Sumber: Pamudi, 2006:25 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku menonton televisi
adalah tindakan konkret dan dapat diamati dari melihat suatu tayangan atau pertunjukan gambar yang objeknya bergerak dan disertai suara lewat media elektronik.
2.1.5.2 Aspek-aspek perilaku menonton televisi
Perilaku menonton televisi seperti perilaku pada umumnya dibentuk dari tiga aspek, dan menurut Twiford dalam Pambudi, 2006: 25 adalah:
a. Frekwensi adalah seberapa sering perilaku muncul atau berulang, dan pengulangan ini
terjadi secara teratur. b.
Lamanya berlangsung adalah berapa banyak waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan suatu perilaku.
c. Intensitas adalah seberapa kuat atau lemah kedalaman seseorang untuk terlibat dengan
perilaku yang dilakukannya. Christakis.dkk 2004: 709 dalam penelitian yang berjudul “Early Television
Exposure and Subsequent Attentional Problems in Children” perilaku menonton televisi diukur berdasarkan jumlah jam yang digunakan untuk menonton tiap tayangan.
Sedangkan beberapa hasil penelitian mengenai perilaku menonton televisi yang dikutip Graham 2006 menyebutkan bahwa aspek menonton televisi adalah jumlah waktu yang
digunakan untuk menonton tiap harinya, lamanya waktu yang digunakan untuk menonton setiap tayangan dan isi tayangan televisi yang ditonton.
Beberapa hasil penelitian yang tertulis dalam “ The Effect Of Television on Child Health: Impication and recommendations” Baron, 2000 menyebutkan bahwa aspek
yang membentuk perilaku menonton televisi adalah jumlah jam yang digunakan untuk menonton perharinya, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menonton tiap tayangan
dan isi tayangan. Collins, dkk 2004 dalam penelitian berjudul “Watching Sex on Television
Predicts Adolescent Initiation of Sexual Behavior” menggunakan beberapa aspek untuk mengukur perilaku menonton televisi. Aspek-aspek tersebut adalah jumlah jam yang
digunakan untuk menonton televisi setiap harinya, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menonton setiap tayangan, isi tontonan, keterlibatan emosi antara individu dengan
tayangan yang ditonton, dan kejelasan bahasa atau gambar yang digunakan untuk mengungkapkan suatu tayangan di televisi sehingga terlihat nyata.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku menonton televisi dibentuk dari aspek:
a. Jumlah jam yang digunakan untuk menonton setiap harinya adalah banyaknya waktu atau
intensitas yang digunakan untuk menonton televisi dalam sehari. b.
Lamanya menonton setiap tayangan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menonton setiap acara di televisi.
c. Keterlibatan dalam menonton televisi menunjukkan tingkat kedalaman emosi dengan
acara yang ditontonnya, yang ditandai dengan rasa senang jika bisa menonton dan rasa kecewa jika tidak bisa menonton.
d. Pengungkapan di televisi merupakan kejelasan bahasa atau gambar yang digunakan untuk
mengungkapkan suatu tayangan di televisi sehingga kelihatan nyata.
2.1.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku