hiburan. Sementara itu jika dilihat dari sifatnya maka dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu program faktual meliputi program berita, reality show dan
dokumenter dan program fiksi fictional, meliputi komedi dan program drama Morrisan 2008:208:
1. Program berita informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk tambahan pengetahuan informasi kepada khalayak. Daya tarik program ini
adalah informasi, sehingga informasi inilah yang diberikan kepada audiensnya. Program informasi dapat dipilah menjadi dua yaitu: Morrisan 2008:208.
a. Berita keras hard news atau straight news, yaitu segala informasi yang penting dan menarik harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya harus
segera diketahui khalayak. b. Berita lunak soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang
disampaikan secara mendalam indepth namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.
2. Program Hiburan Entertainment
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program
yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, olahraga dan permainan game Morrisan 2008:208.
2.1.3 Audiens
2.1.4.1 Pengertian Khalayak
Pada hakikatnya audiens bersifat dualitas, dalam arti merupakan kolektivitas sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi
media itu, sekaligus ia merupakan sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan sosial yang kemudian berhubungan dengan media tersebut Riswandi 2013: 127.
Audiens merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesanyang
disampaikan melalui saluranmedium yang diterima sampai pada khalayak sasaran,
dipahami dan mendapatkan tanggapan positif dalam arti sesuai dengan yang diharapkan komunikator Riswandi 2013: 127.
Willbur Schramm dalam Riswandi 2013: 127 mengatakan seorang perancang komunikasi yang baik tidak akan melalui upaya dari apa yang harus dikatakan, saluran
apa yang akan dipergunakan, atau bagaimana cara mengaktakannya, melainkan terlebih dahulu mempertanyakan siapa yang akan menjadi sasaran penyampaian pesan. Dalam
proses komunikasi massa, implikasi dari pernyataan Schramm tersebut diatas adalah bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan yang
disampaikannya, khalayak terlebih dahulu mempengaruhi komunikator. Itulah sebabnya komunikator akan berusaha mengumpulkan data dan informasi mengenai karakteristik
dari individu atau kelompok, atau warga khalayak yang akan menjadi sasaran. Atas dasar hal inilah komunikator akan dapat menentukan apa yang akan disampaikan dan
bagaimana cara menyampaikannya.
2.1.4.2 Timbulnya Khalayak
Pada awalnya, sebelum media massa ada audiens adalah adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan yaitu penonton pertinjukan. Audiens biasanya
besar, dibandingkan dengan keseluruhan populasi dan berbagai perkumpulan sosial yang biasa. Audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan
terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu. Audiens telah direncanakan sebelumnya dan ditentukan tempatnya
menurut waktu dan tempat khusus untuk memaksimalkan kualitas penerimaan. Setelah ada kegiatan komunikasi massa, audiens sering diartikan sebagai penerima pesan-pesan
media massa Riswandi 2013 : 128. Suasana lingkungan bagi audiens teater, aula, rumah ibadah sering kali
dirancang dengan indikasi peringkat dan status. Audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan
individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu. Audiens juga dapat dikendalikan oleh pihak yang berwenang dan karenanya merupakan bentuk prilaku
kolektif yang dilembagakan Riswandi 2013 :128.
2.1.3.5 Konsep Alternatif Tentang KhalayakAudiens