4. Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
Persiapan untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir dimulai sebelum bayi lahir. Siapkan lingkungan yang sesuai untuk kelahiran bayi dengan
memastikan bahwa ruangan tersebut bersih dan bebas dari tiupan angin Depkes RI, 2004.
2.3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Menurut Syahrial yang dikutip Simangunsong 2009, proses pemanfaatan pelayanan kesehatan terbagi dalam beberapa tahap yaitu:
a. Keinginan dan kebutuhan apa yang mendorong pelanggan untuk menggunakan suatu jasa need arousal.
b. Apakah pelanggan mengumpulkan informasi berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan information gathering.
c. Bagaimana pelanggan mengevaluasi alternatif decision evaluation. d. Bagaimana pelanggan memanfaatkan jasa pelayanan decision execution.
e. Bagaimana sikap pelanggan setelah memanfaatkan jasa pelayanan post decision assessment
.
Pemanfaatan utility pelayanan kesehatan oleh masyarakat dapat terjadi pada saat masyarakat ingin memperbaiki status kesehatannya, dengan tujuan untuk
mencapai status kesehatan yang lebih baik. Alasan mengapa masyarakat memerlukan status kesehatan yang lebih baik karena didorong oleh adanya keinginan untuk dapat
menikmati hidup sebaik mungkin Simangunsong, 2009. Menurut Arrow yang dikutip Tjiptoherijanto 1994, hubungan antara keinginan sehat dan permintaan akan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan hanya kelihatannya saja sederhana, tetapi sebenarnya sangat kompleks. Penyebab utamanya adalah karena persoalan kesenjangan informasi.
Adanya keinginan sehat menjadi konsumsi perawatan kesehatan melibatkan berbagai informasi, yaitu aspek yang menyangkut status kesehatan yang membaik, informasi
tentang macam perawatan yang tersedia dan informasi tentang efektifitas pelayanan tersebut. Dari informasi inilah masyarakat kemudian terpengaruh untuk melakukan
permintaan dan penggunaan utility pelayanan kesehatan.
2.4. Faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Menurut pendapat Azwar 1996, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh seseorang, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial budaya, dan sosial ekonomi
orang tersebut. Bila tingkat pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi baik maka secara relatif pemanfaatan pelayanan kesehatan akan tinggi.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan erat kaitannya dengan pengambilan keputusan dalam memanfaatkan pelayanan tersebut. Menurut Robbins yang dikutip
oleh Juliwanto 2009, faktor-faktor personal sangat menentukan apa yang diputuskan itu, termasuk dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Faktor tersebut diantaranya
kognisi, motif dan sikap. Kognisi artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Motif sangat memengaruhi pengambilan keputusan. Sikap merupakan
faktor penentu lainnya dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Anderson yang dikutip Notoatmodjo 2003, faktor-faktor yang
menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Karakteristik Predisposisi predisposing characteristics, karakteristik ini
digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan karena adanya cirri-ciri individu yang digolongkan ke dalam ciri-ciri : a Demografi umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah keluarga, b
Struktur sosial tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, kesukuan, agama, tempat tinggal, c Sikap, keyakinan, pandangan, individu terhadap pelayanan kesehatan.
2. Karakteristik Pendukung
enabling characteristics, karakteristik ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi untuk menggunakan
pelayanan kesehatan, ia tidak akan bertindak menggunakannya, kecuali jika mampu untuk menggunakan. Panggunaan pelayanan kesehatan yang ada
tergantung kemampuan konsumen untuk membayar. Termasuk dalam karakteristik ini adalah sumber keluarga pendapatan keluarga, cakupan asuransi kesehatan dan
pembiayaan pelayanan kesehatan, keterjangkauan dan tarif. 3.
Karakteristik Kebutuhan need characteristics, faktor predisposisi dan faktor yang memungkinkan untuk mencapai pengobatan dapat terwujud dalam tindakan
itu dirasakan sebagai kebutuhan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan melibatkan berbagai informasi, antara lain
status kesehatan, informasi tentang status kesehatan yang membaik, informasi tentang berbagai macam perawatan yang tersedia dan informasi tentang efektivitas pelayanan
kesehatan yang dipengaruhi oleh interaksi antara konsumen dan penyedia layanan provider.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Green yang dikutip Notoatmodjo 2003, faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan terbagi dalam 3 faktor yaitu:
1. Faktor-faktor Predisposisi predisposing factors adalah faktor yang dapat
mempermudah atau mempredisposisikan terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Beberapa komponen
yang termasuk faktor predisposisi yang berhubungan langsung dengan perilaku, antara lain, pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai, dan menyadari
kemampuan dan keperluan seseorang atau masyarakat terhadap apa yang dilakukannya.
