b. Interpretation penafsiran
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian
penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca
atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antar personal atau komunikasi kelompok.
c. Linkage pertalian
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan oleh media.
d. Transmission of Values penyebaran nilai-nilai
Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini dapat disebut juga sebagai sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi prilaku atau nilai
kelompok. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model
peran yang kita amati dan harapkan untuk menirunya. Media televisi adalah media yang paling berpotensi dalam terjadinya sosialisasi. Seperti adanya penelitian yang
menunjukkan bahwa remaja belajar tentang prilaku berpacaran dari menonton televisi yang mengisahkan tentang pacaran yang agak liberal atau bebas.
e. Entertainment hiburan
Sulit untuk dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir
tiga perempat bentuk siaran televisi adalah tayangan hiburan.
2.1.2.3 Sifat-Sifat Komunikasi Massa
Ada beberapa sifat yang melekat dalam komunikasi massa dan sekaligus membedakannya dengan bentuk komunikasi yang lainnya. Sifat-sifat yang dimaksud
adalah Fajar, 2009: 222-225: 1.
Sifat komunikator Sesuai dengan hakikatnya, didalam sifat penggunaan media atau saluran secara
professional dengan teknologi tinggi melalui usaha-usaha industri maka kepemilikan media massa bersifat lembaga, yayasan, organisasi usaha yang mempunyai struktur
danpenjelmaan tugas, fungsi-fungsi serta misi tertentu. Pesan-pesan yang terbit dari suatu
media massa sesungguhnya bukan berasal dari perorangan, tetapi dari rembukan bersama, olahan redaksi atau keputusan kebijaksanaan organisasi yang menerbitkannya.
2. Sifat pesan
Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum, universal tentang berbagai hal dari berbagai tempat di muka bumi. Sementara itu, isi media massa adalah tentang berbagai
peristiwa apa saja yang patut diketahui oleh masyarakat umum. 3.
Sifat media massa Salah satu cirri yang paling khas dalam komunikasi massa adalah sifat media massa.
Komunikasi massa dampaknya lebih bertumpu pada andalan teknologi, hal ini berfungsi mengatur hubungan antara komunikator dengan komunikan yang dilakukan secara
serempak dan menjangkau berbagai titik-titik pemukiman manusia di muka bumi pada waktu yang sama.
4. Sifat komunikan
Komunikan dalam suatu komunikasi massa adalah masyarakat umum yang sangat beragam, heterogen dalam segi demografis, geografis maupun psikologis.
5. Sifat efek
Secara umum komunikasi massa mempunyai tiga efek. Berdasarkan teori hierarki efek yaitu:
a Efek kognitif, pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal
pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya b
Efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu pada khalayak. Orang dapat menjadi marah atau berkurang rasa senangnya ketika
menonton televisi, atau membaca surat kabar.
c Efek konatif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil
keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Umpan balik dari komunikasi massa biasanya bersifat tertunda daripada umpan balik langsung dalam komunikasi antar pribadi. Maksudnya adalah pengembalian reaksi
terhadap suatu pesan kepada sumbernya tidak terjadi pada saat yang sama, melainkan ditunda setelah media itu beredar, atau pesannya itu memasuki kehidupan suatu
masyarakat tertentu.
2.1.2.4 Teori Ketergantungan Media Media Dependensi