3.3 Populasi Dan Sampel
Sugiyono 2002: 55 menyebut populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan Populasi dalam penelitian ini adalah para wanita penggemar sepak bola babes
yang tergabung dalam Fans Club CISC Chelsea Indoensia Supporters Club regional Medan dan UI United Indonesia regional Medan.
Tabel 3.1 Jumlah Anggota Babes
Fans Club Jumlah Babes orang
CISC Chelsea Indonesia Suporters Club regional Medan
17
UI United Indonesia regional Medan 13
Total 30
Sumber: ketua fans club UI dan CISC regional Medan. Sedangkan sampel mengatakan riset kuantitatif bertujuan untuk generalisasi,
karena itu sampel yang baik adalah yang memenuhi unsur representatif. Selain itu, besarnya sampel harus memadai dalam Kriyantono, 2006.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini representatif. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan seluruh populasi untuk di jadikan sebagai sampel dalam penelitian.
3.4 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan: Total sampling, yaitu teknik penarikan sampel dengan menggunakan seluruh jumlah populasi sebagai sampel
dalam penelitian dikarenakan jumlah populasi yang sedikit dan kurang untuk dilakukannya penarikan sampel.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan data yang valid. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam Kriyantono, 2006 :
a. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini
penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
b. Penelitian Lapangan Field research
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui kuesioner.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun,1995: 263. Data yang diperoleh dari
hasil akan di analisis dan di intrepetasikan ke dalam tahap yang lebih mudah dibaca dan di presentasikan.Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data
dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa editing, proses pemberian identitas coding dan
proses pembeberan tabulating Bungin, 2011: 174.
3.6.1 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi dan presentase.Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 1995:226.Data-data yang terkumpul diproses sesuai dengan tahapan- tahapan yang telah di tetapkan, kemudian di tabulasi dan di analisis. Selanjutnya, peneliti
akan melakukan pembahasan dan mengintrepetasikannya.
3.6.2 Analisis Tabel Silang
Teknik ini digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel
tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun,1995: 273.Analisis silang adalah analisis dengan menggunakan tabel silang.Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau
persentase. Dalam analisis silang, variabel-variabel dipaparkan dalam suatu tabel, yang mana tabel tersebut berguna untuk:
1. Menganalisis hubungan-hubungan antarvariabel yang terjadi;
2. Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan;
3. Mengatur data untuk keperluan analisis statistik;
4. Mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu, sehingga dapat dianalisis tentang ada
tidaknya hubungan palsu spurious relations; dan 5.
Mengecek apakah terdapat kesalahan-kesalahan dalam kode ataupun jawaban dari daftar pertanyaan.
Analisis tabel silang dengan menggunakan tabel 2x2, sebagai berikut:
Tabel 3.2 Analisis Tabel Silang
A1 A2
B1 B2
Sumber: Nazir, 2005: 365 Tabel tersebut memperlihatkan bahwa variabel A dibagi atas A1 dan A2 dan variabel
B dibagai atas B1 dan B2 Nazir, 2005: 365-366.
3.6.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang digunakan adalah Spearman’s Rho Rank-
Order Correlations.
Keterangan :
: koefisien korelasi rank-order : perbedaan antara pasangan jenjang
: jumlah individu dalam sampel ∑
: sigma atau jumlah 1
: bilangan konstan 6
: bilangan konstan Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk
melihat antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika: 0, maka hipotesis ditolak
0, maka hipotesis diterima B1A1
B1A2 B2 A1
B2 A2
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, maka digunakan rumus test pada
tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut:
Keterangan : : nilai t tes
: nilai koefisien korelasi : jumlah sampel
Jika hitung tabel, maka hubungan signifikan Jika hitung tabel, maka hubungan tidak signifikan
Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan Kriyantono, 2006: 168 digunakan koefisien korelasi sebagai berikut:
0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 – 0,39
: hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70
: hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90
: hubungan yang tinggi, kuat 0,90 : hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut meliputi:
4.1.1 Tahapan Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pra penelitian ke lokasi penelitian. Setelah itu peneliti mengajukan judul yang akhirnya disetujui oleh departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU
pada tanggal 14 Desember 2014. Setelah departemen menetapkan dosen pembimbing, proses penyusunan skripsi selanjutnya peneliti menulis dan menyelesaikan proposal
penelitian dan melaksanakan seminar proposal pada tanggal 16 Januari 2014.
4.1.1.1 Penelitian Lapangan Field Research
Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Tahapan awal yang dilalui peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan adalah dengan menemui
ketua dari masing-masing fans club dari CISC Chelsea Indonesia Suporters Club regional Medan dan UI United Indonesia chapter Medan untuk menyanyakan berapa
jumlah valid anggota babes mereka. Setelah kuisioner penelitian sayan disetujui oleh dosen pembimbing dan pada tanggal 26 april sayapun melakukan penelitian di lokasi
nobar nonton bareng di Pit Stop cafe Setia Budi Medan markas dari fans club CISC dan dilanjutkan pada tanggal 3 mei di markas United Indonesia Medan.
Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Berjumlah 36 orang babes masing-masing 17 orang babes dari fans club CISC dan 13 orang babes dari
UI. Peneliti melakukan penelitian dengan cara mendatangi dan turut hadir di acara nobar yang dilakukan oleh masing-masing fans club.
4.1.2 Tahapan Pengolahan Data
Setelah kuesioner yang berjumlah 30 buah telah terisi semua, tahap berikutnya yang dilakukan peneliti adalah pengolahan data. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan
peneliti dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Penomoran Kuesioner
Penomoran kuesioner yaitu memberikan nomor urut kuesioner sebagai pengenal, yakni mulai dari 1-30
2. Editing
Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian dalam kotak kode yang
disediakan.
3. Coding
Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka score.
4. Inventarisasi Variabel
Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar fotron cobol FC. sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan.
5. Menyediakan Kerangka Tabel
Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam bentuk kuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis kerangka tabel ini dilengkapi dengan nomor
tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka tabel ini untuk mewadahi sebaran data dalam penelitian.
6. Tabulasi Data
Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden dari lembar fotron cobol FC. ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel tunggal. Penyebaran
data dalam tabel secara rinci melalui kategori, frekuensi, persentase, dan selanjutnya di analisis.
4.2 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan cara membagi konsep ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan langkah dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dengan penelitian ini
meliputi keanggotaan fans club, usia, pekerjaan, pendidikan, dan pengeluaran perbulan Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1- 4.5.
Tabel 4.1 Keanggotaan Babes
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 CISC
Chelsea Indonesia Suporters Club Regional Medan
17 56,67
2 UI United Indonesia Regional
Medan 13
43,33
Total 30
100
Sumber P2FC.2
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat terdapat 17 responden 56,7 adalah babes yang berasal dari fans club CISC Chelsea Indonesia Suporters Club Regional Medan
dan sebanyak 13 responden 43,33 adalah babes yang berasal dari fans club UI United Indonesia Regional Medan.
Tabel 4.2 Usia
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 15-20 Tahun
10 33,3
2 21-25 Tahun
17 56,7
3 26-30 Tahun
3 10,0
4 31-35 Tahun
Total 30
100
Sumber : P3FC.3
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat terdapat 10 responden 33,3 berusia 15-20 Tahun,17 responden 56,7 berusia 21-25 Tahun dan terdapat 3 responden 10,0
berusia 26-30 tahun, Tidak terdapat responden dengan usia 31-35 tahun sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas responden penelitian ini berusia 21-25 tahun. Dapat
disimpulkan bahwasannya babes adalah kalangan usia remaja akhir dan dewasa awal karena kebanyakan babes berusia sekitar15-25 tahun.
Tabel 4.3 Pekerjaan
No Pekerjaan responden
Frekuensi F Persen
1 Pelajar
10 33,33
2 Mahasiswi
20 66,67
3 Karyawati
4 Lainnya
Total 30
100
Sumber P4FC:4
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui terdapat 10 responden 33,3 yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar, 20 responden 66,7 yang memiliki pekerjaan
sebagai mahasiswa dan tidak ada satupun responden yang berprofesi sebagai karyawati ataupun lainnya 0.
Dapat disimpulkan bahwasannya responden terbanyak adalah berprofesi sebagai mahasiswa 66,7. Dapat disimpulkan bahwasannya babes adalah kalangan
berpendidikan namun belum memasuki tahap dunia kerja karena tidak ada satupun dari mereka yang memiliki pekerjaan tetap.
Tabel 4.4 Pendidikan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 SMP
2 SMA
10 33,33
3 Mahasiswi
20 66,67
4 Lainnya
Total 30
100
Sumber P5FC:5
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui terdapat 10 responden 33,3 yang memiliki tingkat pendidikan sebagai pelajar SMA, 20 responden 66,7 yang memiliki
Tingkat pendidikan sebagai mahasiswa S1 dan tidak ada satupun responden yang berpendidikann SMP ataupun lainnya 0.
Dapat disimpulkan bahwasannya responden terbanyak adalah yang memiliki tingkat pendidikan sebagai mahasiswaS1 66,7. Dapat disimpulkan bahwasannya
babes adalah kalangan pelajarmahasiswa yang sedang dalam masa pendidikan dan perguruan tinggi.
Tabel 4.5 Pengeluaran Per-bulan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Kurang dari Rp.500.000
2 Rp 500.000- 1.000.000
3 Rp. 1.000.001- 1.500.000
15 50,00
4 Lebih dari Rp. 1.500.000
15 50,00
Total 30
100
Sumber P6:FC6
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui terdapat 15 responden 50,0 yang memiliki pengeluaran per-bulan sebanyak Rp.1.000.001- 1.500.000, 15 responden
50,0 yang memiliki Pengeluaran lebih dari Rp.1.500.000 per-bulan dan tidak ada satupun responden memiliki pengeluaran kurang dari Rp.500.000 dan Rp.500.000-
1.000.000 0. Dapat disimpulkan bahwasannya responden terbanyak adalah yang memiliki
Pengeluaran Rp.1.000.001- 1.500.000 dan lebih dari Rp. 1.500.000 sama banyaknya yakni 50 dan 50. Dapat disimpulkan bahwasannya babes adalah kalangan
menengah ke atas.
4.2.2 Program Tayangan Liga Inggris
Pada bagian ini data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan program tayanga Liga Inggris, selengkapnya disajikan pada tabel 4.6 sampai
dengan 4.29.
Tabel 4.6 Waktu Liga Inggris
No Uraian
FrekuensiF Persen
1 Sangat Tahu
8 26,7
2 Tahu
21 70,0
3 Kurang Tahu
1 3,3
4 Tidak tahu
Total 30
100
Sumber: P7FC.7
Berdasarkan tabel 4.6 kita dapat melihat tingkat pengetahuan para babes CISC dan UI tentang pengetahuan mereka mengenai kapan saja waktu jam Liga Inggris
ditayangkan di televisi. Terdapat 8 responden 26,7 yang menyatakan sangat tahu, dan 21 responden 70,0 menyatakan tahu dan 1 responden 3,3 menyatakan kurang tahu
dan tidak ada yang menyatakan tidak mengetahui kapan saja waktu jam Liga Inggris ditayangkan.
Mayoritas responden 70 menyatakan tahu tentang kapan saja waktu jam penayangan Liga Inggris di televisi dan tidak ada yang tidak mengetahui kapan saja
waktu jam penayangan program tayangan Liga Inggris. Dapat disimpulkan babes aktif dalam mencari informasi mengenai tayangan Liga Inggris di televisi melalui berbagai
media terutama media internet karena seluruh jadwal pertandingan Liga Inggris ada di berbagai situs portal berita olah raga dan website resmi klub-klub Liga Inggris.
Tabel 4.7 Waktu Tayang Pukul 20.00
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Setuju
8 26,7
2 Setuju
21 70
3 Kurang Setuju
1 3,3
4 Tidak Setuju
Total 30
100
Sumber: P8FC:8
Berdasarkan tabel 4.7 kita dapat melihat bahwa 8 responden 26,7 sangat setuju, 21 responden 70,0 setuju, 1 responden 3,3 kurang setuju dan tidak ada
yang tidak setuju dengan penayangan program tayangan Liga Inggris pada pukul 20.00
Mayoritas responden 70 setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada pukul 20.00 dan tidak ada yang tidak setuju dengan ditayangkannya
program tayangan Liga Inggris pada pukul 20.00
Tabel 4.8 Waktu Tayang Pukul 22.00
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Setuju
4 13,3
2 Setuju
18 60,0
3 Kurang Setuju
7 23,3
4 Tidak Setuju
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P8FC:9
Berdasarkan tabel 4.8 kita dapat melihat bahwa 4 responden 13,3 sangat setuju, 18 responden 60,0 setuju, 7 responden 23,3 kurang setuju dan 1 responden
3,3 tidak setuju penayangan program tayangan Liga Inggris pada pukul 22.00 di televisi
Mayoritas responden 60 setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada pukul 22.00 dan 23,3 kurang setuju dan 3,3 tidak setuju dengan
ditayangkanya program tayangan Liga Inggris pada pukul 22.00 di televise.
Tabel 4.9 Waktu Tayang Pukul 00.00
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Setuju
2 6,7
2 Setuju
13 43,3
3 Kurang Setuju
11 36,7
4 Tidak Setuju
4 13,3
Total 30
100
Sumber: P8FC:10
Berdasarkan tabel 4.9 kita dapat melihat bahwa 2 responden 6,7 sangat setuju, 13 responden 43,3 setuju, 11 responden 36,7 kurang setuju dan 4 responden
13,3 tidak setuju penayangan program tayangan Liga Inggris pada pukul 00.00 di televisi.
Mayoritas responden 43,3 setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada pukul 00.00 dan 36,7 kurang setuju dengan ditayangkanya program
tayangan Liga Inggris pada pukul 00.00 di televisi.
Tabel 4.10 Waktu Tayang 02.00
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
1 3,3
2 Setuju
12 40,0
3 Kurang setuju
9 30,0
4 Tidak setuju
8 26,7
Total 30
100
Sumber: P8FC:11
Berdasarkan tabel 4.10 kita dapat melihat bahwa 1 responden 3,3 sangat setuju, 12 responden 40,0 setuju, 9 responden 30,7 kurang setuju dan 8 responden
26,7 tidak setuju penayangan program tayangan Liga Inggris pada pukul 02.00 di televisi.
Mayoritas responden 40,0 setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada pukul 02.00 dan 30,0 kurang setuju dengan ditayangkanya program
tayangan Liga Inggris pada pukul 02.00 di televisi. Berdasarkan ke empat tabel di atas dapat disimpulkan bahwasannya Babes
cenderung lebih suka jika pertandingan Liga Inggris di televisi di tayangkan pada pukul 20.00 dan 22.00 di karenakan jam tersebut adalah waktu prime time dan waktu yang
santai untuk menonton tayangan televisi dan babes cenderung kurang setuju dengan waktu penayangan Liga Inggris pukul 00.00 dan02.00 karena dapat mengganggu waktu
istirahat mereka dan waktu penayangan tersebut terlalu malam untuk di tonton akan tetapi babes tidak mempermasalahkan waktu tayang tengah malam tersebut karena waktu
tersebut merupakan ketetapan waktu yang telah di atur oleh penyelenggara pertandingan Liga Inggris FA.
Tabel 4.11 Durasi Menonton
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat lama lebih dari 120 menit
7 23,3
2 Lama 90-120 menit
15 50,0
3 Kurang lama 45-90 menit
7 23,3
4 Tidak lama kurang dari 45 menit
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P9FC:12
Berdasarkan tabel 4.11 kita dapat melihat bahwa 7 responden 23,3 menonton sangat lama lebih dari 120 menit,15 responden 50,0 menonton lama 90menit – 120
menit, 7 responden 23,3 menonton kurang lama 45menit – 90 menit dan 1 responden 3,3 menonton tidak lama kurang dari 45 menit penayangan program
tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas responden 50,0 menonton dengan lama lebih dari 120 menit satu
program tayangan Liga Inggris di televisi dan 23,3 menonton kurang lama 45 menit- 90 menit satu program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan
bahwasannya babes menonton tayangan Liga Inggris dengan waktu yang cukup lama dan menonton tayangan sepakbola mulai awal kick off pertandingan hingga peluit
pertandingan berakhir.
Tabel 4.12 Durasi 120 Menit
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
3 10,0
2 Setuju
24 80,0
3 Kurang setuju
3 10,0
4 Tidak setuju
Total 30
100
Sumber: P9FC:13
Berdasarkan tabel 4.12 kita dapat melihat bahwa 3 responden 10 sangat setuju, 24 responden 80,0 setuju, 3 responden 10 kurang setuju dan tidak ada yang
tidak setuju dengan durasi 120 menit program tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas responden 80,0 setuju dengan durasi 120 menit program tayangan
Liga Inggris di televisi dan 10,0 kurang setuju dengan durasi 120 menit program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes setuju dengan durasi
satu tayangan pertandingan sepakbola Liga Inggris di televisi adalah 120 menit karena
itulah durasi yang normal dan ideal dalam satu pertandingan tayangan sepakbola. Tabel 4.13
Durasi 120 Menit
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Puas
4 13,3
2 Puas
25 83,3
3 Kurang Puas
4 Tidak Puas
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P10FC:14
Berdasarkan tabel 4.13 kita dapat melihat bahwa 4 responden 13 sangat puas, 25 responden 83,3 puas, tidak ada responden yang kurang puas 0 dan 1 responden
3,3 tidak puas dengan durasi 120 menit program tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas responden 80,0 puas dengan durasi 120 menit program tayangan
Liga Inggris di televisi dan 3,3 tidak puas dengan durasi 120 menit program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwasannya babes puas dengan apa yang
telah disajikan di media televisi mengenai durasi satu pertandingan tayangan sepakbola
Liga Inggris di televisi denga durasi selama 120 menit atau 2 jam Tabel 4.14
Intensitas Menonton
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat sering 5-6 kali sebulan
5 16,7
2 Sering 3-4 kali sebulan
20 66,7
3 Kurang sering 1-2 kali sebulan
5 16,7
4 Tidak pernah
Total 30
100
Sumber: P11FC:15
Berdasarkan tabel 4.14 kita dapat melihat bahwa 5 responden 16,7 sangat sering menonton 5 kali-6 kali sebulan,20 responden 66,7 sering menonton 3 kali-4
kali sebulan, 5 responden 16,7 kurang sering menonton 1 kali-2 kali sebulan dan tidak ada yang tidak pernah menonton dalam sebulan 0 penayangan program tayangan
Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 66,7 sering menonton 3 kali-4 kali sebulan satu program tayangan Liga Inggris di televisi dan 5 kurang sering menonton 1 kali-2 kali
sebulan satu program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwasannya babes sering menonton tayangan Liga Inggris di televisi karena mereka sangat ingin
menonton jika tim kesayangan mereka sedang bertanding dan jumlah satu tim bertanding dalam satu bulan adalah 4 kali dan satu pertandingan dalam satu pekan.
