Konsep Alternatif Tentang KhalayakAudiens Tipologi Formasi Audiens

dipahami dan mendapatkan tanggapan positif dalam arti sesuai dengan yang diharapkan komunikator Riswandi 2013: 127. Willbur Schramm dalam Riswandi 2013: 127 mengatakan seorang perancang komunikasi yang baik tidak akan melalui upaya dari apa yang harus dikatakan, saluran apa yang akan dipergunakan, atau bagaimana cara mengaktakannya, melainkan terlebih dahulu mempertanyakan siapa yang akan menjadi sasaran penyampaian pesan. Dalam proses komunikasi massa, implikasi dari pernyataan Schramm tersebut diatas adalah bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan yang disampaikannya, khalayak terlebih dahulu mempengaruhi komunikator. Itulah sebabnya komunikator akan berusaha mengumpulkan data dan informasi mengenai karakteristik dari individu atau kelompok, atau warga khalayak yang akan menjadi sasaran. Atas dasar hal inilah komunikator akan dapat menentukan apa yang akan disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.

2.1.4.2 Timbulnya Khalayak

Pada awalnya, sebelum media massa ada audiens adalah adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan yaitu penonton pertinjukan. Audiens biasanya besar, dibandingkan dengan keseluruhan populasi dan berbagai perkumpulan sosial yang biasa. Audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu. Audiens telah direncanakan sebelumnya dan ditentukan tempatnya menurut waktu dan tempat khusus untuk memaksimalkan kualitas penerimaan. Setelah ada kegiatan komunikasi massa, audiens sering diartikan sebagai penerima pesan-pesan media massa Riswandi 2013 : 128. Suasana lingkungan bagi audiens teater, aula, rumah ibadah sering kali dirancang dengan indikasi peringkat dan status. Audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu. Audiens juga dapat dikendalikan oleh pihak yang berwenang dan karenanya merupakan bentuk prilaku kolektif yang dilembagakan Riswandi 2013 :128.

2.1.3.5 Konsep Alternatif Tentang KhalayakAudiens

McQuail 1987 menyebutkan beberapa konsep alternatif tentang audiens sebagai berikut: 1. Audiens sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, pemirsa. Konsep audiens diartikan sebagai penerima pesan-pesan dalam komunikasi massa, yang keberadaanya tersebar, heterogen, dan berjumlah banyak. 2. Audiens sebagai massa Konsep audiens diartikan sebagai sekumpulan orang yang berukuran besar, heterogen, penyebaran, dan anomitasnya serta lemahnya organisasi sosial dan komposisinya yang berubah dengan cepat serta tidak konsisten. 3. Audiens sebagai kelompok sosial atau publik Diartikan sebagai suatu kumpulan orang yang terbentuk atas dasar suatu issue, minat, atau bidang keahlian. Audiens ini aktif untuk memperoleh informasi dan mendiskusikannya dengan sesama anggota audiens. 4. Audiens sebagai pasar konsep audiens diartikan sebagai konsumen media dan sebagai audiens penonton, pembaca, pendengar atau pemirsa iklan tertentu.

