Pemodelan Transportasi TINJAUAN PUSTAKA

c. Masyarakat banyak. Persyaratan yang dituntut oleh masyarakat banyak, dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Aspek-aspek yang dimiliki meliputi : 1 Tingkat pelayanan dari angkutan umum 2 Keberadaan angkutan umum untuk jangka waktu panjang. 3 Pengaruh terhadap lingkungan 4 Aspek energi dan penghematannya 5 Efisiensi ekonomi

II.4 Pemodelan Transportasi

Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan suatu realita dunia sebenarnya secara terukur atau penyederhanaan realita untuk tujuan tertentu, yaitu penjelasan dan pengertian yang lebih mendalam serta kepentingan peramalan. Sebagai ilustrasi, dalam ilmu teknik sipil dengan hanya menggunakan media informasi garis dan angka dalam suatu peta kontur, seseorang ahli geodesi dapat langsung membayangkan perkiraan situasi dan kondisi lapangan sebenarnya realita tanpa harus ke lapangan, cukup dengan hanya melihat peta kontur tersebut. Foto, sketsa atau peta dapat dikategorikan sebagai model karena dapat mempresentasikan realita dengan cara yang lebih sederhana. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin mirip suatu model dengan realitanya, semakin sulit model tersebut dibuat misalnya, wayang golek lebih mirip manusia dibandingkan dengan wayang kulit sehingga wayang golek lebih sulit dibuat dibandingkan dengan wayang kulit. Universitas Sumatera Utara Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan menggunakan setiap moda. Proses ini dilakukan dengan maksud untuk mengkalibrasi model pemilihan moda dengan mengetahui peubah bebas atribut yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Setelah dilakukan proses kalibrasi, model dapat digunakan untuk meramalkan pemilihan moda dengan menggunakan nilai peubah bebas atribut untuk masa mendatang. Dalam ilmu transportasi terutama dalam perencanaan, model berperan diantaranya: 1. Sebagai alat bantu media untuk memahami cara kerja sistem. 2. Untuk memudahkan dan memungkinkan dilakukannya perkiraan terhadap hasil-hasil atau akibat-akibat dari langkah-langkahalternatif yang diambil dalam proses dan pemecahan masalah pada masa yang akan datang. 3. Untuk memudahkan kita menggambarkan dan menganalisa realita. Model dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya : 1. Model fisik, yaitu model yang memperlihatkan dan menjelaskan suatu objek yang sama dengan skala yang lebih kecil sehingga didapatkan gambaran yang lebih jelas dan rinci serta terukur mengenai prilaku objek tersebut jika dibangun dalam skala sebenarnya. Misalnya :  Model arsitek model rumah, perumahan, mall, dan lain-lain  Model teknik model pengembangan wilayah, kota, kawasan, dan lain-lain 2. Model peta dan diagram, yaitu model yang menggunakan garis lurus dan lengkung, gambar, warna, dan bentuk sebagai media penyampaian informasi yang memperlihatkan realita objek tersebut. Misalnya, kontur Universitas Sumatera Utara ketinggian, kemiringan tanah, lokasi sungai dan jembatan, gunung, batas administrasi pemerintah, dan lain-lain. 3. Model statistik dan matematik, yaitu model yang menggambarkan keadaan yang ada dalam bentuk persamaan-persamaan dan fungsi matematis sebagai media dalam usaha mencerminkan realita. Misalnya, menerangkan aspek fisik, sosial-ekonomi, dan model transportasi. Keuntungan pemakaian model matematis dalam perencanaan transportasi adalah bahwa sewaktu pembuatan formulasi, kalibrasi serta penggunaannya, para perencana dapat belajar banyak melalui eksperimen, tentang kelakuan dan mekanisme internal dari sistem yang sedang dianalisis. 4. Model deskriptif dan normatif, dimana model deskriptif adalah model yang berusaha menerangkan perilaku sistem yang ada, sedangkan model normatif adalah model yang berusaha menerangkan perilaku sistem yang ideal menurut keinginan si pembuat model standar atau tujuan si pembuat model. Dalam studi ini, model yang digunakan adalah model statis dan matematik yang mana menggunakan persamaan atau fungsi matematika sebagai media dalam usaha mencerminkan realita. Beberapa keuntungan dalam pemakaian model statis dan matematis dalam perencanaan transportasi adalah bahwa sewaktu pembuatan formulasi, kalibrasi serta penggunaannya, para perencana dapat belajar banyak melalui eksperimen tentang perilaku dan mekanisme internal dari sistem yang sedang dianalisis. Universitas Sumatera Utara

II.5 Pendekatan Model Pemilihan Moda

Dokumen yang terkait

Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

9 132 145

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

49 179 210

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 16

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 1

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 7

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 1 35

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 2

Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Provinsi Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus :Medan – Lhokseumawe)

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

0 1 8

KAJIAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA ANGKUTAN KOTA DENGAN MONOREL MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL KOTA MEDAN) TUGAS AKHIR - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggun

0 1 13