UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
a. Antioksidan primer
Berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas baru. Antioksidan yang ada dalam tubuh yang sangat terkenal adalah enzim
superoksida dismutase SOD yang dapat melindungi hancurnya sel-sel dalam tubuh akibat serangan radikal bebas.
b. Antioksidan sekunder
Berfungsi untuk menangkal radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih
besar, misalnya Vitamin E, Vitamin C, Cod Liver Oil, Virgin Coconut Oil dan betakaroten.
c. Antioksidan tersier
Berfungsi untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas, yang termasuk dalam kelompok ini adalah
jenis enzim, misalnya metionin sulfoksida reduktase yang dapat memperbaiki DNA pada penderita kanker Winarsi, 2007.
2.5 Radikal Bebas
Para ahli biokimia menyebutkan bahwa radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif. Senyawa ini terbentuk di dalam
tubuh, dipicu oleh bermacam-macam faktor. Radikal bebas bisa terbentuk misalnya ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk energi melalui
proses metabolisme. Pada proses metabolisme ini, seringkali terjadi kebocoran elektron dan mudah terbentuknya radikal bebas, contohnya
anion superoksida. Radikal bebas juga dapat terbentuk dari senyawa lain yang sebenarnya bukan radikal bebas tetapi mudah berubah menjadi
radikal bebas. Misalnya hidrogen peroksida Winarsi, 2007. Radikal bebas merupakan Reactive Oxygen Species ROS yang
akan menyerang molekul lain disekitarnya sehingga menyebabkan reaksi berantai terjadi dan menghasilkan radikal bebas yang beragam, seperti
anion superoksida O
2 -
dan hidrogen peroksida H
2
O
2
yang sudah dijelaskan sebelumnya, hidroksi bebas OH, asam hipoklorous HOCl
dan peroksinitrat ONOO
-
Vimala et al., 2003.
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Secara umum, tahapan reaksi radikal bebas melalui 3 tahapan sebagai berikut:
Tahap inisiasi, yaitu awal pembentukan radikal bebas Fe
++
+ H2O → Fe
+++
+ OH
-
+ ●OH R1-
H + ●OH → R1● + HβO
Tahap propagasi, yaitu pemanjangan rantai radikal R2-
H + R1● → Rβ● + R1-H
R3- H + Rβ●
→ Rγ● + Rβ-H Tahap terminasi, yaitu beraksinya senyawa radikal dengan radikal lain
atau dengan penangkap radikal, sehingga potensi propagasinya rendah R1● + R1●
→ R1 - R1 Rβ● + R1●
→ R2 - R1 Rβ● + Rβ●
→ R2 - R2, dst Winarsi, 2007 Berikut pembagian dari sumber radikal bebas antara lain :
a. Sumber Endogen
Di dalam tubuh, radikal bebas sering diproduksi selama proses aerob seperti metabolisme, reaksi biokimia di sel, detoksifikasi di liver dan
pembentukan energi oleh mitokondria. Semua diproduksi di mitokondria selama proses metabolisme aerob ketika oksigen digunakan untuk
mengoksidasi makanan yang kita makan untuk memproduksi energi. Sumber radikal bebas dan hidrogen peroksida juga dihasilkan oleh tubuh
sebagai bagian dari sistem imun untuk melawan dan membunuh bakteri. Sehingga tubuh membutuhkan dan menggunakan beberapa radikal bebas.
Akan tetapi kelebihan radikal bebas, seperti yang kita ketahui, dapat menyebabkan kematian sel dan kerusakan jaringan Vimala et al., 2003.
b. Sumber Eksogen
Produksi radikal bebas dipertinggi oleh kadar lemak tinggi, minyak jenuh, daging panggang, makanan siap saji dan makanan basi. Selain itu
juga diperparah oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum minuman beralkohol, stress dan radiasi yang akan mempertinggi produksi
radikal bebas. Radikal bebas juga masuk ke dalam tubuh dari bahan kimia
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
pada pewarna makanan, bahan pengawet dan perasa dengan kadar tinggi, polusi lingkungan dan pestisida Vimala et al., 2003.
2.6 Mikropartikel