Tabel 4.15 Tayangan Liga Inggris 2 Kali Seminggu
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
1 3,3
2 Setuju
2 6,7
3 Kurang setuju
17 56,7
4 Tidak setuju
10 33,3
Total 30
100
Sumber: P11FC:16
Berdasarkan tabel 4.15 kita dapat melihat bahwa 1 responden 3,3 sangat setuju, 2 responden 6,7 setuju, 17 responden 56,7 kurang setuju dan 10 responden
33,3 tidak setuju dengan frekuensi tayang 2 kali seminggu program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 56,7 tidak setuju dengan frekuensi tayang 2 kali seminggu program tayangan Liga Inggris di televisi dan 33,3 tidak setuju dengan
frekuensi tayang 2 kali seminggu program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwasannya babes kurang setuju terhadap tayangan Liga Inggris di televisi
hanya ditayangkan 2 pertandingan dalam satu minggu karena Liga Inggris terdiri dari 20 tim dan ada 10 pertandingan dalam satu pekan dan jika hanya 2 tayangan pertandingan
yang ditayangan dalam televisi lokal dirasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sepakbola mereka.
Mereka mengharapkan agar televisi lokal seperti Indosiar dan SCTV yang merupakan pemegang hak siar Liga Inggris Musim ini untuk kedepannya lebih banyak
menayangkan tayangan pertandingan sepakbola Liga Inggris di televisi dan jangan hanya dua pertandingan dalam satu pekan.
Tabel 4.16 Tayangan Liga Inggris Hari Sabtu
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Setuju
7 23,3
2 Setuju
20 66,7
3 Kurang Setuju
3 10,0
4 Tidak Setuju
Total 30
100
Sumber: P12FC:17
Berdasarkan tabel 4.16 kita dapat melihat bahwa 7 responden 23,3 sangat setuju, 20 responden 66,7 setuju, 3 responden 10 kurang setuju dan tidak ada yang
tidak setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada hari sabtu di televisi.
Mayoritas responden 66,7 sangat setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada hari sabtu di televisi dan 23,3 setuju dengan
ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada hari sabtu di televisi. Dapat disimpulkan babes setuju dengan ditayangkannya Liga Inggris pada hari sabtu di televisi
karena hari sabtu adalah akhir pekan dan digunakan untuk bersantai dalam melepas rutinitas sehari-hari.
Tabel 4.17 Tayangan Liga Inggris Hari Minggu
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Setuju
6 20,0
2 Setuju
19 63,3
3 Kurang Setuju
5 16,7
4 Tidak Setuju
Total 30
100
Sumber: P13FC:18
Berdasarkan tabel 4.17 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat setuju, 19 responden 63,3 setuju, 5 responden 16,7 kurang setuju dan tidak ada
yang tidak setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada hari minggu di televisi.
Mayoritas responden 63,3 sangat setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada hari minggu di televisi dan 16,7 kurang setuju dengan
ditayangkannya program tayangan Liga Inggris pada hari minggu di televisi. Dapat disimpulkan bahwasannya babes setuju dengan ditayangkannya pertandingan Liga
Inggris pada hari minggu di televisi karena hari minggu adalah hari libur dan sangat ideal digunakan untuk bersantai bersama teman-teman mereka dengan menonton tayangan
Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.18 Tampilan Presenter Liga Inggris
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Suka
3 10,0
2 Suka
25 83,3
3 Kurang Suka
1 3,3
4 Tidak Suka
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P14FC:19
Berdasarkan tabel 4.18 kita dapat melihat bahwa 3 responden 10,0 sangat suka, 25 responden 83,3 suka, 1 responden 3,3 kurang suka dan 1 responden
3,3 tidak suka dengan tampilan presenter program tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas responden 83,3 suka dengan penampilan presenter program
tayangan Liga Inggris di televisi dan 10,0 sangat suka dengan penampilan presenter program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes menyukai tampilan
presenter sepakbola Liga Inggris di televisi dikarenakan presenter tayangan sepakbola Liga Inggris dirasa mampu untuk membawakan acara dengan baik dan memuaskan.
Tabel 4.19 Puas dengan Tampilan Presenter
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Puas
5 16,7
2 Puas
21 70,0
3 Kurang Puas
4 13,3
4 Tidak Puas
Total 30
100
Sumber: P15FC:20
Berdasarkan tabel 4.19 kita dapat melihat bahwa 5 responden 16,7 sangat puas, 21 responden 70,0 puas, 4 responden 13,3 kurang puas dan tidak ada yang
tidak puas 0 dengan tampilan presenter program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas Babes 70,0 puas dengan penampilan presenter program tayangan Liga Inggris di televisi dan 13,3 kurang puas dengan penampilan presenter program
tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes puas dengan penampilan presenter tayangan sepakbola Liga Inggris di televisi dan dinilai dapat membawakan
tayangan Liga Inggris dengan baik dan mampu menghidupkan suasana menjadi menarik.
Tabel 4.20 Suka dengan Analisis Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Suka
6 20,0
2 Suka
19 63,3
3 Kurang Suka
3 10,0
4 Tidak Suka
2 6,7
Total 30
100
Sumber:P16FC:21
Berdasarkan tabel 4.20 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat suka, 19 responden 63,3 suka, 3 responden 10,0 kurang suka dan 2 responden
6,7 tidak suka dengan analisis pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas responden 63,3 suka dengan analisis pertandingan program
tayangan Liga Inggris pada di televisi dan 10,0 kurang suka dengan analisis pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes
menyukai analisis pertandingan yang dibawakan oleh football expert dalam menganalisis pertandingan secara detail dan sering memberikan prediksi dan informasi yang akurat.
