Hubungan antara Jarak dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Tabel 4.13. Hubungan antara Paritas dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Jumlah Anak Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f 2 anak 38 82,6 8 17,4 46 100 0,753 ≤ 2 anak 27 87,1 4 12,9 31 100 4.3.6. Hubungan antara Ketersediaan Sarana Kesehatan dengan Pemanfaatan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Hubungan antara ketersediaan sarana kesehatan tempat pertolongan persalinan tidak dapat diketahui. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat variasi jawaban pada variabel ketersediaan sarana kesehatan sebagai tempat penolong persalinan sehingga tidak dapat dilakukan uji statistik.

4.3.7. Hubungan antara Jarak dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang letak rumahnya dekat dengan sarana kesehatan tempat pertolongan persalinan memiliki proporsi yang lebih besar untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya yaitu sebesar 88,7, sedangkan ibu yang letak rumahnya jauh memiliki proporsi yang lebih kecil yaitu sebesar 33.3. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara ibu yang letak rumahnya jauh dari sarana kesehatan dengan ibu yang letak rumahnya dekat dengan sarana kesehatan p=0,005. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Hubungan antara Jarak dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Jarak Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f Jauh 2km 2 33,3 4 66,7 6 100 0.005 Dekat 2km 63 88,7 8 11,3 71 100 4.3.8. Hubungan antara Keterpaparan Informasi dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang persalinan yang baik dan sehat memiliki proporsi yang lebih besar dalam memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan yaitu sebesar 87,6 sedangkan ibu yang tidak pernah terpapar informasi memiliki proporsi yang lebih kecil yaitu sebesar 78,6. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara ibu yang tidak pernah terpapar informasi tentang persalinan yang baik dan sehat dengan ibu yang terpapar informasi yang dapat dilihat dari nilai p=0,458. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Hubungan antara Keterpaparan Informasi dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Keterpaparan Informasi Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f Tidak Pernah 22 78,6 6 21,4 28 100 0,458 Pernah 43 87,8 6 12,2 49 100 Universitas Sumatera Utara 4.3.9. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang mendapat dukungan untuk melakukan persalinan yang baik dan sehat dari keluarganya memiliki proporsi untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya sebesar 92,8, sedangkan ibu yang tidak mendapatkan dukungan memiliki proporsi yang jauh lebih kecil yaitu sebesar 12,5. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara ibu yang mendapat dukungan dari keluarga dengan yang tidak mendapat dukungan dari keluarganya. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0.000 p0,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Dukungan Keluarga Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f Tidak Mendukung 1 12,5 7 87,5 8 100 0,000 Mendukung 64 92,8 5 7,2 69 100 4.3.10. Hubungan antara Pemeriksaan Kehamilan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diketahui bahwa ibu yang memeriksakan kehamilannya memiliki proporsi yang lebih besar untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya yaitu sebesar 87,3 Universitas Sumatera Utara sedangkan ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya memiliki proporsi yang lebih kecil yaitu sebesar 50. Hasil uji kai kuadrat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan antara ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya dengan ibu yang memeriksakan kehamilannya dengan nilai p=0,045 p0,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17. Hubungan antara Pemeriksaan Kehamilan dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh Nakes Total p value Ya Tidak f f f Tidak Periksa 3 50 3 50 6 100 0.045 Periksa 62 87,3 9 12,7 71 100

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

3 57 107

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Kebutuhan Ibu Balita terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

0 31 129

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Terhadap Perilaku BAB di Desa Sibuntuon Partur Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas Tahun 2011

3 67 101

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Ibu Bayi (Umur 9-11 Bulan) Terhadap Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sawang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2010

1 40 134

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin Dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Sarana Pelayanan Antenatal Oleh Ibu Hamil Di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2010

0 49 98

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BABUNGO KABUPATEN SOLOK TAHUN 2012.

0 0 7

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARHARJO KECAMATAN BANJARHARJO KABUPATEN BREBES TAHUN 2010 - UDiNus Repository

0 1 2