2.1.3.6 Tipologi Formasi Audiens

Tipologi formasi audienskhalayak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu dalam Riswandi 2013: 130-131: 1. Kelompok atau publik Istilah ini muncul dengan pengelompokan sosial yang ada misalnya komunitas, keanggotaan, minoritas politis, religius atau etnis dan dengan karakteristik sosial bersama dari tempat, kelas sosial, politik, budaya dan sebagainya. Di sini mungkin sekali terdapat beberapa ikatan normatif di antara audiens dan sumber dan di dalam audiens mungkin sekali terjadi interaksi dan kesadaran identitas serta tujuan tertentu. Audiens seperti ini mungkin lebih stabil sepanjang waktu daripada audiens tipe lain. Para anggotanya bertahan lama, tanggap terhadap dan memiliki partisipasi tertentu terhadap apa yang ditawarkan. 2. Kelompok Kepuasan Audiens dalam pengertian ini terbentuk atas dasartujuan atau kebutuhan individu tertentu yang ada terlepas dari media, tetapi berkaitan dengan misalnya isu politik atau sosial. Tipe audiens ini, didasarkan pada kebutuhan atau tujuan tertentu, juga mungkin agak homogen dilihat dari segi komposisinya aktif dalam mengungkapkan permintaanyang membentuk penawaran dan juga selektif. Tipe audiens ini bukanlah kelompok sosial, melainkan kumpulan dari individu-individu yang terwujud dalam prilaku konsumen. Aktivitas dan selektivitas rasional terungkap dalam prilaku dan para anggota biasanya tak akan melihat diri mereka sebagai kelompok atau pasar khusus. 3. Kelompok penggemar atau budaya cita rasa Terbentuk atas dasar minat pada jenis isi atau gaya atau daya tarik tertentu akan kepribadian tertentu atau cita rasa budayaintelektual tertentu. Tipe audiens ini terdiri dari kelompok penggemar atau pengikiut pengarang, kepribadian, gaya tetapi tidak memiliki suatu definisi atau kategori sosial yang jelas. Komposisinya akan berubah sepanjang waktu, meskipun beberapa audiens seperti itu mungkin stabil. Eksistensinya seluruhnya tergantung pada isi yang ditawarkan dan bila isi berubah, audiens pasti bubar dan memperbarui diri. Kadang-kadang jenis audiens ini didorong oleh media untuk membentuk diri menjadi kelompok sosial seperti klub penggemar Fans Club atau mereka yang secara spontan mentranformasikan diri menjadi kelompok sosial. 4. Audiens medium Berasal dari dan dipertahankan oleh kebiasaan atau loyalitas pada sumber media tertentu misalnya surat kabar, majalah, saluran radio atau televisi. Ada banyak contoh saluran audiens medium, dan loyalitas pada saluran juga didorong oleh media karena alasan komersial. Apakah terbentuk secara spontan atau lebih manipulasi, loyalitas seperti bisa didapat memberi beberapa karakeristik publik atau kelompok sosial pada jenis audiens ini stabilitas,batas-batas dan kesadaran identitas. Akan tetapi, bagi kebanyakan media yang berorientasi komersial, audiens jenis ini lebih mirip dengan kumpulan atau pasar. Anggotanya umumnya adalah pelanggan produk media yang dibicarakan atau produk lain yang diiklankan oleh media tersebut.

2.1.3.7 Jenis Jenis Khalayak

Dokumen yang terkait

Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sepakbola) Anggota Fans Club Chelsea Indonesia

3 76 117

Sistem Informasi Liga Sepakbola Amatir PSSI Sumatera Utara

1 29 101

Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya di SCTV terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 38 116

Motivasi Menonton Dan Tayangan Just Alvin Di Metro TV (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Just Alvin di Metro TV Terhadap Motivasi Menonton Mahasiswa FISIP USU )

2 45 118

Tayangan Iklan Sosialisasi “World Cup 2010” Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Sosialisasi “World Cup 2010” di RCTI dan Global TV Terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 39 100

Tanggapan Tayangan Sepak Bola Liga Djarum Indonesia 2006

0 26 2

MOTIF MAHASISIWA MENONTON TAYANGAN SEPAKBOLA di TELEVISI (Studi Pada Tayangan Liga Inggris Pada Mahasiswa di Kota Malang)

12 38 58

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sep

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Studi Korelasional Antara Program Tayangan Sepakbola Liga Inggris Dan Tindakan Menonton Di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar

0 0 8

PROGRAM TAYANGAN SEPAKBOLA LIGA INGGRIS DAN TINDAKAN MENONTON DI KALANGAN BABES (Studi Korelasional Antara Program Sepakbola Liga Inggris dan Tindakan Menonton di Kalangan Babes (Perempuan Penggemar Sepakbola) Anggota Fans Club Chelsea Indonesia Suporters

0 1 16