Tabel 4.21 Puas dengan Analisis Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Puas
4 13,3
2 Puas
24 80
3 Kurang Puas
2 6,7
4 Tidak Puas
Total 30
100
Sumber: P17FC:22
Berdasarkan tabel 4.21 kita dapat melihat bahwa 4 responden 13,3 sangat puas, 24 responden 80,0 puas, 2 responden 6,7 kurang puas dan tidak ada yang
tidak puas 0 dengan analisis pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas Babes 80,0 puas dengan penampilan presenter program tayangan
Liga Inggris di televisi dan 13,3 sangat puas dengan analisis pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes puas dengan analisis
pertandingan yang disajikan oleh football expert dalam menganalisis dan menyampaikan informasi serta prediksi yang dirasa akurat untuk dijadikan bahan referensi dalam
menikmati tayangan Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.22 Suka dengan Audio Visual Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Suka
6 20,0
2 Suka
21 70,0
3 Kurang Suka
3 10,0
4 Tidak Suka
Total 30
100
Sumber P18FC:23
Berdasarkan tabel 4.22 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat suka, 21 responden 70,0 suka, 3 responden 10,0 kurang suka dan tidak ada yang
tidak suka 0 dengan tampilan audio visual dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 70,0 suka dengan tampilan audio visual dalam program tayangan Liga Inggris pada di televisi dan 10,0 kurang suka dengan tampilan
audio visual dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwasannya babes suka dengan tampilan audio dan visual pada pertandingan Liga
Inggris di televisi karena menggunakan komentator langsung dan berbahasa Inggris serta dengan teknik pengambilan gambar yang bervariasi sehingga memberikan tampilan yang
menarik.
Tabel 4.23 Puas dengan Audio Visual Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Presen
1 Sangat Puas
6 20,0
2 Puas
21 70,0
3 Kurang Puas
2 6,7
4 Tidak Puas
1 3,3
Total 30
100
Sumber P19FC:24
Berdasarkan tabel 4.23 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat puas, 21 responden 70,0 puas, 2 responden 6,7 kurang puas dan 1 responden
3,3 tidak puas dengan tampilan audio visual dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 70,0 puas dengan tampilan audio visual dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 20,0 sangat puas dengan tampilan audio
visual dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes merasa puas dengan tampilan audio dan visual program tayangan Liga Inggris karena
dirasa menyenangkan untuk menonton dengan komentator berbahasa Inggris dan dengan cara broadcaster pertandingan langsung tayangan Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.24 Kuis Interaktif Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat suka
1 3,3
2 Suka
23 76,7
3 Kurang suka
4 13,3
4 Tidak suka
2 6,7
Total 30
100
Sumber P20FC:25
Berdasarkan tabel 4.24 kita dapat melihat bahwa 1 responden 3,3 sangat suka, 23 responden 76,7 suka, 4 responden 13,3 kurang suka dan 2 responden 6,7
tidak suka dengan adanya kuis interaktif dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas Babes 76,7 suka dengan adanya kuis interaktif dalam program
tayangan Liga Inggris di televisi dan 13,3 kurang suka dengan adanya kuis interaktif dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwasanya babes
suka dengan adanya kuis interaktif yang diadakan dalam siaran pertandingan Liga Inggris
di televisi karena memiliki keunikan tersendiri dalam satu tayangan Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.25 Puas dengan Kuis Interaktif
No Puas dengan kuis interaktif
Frekuensi F Persen
1 Sangat Puas
4 13,3
2 Puas
19 63,3
3 Kurang Puas
5 16,7
4 Tidak Puas
2 6,7
Total 30
100
Sumber P21FC:26
Berdasarkan tabel 4.25 kita dapat melihat bahwa 4 responden 13,3 sangat puas, 19 responden 63,3 puas, 5 responden 16,7 kurang puas dan 2 responden
6,7 tidak puas dengan adanya kuis interaktif dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 63,3 puas dengan adanya kuis interaktif dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 16,7 kurang puas dengan adanya kuis interaktif
dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes puas dengan adanya program kuis interaktif dalam tayangan Liga Inggris di televisi karena
dirasa dapat mendekatkan penonton dengan tayangan Liga Inggris itu sendiri.
Tabel 4.26 Tayangan Pertandingan Live
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
10 33,3
2 Setuju
18 60,0
3 Kurang setuju
1 3,3
4 Tidak setuju
1 3,3
Total 30
100
Sumber P21FC:27
Berdasarkan tabel 4.26 kita dapat melihat bahwa 10 responden 33,3 sangat setuju, 18 responden 60,0 setuju, 1 responden 3,3 kurang setuju dan 1 responden
3,3 tidak setuju dengan tayangan pertandingan secara live program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 60,0 sangat setuju dengan ditayangkannya program tayangan Liga Inggris secara live di televisi dan 33,3 sangat setuju dengan
ditayangkannya program tayangan Liga Inggris secara live di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes setuju dengan pertandingan Liga Inggris secara live karena mereka
menganggap dengan siaran secara langsung mereka juga dapat merasakan aura seperti menonton di stadion dan memiliki tingkat ketegangan lebih tinggi dibandingkan dengan
menonton siaran tunda karena jika secara langsung penonton tidak akan tahu siapa yang akan keluar di akhir pertandingan.
Tabel 4.27 Preview Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
6 20,0
2 Setuju
21 70,0
3 Kurang setuju
3 10,0
4 Tidak setuju
Total 30
100
Sumber: P22FC:28
Berdasarkan tabel 4.27 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat setuju, 21 responden 70,0 setuju, 3 responden 10 kurang setuju dan tidak ada yang
tidak setuju 0 dengan Preview pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 70,0 setuju dengan adanya preview pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 20 sangat setuju dengan adanya
preview pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes menyetujui adanya preview pertandingan tayangan Liga
Inggris di televisi karena dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan kedua tim sepak bola yang akan bertanding dalam program tayangan Liga Inggris di
televisi.
Tabel 4.28
Highlight Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
7 23,3
2 Setuju
21 70,0
3 Kurang setuju
1 3,3
4 Tidak setuju
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P23FC:29
Berdasarkan tabel 4.28 kita dapat melihat bahwa 7 responden 23,3 sangat setuju, 21 responden 70,0 setuju, 1 responden 3,3 kurang setuju dan 1 responden
3,3 tidak setuju dengan highlight pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 70,0 setuju dengan adanya highlight pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 23 sangat setuju dengan adanya
highlight pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes setuju dengan adanya highlight pertandingan dalam tayangan Liga
Inggris di televisi karena dapat menunjukkan kembali momen-momen penting dalam pertandingan babak pertama dan kedua, dan dapat memberikan informasi bagaimana
proses gol terjadi ketika ketinggalan menonton tayangan Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.29 Replay Pertandingan
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat setuju
11 36,7
2 Setuju
17 56,7
3 Kurang setuju
1 3,3
4 Tidak setuju
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P24FC:30
Berdasarkan tabel 4.29 kita dapat melihat bahwa 11 responden 36,7 sangat setuju, 17 responden 56,7 setuju, 1 responden 3,3 kurang setuju dan 1 responden
3,3 tidak setuju dengan adanya replay pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas Responden 56,7 setuju dengan adanya replay pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 36,7 sangat setuju dengan adanya
replay pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes setuju dengan adanya replay pertandingan karena dapat merekam momen-
momen penting saat pertandingan berlangsung.
