Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Hubungan antara Penghasilan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Hubungan antara Paritas dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kese

4.3.3. Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa ibu yang bekerja mempunyai proporsi yang lebih besar untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya yaitu sebesar 84,9. Ibu yang tidak bekerja mempunyai proporsi sebesar 75. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara ibu yang tidak bekerja dengan ibu yang bekerja p=0,500. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11. Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kategori Pekerjaan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f Tidak Bekerja 3 75 1 25 4 100 0,500 Bekerja 62 84,9 11 15,1 73 100

4.3.4. Hubungan antara Penghasilan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang penghasilan keluarganya UMP memiliki proporsi yang lebih besar untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan yaitu sebesar 87,3, sedangkan ibu yang penghasilan keluarganya ≥ UMP memiliki proporsi yang lebih kecil yaitu 50. Universitas Sumatera Utara Hasil uji kai kuadrat didapatkan nilai p= 0,045 berarti dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan persentase pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara yang berpenghasilan UMP dengan yang berpenghasilan ≥ UMP. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Hubungan antara Penghasilan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kategori Penghasilan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f UMP 62 87,3 9 12,7 71 100 0,045 ≥ UMP 3 50 3 50 6 100

4.3.5 Hubungan antara Paritas dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang memiliki jumlah anak ≤ 2 orang memiliki proporsi yang lebih besar untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan yaitu sebesar 87,1, sedangkan ibu yang memiliki jumlah anak 2 orang memiliki proporsi yang lebih kecil yaitu sebesar 82,6. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara ibu yang jumlah anaknya 2 dengan ibu yang jumlah anaknya ≤ 2 p =0,753. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Hubungan antara Paritas dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Jumlah Anak Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f 2 anak 38 82,6 8 17,4 46 100 0,753 ≤ 2 anak 27 87,1 4 12,9 31 100 4.3.6. Hubungan antara Ketersediaan Sarana Kesehatan dengan Pemanfaatan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Hubungan antara ketersediaan sarana kesehatan tempat pertolongan persalinan tidak dapat diketahui. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat variasi jawaban pada variabel ketersediaan sarana kesehatan sebagai tempat penolong persalinan sehingga tidak dapat dilakukan uji statistik.

4.3.7. Hubungan antara Jarak dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

3 57 107

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Kebutuhan Ibu Balita terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

0 31 129

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Terhadap Perilaku BAB di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas Tahun 2011

3 67 101

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Ibu Bayi (Umur 9-11 Bulan) Terhadap Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sawang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2010

1 40 134

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin Dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Sarana Pelayanan Antenatal Oleh Ibu Hamil Di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2010

0 49 98

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BABUNGO KABUPATEN SOLOK TAHUN 2012.

0 0 7

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARHARJO KECAMATAN BANJARHARJO KABUPATEN BREBES TAHUN 2010 - UDiNus Repository

0 1 2