pangsa pasar masing-masing moda angkutan untuk dipilih dari sejumlah calon pengguna moda user tertentu sebagai perkiraan estimation serta angka mutlaknya.

II.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda

Ada 4 empat kelompok faktor yang dianggap kuat pengaruhnya terhadap perilaku perjalanan atau calon pengguna trip maker behavior. Masing-masing faktor ini terbagi lagi menjadi beberapa variabel yang dapat diidentikkan. Variabel- Universitas Sumatera Utara variabel ini dapat dinilai secara kuantitatif dan kualitatif. Faktor-faktor atau variabel- variabel tersebut adalah : I. Kelompok faktor karakteristik perjalanan travel characteristics factor, meliputi variabel : 1. Tujuan perjalanan trip purpuse, seperti pergi bekerja, sekolah, belanja, dan lain-lain. 2. Waktu perjalanan time of trip made, seperti pagi hari, siang, sore, malam, hari libur, dan seterusnya. 3. Panjang perjalanan trip length, merupakan jarak fisik antara asal dengan tujuan, termasuk panjang ruteruas, waktu perbandingan kalau menggunakan moda moda-moda lain. II. Kelompok faktor karakteristik si pelaku perjalanan traveler characteristics factor Pada kelompok faktor ini, seluruh variabel ikut serta berkontribusi mempengaruhi perilaku si pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi. Variabel tersebut adalah : 1. Pendapatan income, berupa daya beli si pelaku perjalanan untuk membiayai perjalanannya, entah dengan mobil pribadi atau angkutan umum. 2. Kepemilikan kendaraan car ownership, berupa tersedianya kendaraan pribadi sebagai sarana melakukan perjalanan. 3. Kondisi kendaraan pribadi tua, jelek, baru, dan lain-lain. 4. Kepadatan pemukiman density of residential development. Universitas Sumatera Utara 5. Sosial-ekonomi, seperti struktur dan ukuran keluarga pasangan muda, punya anak, pensiunan atau bujangan, usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, punya lisensi mengemudi SIM atau tidak. III. Kelompok faktor karakteristik sistem transportasi transportation system characteristics factor. Semua variabel yang berpengaruh terhadap perilaku si pelaku perjalanan berhubungan dengan kinerja pelayanan sistem transportasi seperti variabel : 1. Waktu relatif lama perjalanan relative travel time mulai dari lamanya waktu menunggu kendaraan di pemberhentian terminal, waktu jalan ke terminal walk to terminal time, dan waktu di atas kendaraan. 2. Biaya relatif perjalanan relative travel cost, yaitu seluruh biaya yang timbul akibat melakukan perjalanan dari asal ke tujuan untuk semua moda yang berkompetisi seperti tarif tiket, bahan bakar, dan lain-lain. 3. Tingkat pelayanan relatif relatif level of service, yaitu variabel yang cukup bervariasi dan sulit diukur, contohnya adalah variabel kenyamanan dan kesenangan, yang membuat orang mudah gonta-ganti moda transportasi. 4. Tingkat aksesindeks daya hubungkemudahan pencapaian tempat tujuan. 5. Tingkat kehandalan angkutan umum di segi waktu tepat waktureliability, ketersediaan ruang parkir dan tarif. Ketiga variabel terakhir ini 3, 4, dan 5 merupakan kelompok variabel yang sangat subjektif sehingga sulit diukur dikuantifikasikan dan masuk kelompok variabel kualitatif difficult to quantify. IV. Kelompok faktor karakteristik kota dan zona spacial characteristics factor, meliputi : Universitas Sumatera Utara 1. Variabel jarak kediaman dengan tempat kegiatan. 2. Variabel kepadatan penduduk population density. 3.

II.3 Angkutan Umum

Dokumen yang terkait

Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

9 132 145

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

49 179 210

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 16

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 1

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 7

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 1 35

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 2

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

0 1 8

KAJIAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA ANGKUTAN KOTA DENGAN MONOREL MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL KOTA MEDAN) TUGAS AKHIR - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggun

0 1 13