4.3.3 Tindakan menonton di kalangan Babes
Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan menonton di kalangan babes. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.30
sampai dengan tabel 4.40.
Tabel 4.30 Kenyamanan Menonton Liga Inggris
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat nyaman
9 30,0
2 Nyaman
20 66,7
3 Kurang Nyaman
4 Tidak Nyaman
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P25FC:31
Berdasarkan tabel 4.30 kita dapat melihat bahwa 9 responden 30,0 sangat nyaman,20 responden 66,7 nyaman, 0 responden 0,0 kurang nyaman dan 1
responden 3,3 tidak nyaman menonton pertandingan pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 66,7 nyaman menonton pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 30,0 sangat nyaman menonton pertandingan
dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwasannya babes merasa nyaman dalam menonton tayangan pertandingan Liga Inggris di televisi dan
mereka betah untuk berlama-lama menonton pertandingan bukan hanya karena penyajian tayangan yang dirasa menarik melainkan babes merasa senang melihat pemain-pemain
sepakbola Eropa yang bermain di Liga Inggris karena memiliki wajah yang tampan seperti Fabregas, Gerard, Lampard, Terry dan lain sebagainya.
Tabel 4.31 Fokus dalam Menonton Liga Inggris
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Fokus
9 30,0
2 Fokus
21 70,0
3 Kurang Fokus
4 Tidak Fokus
Total 30
100
Sumber :P26FC:32
Berdasarkan tabel 4.31 kita dapat melihat bahwa 9 responden 30,0 sangat fokus, 21 responden 70,0 fokus, dan tidak ada responden yang menyatakan mereka
kurang fokus dan tidak fokus 0 menonton tayangan Liga Inggris di televisi. Mayoritas responden 70,0 fokus menonton pertandingan dalam program
tayangan Liga Inggris di televisi dan 30,0 sangat fokus menonton pertandingan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes merasa fokus dalam
menonton tayangan pertandingan Liga Inggris di televisi karena mereka merasa benar- benar menikmati tayangan pertandingan yang ada di televisi serta dapa mempengaruhi
alam bawah sadar mereka untuk berteriak dan ikut berselebrasi jika tim kesayangan
mereka mencetak gol.
Tabel 4.32 Menonton di Tempat Nobar
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Senang
7 23,3
2 Senang
21 70,0
3 Kurang Senang
1 3,3
4 Tidak Senang
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P27FC:33
Berdasarkan tabel 4.32 kita dapat melihat bahwa 7 responden 23,3 sangat senang, 21 responden 70,0 senang, 1 responden 3,3 kurang senang dan 1
responden 3,3 tidak senang menonton pertandingan di tempat nobar dalam program
tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 70,0 senang menonton pertandingan di tempat nobar dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 23,3 sangat senang menonton
pertandingan di tempat nobar dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes merasa senang apabila bisa menonton di tempat nobar karena mereka
dapat berkumpul sesama fans club ataupun sesama babes dan dapat saling menjalin keakraban, berbagi informasi mengenai klub yang mereka dukung dan dapat saling
memberikan semangat ketika tim kesayangan mereka bertanding seperti dengan menyanyikan chants lagu-lagu pembangkit semangat tim sepakbola dan saling
berdiskusi mengenai pertandingan saat itu. Tabel 4.33
Tidak Menonton di Tempat Nobar
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Sedih
6 20,0
2 Sedih
16 53,3
3 Kurang Sedih
3 10,0
4 Tidak Sedih
5 16,7
Total 30
100
Sumber P28FC:34
Berdasarkan tabel 4.33 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat sedih, 16 responden 53,3 sedih, 3 responden 10,0 kurang senang dan 5 responden
16,7 tidak sedih jika tidak menonton pertandingan di tempat nobar dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 53,3 sedih jika tidak menonton pertandingan di tempat nobar dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 16,7 tidak sedih jika tidak
menonton pertandingan di tempat nobar dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes merasa sedih jika tidak dapat menonton pertandingan bersama
nobar karena mereka merasa akan berasa berbeda rasanya menonton pertandingan di rumah dan di tempat nobar karena aura pertandingan, keseruan pertandingan dan
suasananya akan lebih menyenangkan apabila mereka menonton pertandingan di tempat nobar dan bersama dengan anggota fans club dan babes lain yang sama-sama mendukung
suatu klub sepakbola.
Tabel 4.34 Berdiskusi Tayangan Liga Inggris
No Uraian
Frekuensi F Frekuensi
1 Sangat senang
6 20,0
2 Senang
22 73,3
3 Kurang Senang
1 3,3
4 Tidak Senang
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P29FC:35
Berdasarkan tabel 4.34 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat senang, 22 responden 73,3 senang, 1 responden 3,3 kurang senang dan 1
responden 3,3 tidak senang untuk berdiskusi pada saat pertandingan program
tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 73,3 senang berdiskusi pada saat pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi dan 20,0 sangat senang berdiskusi pada saat
pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes senang untuk melakukan diskusi tentang tayangan Liga Inggris di televisi karena akan
menambah wawasan serta pengetahuan mereka tentang sepakbola dan pengetahuan mereka terhadap klub yang mereka gemari.
Tabel 4.35 Intensitas Berdiskusi Tayangan Liga Inggris
No Uraian
FrekuensiF Persen
1 Sangat Sering
2 6,7
2 Sering
6 20,0
3 Tidak Sering
18 60,0
4 Tidak Pernah
4 13,3
Total 30
100
Sumber: P30FC:36
Berdasarkan tabel 4.35 kita dapat melihat bahwa 2 responden 6,7 sangat sering, 6 responden 20,0 sering, 18 responden 60,0 kurang sering dan 4 responden
13,3 tidak pernah berdiskusi pada saat pertandingan program tayangan Liga Inggris
di televisi.
