Tapanuli Tengah p=0,762. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan Masdalifah 2008 di wilayah kerja Puskesmas Sukaramai Kecamatan Medan Area
yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan umur reponden terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan p=0,671.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan penolong persalinan oleh ibu tidak berdasarkan umur tetapi berdasarkan pengalaman dari orang-orang
terdekat yang sudah pernah melahirkan yang dijadikan sebagai pedoman dalam memanfaatkan penolong persalinan.
5.1.2. Pengaruh Pendidikan terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan
Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan tenaga
kesehatan sebagai penolong persalinan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Laili 2008 bahwa tidak terdapat
pengaruh pendidikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Jakir dan Amiruddin
2007 yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Borong Kecamatan Sinjai Sulawesi Selatan. Dalam penelitiannya mereka menyatakan bahwa pendidikan ibu
merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan penolong persalinan. p=0,000. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Manalu 2007 yang
menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan terhadap pemanfaatan penolong persalinan p=0.015.
Universitas Sumatera Utara
Kalangie 1994 menyatakan bahwa yang memengaruhi seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi
seseorang di mana pendidikan formal akan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta
pengembangan kepribadian. Dalam hubungannya dengan pelayanan kesehatan, bila seseorang mempunyai pengetahuan dan pendidikan yang tinggi, maka akan
mempercepat penerimaan pesan-pesan, informasi yang disampaikan tentang manfaat dan jenis pelayanan yang disediakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan penolong persalinan tidak berdasarkan tingkat pendidikan ibu sebab meskipun mereka ditolong oleh
bidan, mereka mengaku bahwa pemilihan bidan sebagai penolong persalinannya bukan karena mereka tahu tentang persalinan yang baik dan sehat melainkan karena
alasan lain seperti, karena bidan tersebut yang memeriksa sejak awal atau karena kelahiran anak-anak sebelumnya ditolong oleh bidan yang sama.
5.1.3. Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Sebagai Penolong Persalinan