2. Faktor-faktor Pendukung enabling factors merupakan faktor yang sudah ada dan
dapat memungkinkan realisasi dari motivasi dan aspirasi seseorang dalam memanfaatkan palayanan kesehatan. Termasuk didalamnya adalah ketersediaan
sarana dan prasarana dan peraturan-peraturan. 3.
Faktor-faktor Pendorong reinforcing factors adalah konsekuensi dari determinan perilaku, dengan adanya umpan balik feed back dan dukungan sosial apabila
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal itu dapat terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, maupun dari pihak keluarga. Faktor pendorong ini
dapat positif atau negatif tergantung dari sikap dan perilaku orang dalam lingkungannya.
Menurut Dever 1984, faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Sosio Kultural
a. Norma dan nilai yang ada di masyarakat adalah norma, nilai sosial dan
keyakinan yang ada di masyarakat akan memengaruhi seseorang dalam bertindak, termasuk dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.
b. Teknologi yang digunakan dalam pelayanan kesehatan sangat memengaruhi
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kamajuan teknologi dibidang kesehatan, disatu sisi dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan seperti ;
transplantasi organ dan kemajuan dalam bidang radiologi. Disisi lain kemajuan teknologi dapat menurunkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, misalnya,
pemanfaatan rumah sakit TBC bisa menurun sebagai akibat dari tingginya teknologi dalam obat-obatan.
2. Faktor Organisasional
a. Ketersediaan sumber daya yang mencukupi dari segi kualitas maupun
kuantitas sangat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan bisa digunakan apabila jasa tersebut tersedia.
b. Keterjangkauan lokasi akses geografi yang dapat dilihat dari jarak, waktu
tempuh maupun biaya tempuh dapat memengaruhi pemanfaatan pelayananan kesehatan.
c. Keterjangkauan sosial akses sosial dapat dibagi dalam dua dimensi yaitu 1
Kemampuan menerima acceptability termasuk di dalamnya faktor psikologi, faktor sosial dan faktor budaya seperti: etnis, jenis kelamin, umur,
kepercayaan. 2 Kemampuan menghasilkan affordability termasuk
Universitas Sumatera Utara
didalamnya faktor ekonomi seperti: kemampuan membayar, dan ada tidaknya asuransi kesehatan.
d. Karakteristik struktur pelayanan dan proses, berbagai macam bentuk praktek
pelayanan kesehatan dan cara memberikan pelayanan kesehatan mengakibatkan pola pemanfaatan yang berbeda.
3. Faktor yang Berhubungan dengan Konsumen
Persepsi terhadap sakit, sering kali menjadi faktor yang penting dalam keputusan mencari pelayanan kesehatan. Faktor yang berhubungan dengan
konsumen dipengaruhi oleh: 1 faktor sosiodemografi meliputi umur, jenis kelamin, ras, etnis, status perkawinan, dan sosioekonomi pendidikan, pekerjaan,
dan pendapatan, 2 faktor sosiopsikologi meliputi persepsi sakit, sikap dan kepercayaan tehadap perawatan medis.
4. Faktor yang Berhubungan dengan Penyedia Layanan Provider
Faktor ini dipengaruhi oleh: 1 faktor ekonomi, berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran terhadap pelayanan kesehatan, 2 Karakteristik
provider meliputi tipe palayanan kesehatan, sikap petugas, keahlian petugas dan fasilitas yang dimiliki oleh penyedia layanan Dever, 1984.
Menurut Kalangie 1994, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, yaitu :
1. Faktor regional dan residence yaitu: regional misalnya: Sumatera Utara, Jakarta,
dan lain-lain, dan residence misalnya; Rural desa dan Urban kota. 2.
Faktor dari Sistem Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan yaitu: Tipe organisasi, misalnya: rumah sakit, puskesmas, kelengkapan program kesehatan, tersedianya
Universitas Sumatera Utara
tenaga dan fasilitas medis, teraturnya pelayanan, hubungan antara tenaga kesehatan dengan masyarakat, adanya asuransi kesehatan dan fasilitas pelayanan
lainnya. 3.
Faktor adanya fasilitas kesehatan lain. 4.
Faktor-faktor dari konsumen yang menggunakan pelayanan kesehatan yaitu: faktor sosiopsikologi yang meliputi, sikappersepsi terhadap pelayanan kesehatan secara
umum, pengetahuan dan sumber informasi dari pelayanan kesehatan dan tabiat terhadap pelaksanaan kesehatan sebelumnya. Faktor ekonomis meliputi status
sosioekonomi pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit erat hubungannya dengan perilaku
pencarian pengobatan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan. Namun persepsi terhadap sehat atau sakit itu sendiri masih belum dapat diseragamkan dalam
masyarakat. Kedua pokok pikiran tersebut akan memengaruhi dimanfaatkan atau tidaknya sarana pelayanan kesehatan. Bila persepsi sehat-sakit masyarakat sudah baik
dan benar, maka kemungkinan besar pemanfaatan pelayanan kesehatan akan baik Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep Penelitian