Mayoritas responden 60,0 tidak sering berdiskusi pada saat pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi dan 20,0 sering berdiskusi pada saat
pertandingan program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan babes tidak sering melakukan diskusi biarpun mereka senang untuk melakukannya akan tetapi babes
lebih suka untuk fokus melihat pertandingan dan memberikan dukungan dengan menyanyikan chants klub kesayangan mereka seperti Blue Is The Colour milik klub
Chelsea, ataupun Glory-Glory Man United milik Manchester United. Tabel 4.36
Menonton Liga Inggris di Televisi
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Senang
5 16,7
2 Senang
20 66,7
3 Kurang Senang
4 13,3
4 Tidak senang
1 3,3
Total 30
100
Sumber: P31FC:37
Berdasarkan tabel 4.36 kita dapat melihat bahwa 5 responden 16,7 sangat senang, 20 responden 66,7 senang, 4 responden 13,3 kurang senang dan 1
responden 3,3 tidak senang jika bisa menonton program tayangan Liga Inggris di
televisi.
Mayoritas responden 66,7 senang jika bisa menonton program tayangan Liga Inggris di televisi dan 16,7 sangat senang jika bisa menonton program tayangan Liga
Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes senang apabila bisa menonton tayangan Liga Inggris di televisi akan tetapi mereka akan merasa lebih senang jika
menonton tayangan Liga Inggris di televisi di tempat nobar akan tetapi jika mereka tidak dapat menonton di tempat nobar mereka tetap merasa senang jika dapat menonton di
televisi saja.
Tabel 4.37 Tidak Menonton Liga Inggris di Televisi
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Sedih
5 16,7
2 Sedih
17 56,7
3 Kurang Sedih
7 23,3
4 Tidak Sedih
1 3,3
Total 30
100
Sumber P32FC:38
Berdasarkan tabel 4.37 kita dapat melihat bahwa 5 responden 16,7 sangat sedih, 17 responden 56,7 sedih, 7 responden 23,3 kurang sedih dan 1 responden
3,3 tidak sedih jika tidak bisa menonton program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas responden 56,7 sedih jika tidak bisa menonton program tayangan Liga Inggris di televisi dan 23,3 kurang sedih jika tidak bisa menonton program
tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes merasa sedih jika tidak
bisa menonton tayangan Liga Inggris di televisi. Tabel 4.38
Tim Sepakbola Kesayangan Menang
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Senang
4 13,3
2 Senang
26 86,7
3 Kurang senang
4 Tidak Senang
Total 30
100
Sumber P33FC:39
Berdasarkan tabel 4.38 kita dapat melihat bahwa 4 responden 13,3 sangat senang, 26 responden 86,7 senang dan tidak ada yang kurang senang dan tidak senang
0 jika tim sepak bola kesayangan meraih kemenangan dalam program tayangan Liga
Inggris di televisi.
Mayoritas Babes 86,7 senang jika tim kesayangan meraih kemenangan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 13,3 sangat senang jika tim sepak bola
kesayangan meraih kemenangan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes merasa senang apabila klub kesayangan mereka meraih
kemenangan dan mendapatkan tiga poin dalam tayangan pertandingan Liga Inggris di
televisi karena sebagai fans, babes memiliki kebanggaan tersendiri apabila klub
kesayangan mereka meraih kemenangan. Tabel 4.39
Tim Sepakbola Kesayangan Anda Kalah
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Sedih
6 20,0
2 Sedih
19 63,3
3 Kurang sedih
3 10,0
4 Tidak sedih
2 6,7
Total 30
100
Sumber: P34FC:40
Berdasarkan tabel 4.39 kita dapat melihat bahwa 6 responden 20,0 sangat sedih, 19 responden 63,3 sedih, 3 responden 10,0 kurang sedih dan 2 responden
6,7 tidak sedih jika tim sepak bola kesayangan menderita kekalahan dalam program
tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas Babes 63,3 sedih jika tidak tim sepak bola kesayangan menerima kekalahan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi dan 20,0 sangat sedih jika
tidak tim sepak bola kesayangan menerima kekalahan dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan bahwa babes akan merasa sedih jika tim
kesayangan mereka menderita kekalahan dan tidak mendapatkan poin dalam tayangan Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.40 Tayangan Liga Inggris Memenuhi Informasi Hiburan Olahraga Sepakbola
No Uraian
Frekuensi F Persen
1 Sangat Puas
8 26,7
2 Puas
21 70,0
3 Kurang Puas
1 3,3
4 Tidak Puas
Total 30
100
Sumber: P35FC:41
Berdasarkan tabel 4.36 kita dapat melihat bahwa 8 responden 26,7 sangat puas, 21 responden 70,0 puas, 1 responden 3,3 kurang puas tidak ada yang tidak
puas 0 bahwasannya tayangan Liga Inggris memenuhi informasi hiburan akan sepakbola dalam program tayangan Liga Inggris di televisi.
Mayoritas Babes 70,0 puas bahwasannya tayangan Liga Inggris memenuhi informasi hiburan akan sepakbola dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. dan
26,7 sangat puas bahwasannya tayangan Liga Inggris memenuhi informasi hiburan akan sepakbola dalam program tayangan Liga Inggris di televisi. Dapat disimpulkan
babes merasa puas dengan apa yang telah disajikan dalam tayangan sepakbola Liga Inggris di televisi karena telah memberikan tayangan olahraga denga tampilan audio
visual yang menarik, analisis pertandingan yang menarik serta dengan dibawakan oleh komentator yang menarik.
4.3 Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan
untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif,
dan melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisis dalam tabel silang ini terdiri dari:
1. Hubungan antara Setuju dengan jam tayang pukul 20.00 dengan Kenyamanan Menonton
Liga Inggris di televisi 2.
Hubungan antara Suka dengan Analisis Pertandingan dengan Senang berdiskusi tayangan liga inggris di televisi
3. Hubungan antara Intensitas menonton tayangan Liga Inggris dengan Puas bahwasannya
tayangan liga inggris memenuhi informasi hiburan akan sepakbola
Tabel 4.41 Setuju dengan Jam Tayang Pukul 20.00 dengan Kenyamanan Menonton Liga Inggris di
Televisi
Setuju dengan jam tayang pukul 20.00 Kenyamanan Menonton Liga Inggris
Total Tidak Nyaman Nyaman
Sangat Nyaman
Setuju dengan jam tayang pukul 20.00
Kurang Setuju 0 1
1 Setuju
1 16
4 21
Sangat Setuju 4
4 8
Total 1
20 9
30
Sumber: P8FC:8 P25FC:30
Tabel 4.41 di atas menjelaskan antara setuju dengan jam tayang pukul 20.00 dengan kenyamanan menonton di televisi. Variable X ialah, setuju dengan jam tayang
pertandingan Liga Inggris pada pukul 20.00 yang memiliki jawaban: Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju dan tidak ada yang tidak setuju. Variable Y ialah, tingkat
kenyamanan menonton Liga Inggris di televisi jawaban terbesar berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 16 responden nyaman menonton Liga Inggris di televisi.
