Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan Pengaruh Penghasilan terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan

Kalangie 1994 menyatakan bahwa yang memengaruhi seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi seseorang di mana pendidikan formal akan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan kepribadian. Dalam hubungannya dengan pelayanan kesehatan, bila seseorang mempunyai pengetahuan dan pendidikan yang tinggi, maka akan mempercepat penerimaan pesan-pesan, informasi yang disampaikan tentang manfaat dan jenis pelayanan yang disediakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan penolong persalinan tidak berdasarkan tingkat pendidikan ibu sebab meskipun mereka ditolong oleh bidan, mereka mengaku bahwa pemilihan bidan sebagai penolong persalinannya bukan karena mereka tahu tentang persalinan yang baik dan sehat melainkan karena alasan lain seperti, karena bidan tersebut yang memeriksa sejak awal atau karena kelahiran anak-anak sebelumnya ditolong oleh bidan yang sama.

5.1.3. Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan

Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik berganda nenunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variabel pekerjaan terhadap pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Manalu 2007 yang menyatakan bahwa pekerjaan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan p=0,062 p0.05. Demikian juga dengan Juliwanto 2009 dalam penelitiannya menyatakan bahwa pekerjaan tidak berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara pemanfaatan penolong persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara. Berbeda dengan Masdalifah 2008, penelitiannya menunjukkan bahwa variabel pekerjaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan p=0.001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan penolong persalinan tidak dipengaruhi oleh pekerjaan. Hal ini disebabkan proses persalinan merupakan proses yang sangat penting dan harus dilalui oleh setiap ibu hamil baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja.

5.1.4. Pengaruh Penghasilan terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan

Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel penghasilan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dengan nilai p=0,002 p0,05 Hal ini sesuai dengan penelitian Manalu 2007 yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel penghasilan terhadap pemanfaatan penolong persalinan p=0,037. Demikian juga dengan penelitian Laili 2008 yang menyatakan bahwa pendapatan memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan p=0.007. Menurut Laili, status ekonomi memengaruhi seseorang dalam membayar pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Mariani 2007 yang melakukan penelitian di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penghasilan dengan pemanfaatan penolong persalinan p=0,009. Universitas Sumatera Utara Dari hasil wawancara dengan responden diketahui bahwa alasan responden tidak memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya adalah karena kondisi keuangan yang tidak memadai. Biaya persalinan yang dikeluarkan bila ditolong oleh dukun beranak bisa dibayarkan beberapa bulan setelah bayi lahir, selain itu besar biaya yang harus dikeluarkan pasien tidak ditentukan. Mereka bisa membayar sesuai dengan keikhlasan hati mereka.

5.1.5. Pengaruh Paritas terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

3 57 107

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Kebutuhan Ibu Balita terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

0 31 129

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Terhadap Perilaku BAB di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas Tahun 2011

3 67 101

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Ibu Bayi (Umur 9-11 Bulan) Terhadap Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sawang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2010

1 40 134

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin Dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Sarana Pelayanan Antenatal Oleh Ibu Hamil Di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2010

0 49 98

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BABUNGO KABUPATEN SOLOK TAHUN 2012.

0 0 7

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARHARJO KECAMATAN BANJARHARJO KABUPATEN BREBES TAHUN 2010 - UDiNus Repository

0 1 2