30 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: tidak nyaman 1 orang, 0 orang menyatakan kurang nyaman, 20 orang menyatakan nyaman dan 9 orang
menyatakan sangat nyaman menonton tayangan Liga Inggris di televisi. Sebaran data tentang setuju dengan jam tayang pukul 20.00 yaitu kurang setuju 1
orang dengan rincian 0 orang menyatakan tidak nyaman, 0 orang menyatakan nyaman dan 1 orang menyatakan sangat nyaman. Setuju 21 orang dengan rincian 1 orang tidak
nyaman, 16 orang nyaman dan 4 orang menyatakan sangat nyaman. Sangat setuju 8 orang dengan rincian 0 orang tidak nyaman, 4 orang nyaman dan 4 orang menyatakan sangat
nyaman. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas setuju dengan jam tayang
pukul 20.00 dan nyaman menonton tayangan Liga Inggris di televisi berjumlah 16 orang dengan presentase:
16 30x 100 = 53,33
Jadi, 53,33 menyatakan nyaman dan sering menonton tayangan Liga Inggris di televisi pada pukul 20.00
Tabel 4.42
Sumber: P16FC:20 P29FC34
Tabel 4.38 di atas menjelaskan antara suka dengan analisis pertandingan dengan senang untuk berdiskusi tayangan Liga Inggris di televisi. Variabel X ialah, suka dengan
analisis pertandingan dalam tayangan Liga Inggris di televisi yang memiliki jawaban Sangat Suka, Suka, Kurang Suka dan Tidak Suka. Variabel Y ialah, senang untuk
berdiskusi tayangan Liga Inggris di televisi jawaban terbesar berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 14 responden suka dan senang untukberdiskusi tayangan Liga Inggris di
televisi. 30 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data : tidak senang 1 orang
kurang senang 1 orang , senang 22 orang, sangat senang 6 orang untuk berdiskusi tayangan Liga Inggris di televisi.
Sebaran data tentang suka dengan analisis pertandingan yaitu tidak suka 2 orang dengan rincian 0 orang tidak senang, 0 orang kurang senang, 2 orang senang dan 0 orang
sangat senang. Kurang suka 3 orang dengan rincian 0 orang tidak senang, 0 orang kurang senang, 3 orang senang dan 0 orang sangat senang. Suka 19 orang dengan rincian 1 orang
tidak senang, 1 orang kurang senang, 14 orang senang, 3 orang sangat senang. Sangat
Suka dengan Analisis Pertandingan dengan Senang Berdiskusi Tayangan Liga Inggris di Televisi
Suka dengan analisis pertandingan Senang berdiskusi tayangan liga inggris
Total Tidak Senang Kurang Senang Senang
Sangat Senang Suka dengan Analisis
Pertandingan Tidak Suka
2 2
Kurang Suka 0 3
3 Suka
1 1
14 3
19 Sangat Suka
3 3
6 Total
1 1
22 6
30
suka 6 orang dengan rincian 0 orang tidak senang, 0 orang kurang senang, 3 orang senang, 3 orang sangat senang.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas suka dengan analisis pertandingan dan senang untuk berdiskusi tayangan Liga Inggris di televisi berjumlah 14
orang dengan presentase:
1430 x 100 = 46,66
Jadi, 46,66 menyatakan senang untuk berdiskusi dan suka dengan analisis pertandingan Liga Inggris di televisi.
Tabel 4.43
Sumber: P11:FC14 P35FC:40
Tabel 4.43 menjelaskan antara Intensitas menonton tayangan Liga Inggris di televisi dan Liga Inggris di televisi sudah memenuhi kebutuhan hiburan olahraga
sepakbola. Variabel X ialah, intensitas menonton tayangan Liga Inggris di televisi yang memiliki jawaban Tidak pernah, Kurang Sering 1-2 kali sebulan, sering 3-4 kali
sebulan, Sangat Sering 5-6 kali sebulan. Variabel Y ialah puas bahwasanya Liga Inggris di televisi dan Liga Inggris di televisi sudah memenuhi kebutuhan hiburan
Intensitas Menonton Tayangan Liga Inggris dengan Puas Bahwasannya Tayangan Liga Inggris Memenuhi Informasi Hiburan akan Sepakbola
Intensitas menonton tayangan liga inggris Liga inggris memenuhi informasi hiburan akan
sepakbola Total
Kurang Puas Puas
Sangat Puas Intensitas menonton
tayangan liga inggris Kurang Sering1-2 kali
sebulan 1
4 5
Sering 3-4 kali sebulan 15
5 20
Sangat Sering 5-6 kali sebulan
2 3
5 Total
1 21
8 30
olahraga, jawaban terbesar berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 15 responden puas dengan Liga Inggris di televisi dan Liga Inggris di televisi sudah memenuhi
kebutuhan hiburan olahraga 30 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data : tidak puas 0 orang, kurang
puas 1 orang, puas 21 orang, sangat puas 8 orang dengan Liga Inggris di televisi dan Liga Inggris di televisi sudah memenuhi kebutuhan hiburan olahraga
Sebaran data tentang intensitas menonton tayangan Liga Inggris di televisi yaitu kurang sering 1-2 kali sebulan 5 orang denga rincian 1 orang kurang puas, 4 orang puas,
dan 0 orang sangat puas. Sering 3-4 kali sebulan 20 orang dengan rincian 0 orang kurang puas, 15 orang puas, dan 5 orang sangat puas. Sangat sering 5-6 kali sebulan 5
orang dengan rincian 0 orang kurang puas, 2 orang puas, dan 3 orang sangat puas. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas sering 3-4 kali sebulan
menonton tayangan Liga Inggris dan puas dengan tayangan Liga Inggris di televisi dalam memenuhi kebutuhan hiburan sepakbola berjumlah 15 orang dengan presentase:
15 30x 100 = 50,0
Jadi, 50,0 menyatakan sering 3-4 kali sebulan menonton tayangan Liga Inggris dan puas dengan tayangan Liga Inggris di televisi dalam memenuhi kebutuhan hiburan
sepakbola.
4.4 Uji Hipotesis