Definisi Kelebihan dan Kekurangan Mikropartikel

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA pada pewarna makanan, bahan pengawet dan perasa dengan kadar tinggi, polusi lingkungan dan pestisida Vimala et al., 2003.

2.6 Mikropartikel

2.6.1 Definisi

Mikroenkapsulasi adalah suatu proses penyalutan tipis suatu inti berupa padatan, cairan atau gas dengan suatu polimer sebagai dinding pembentuk mikrokapsul Bakan, 1986. Penyalutan pada suatu padatan, cairan, atau gas dengan bahan lain untuk membentuk partikel disebut enkapsulasi. Istilah kapsul sering digunakan ketika zat terenkapsulasi inti, agen aktif, bahan yang diisi, fase internal, atau nucleus dikelilingi oleh material membran enkapsulan, pembawa, penyalut, membrane, cangkang atau dinding sedangkan istilah sphare digunakan ketika inti terdispersi atau terlarut dalam pembawa Senatore, 2008. Mikropartikel adalah suatu tipe sistem penghantaran obat dimana ukuran partikel berkisar antara satu mikron hingga beberapa milimeter. Teknologi mikroenkapsulasi memungkinkan proteksi obat dari pengaruh lingkungan, stabilitas senyawa obat yang sensitif, eliminasi inkompatibilitas, atau menutupi rasa yang tidak menyebangkan. Oleh karena itu, mikropartikel sebagai sistem penghantaran obat bertujuan untuk meningkatkan bioavaibiliti obat konvensional dan meminimalkan efek samping Gattani YS, 2010. Mikropartikel dapat dibedakan menjadi dua bagian umum yaitu mikrokapsul dan mikrosfer. Mikrokapsul adalah sistem dimana obat berada di dalam inti yang diselubungi oleh lapisan polimer Gambar 2.3. Mikrokapsul dikategorikan menjadi 3 yaitu : monocore, polycore dan tipe matriks Gambar 2.4. Sedangkan mikrosfer adalah suatu sistem dimana obat terlarut atau terdispersi homogen dalam matriks polimer Gambar 2.5 Kumar et al., 2011. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Gambar 2.4 Mikrokapsul [sumber : Kumar et al, 2011] a b c Gambar 2.5 a monocore, b polycore, c tipe matriks [sumber : Kumar et al, 2011] Gambar 2.5 Mikrosfer [sumber : Kumar et al, 2011]

2.6.2 Kelebihan dan Kekurangan Mikropartikel

Kelebihan dari mikropartikel dilihat segi farmasetik dan biomedik antara lain :  Menutupi rasa dan bau yang tidak enak, seperti minyak ikan dan obat sulfa  Melindungi obat terhadap pengaruh lingkungan UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA  Mengurangi ukuran partikel untuk meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut  Menghasilkan produk lepas lambat dan lepas terkendali  Menghasilkan obat dengan pelespasan tertarget  Menyelubungi sel hidup seperti resealed erythrocytes  Mengubah bentuk cair menjadi bentuk padat  Mengurangi penguapan  Memisahkan komponen yang inkompatibel seperti eksipien, dapar, dan obat lain  Memperbaiki laju alir serbuk  Melindungi senyawa toksik  Membantu dispersi senyawa yang tidak larut air dalam media air Dubey et al., 2009 ; Park et al., 2002 ; Brick et al., 1988. Selain kelebihan terdapat kekurangan dari mikropartikel, antara lain yaitu:  Biaya material dan proses untuk preparasi produk lepas terkontrol lebih mahal dibandingkan formulasi produk obat biasa  Memerlukan polimer matriks dan memiliki efek untuk lingkungan  Memerlukan polimer tambahan seperti sebagai penyalut, penstabil, antioksidan, dan pengisi  Kondisi selama proses produksi seperti suhu, pH, penambahan pelarut, dan evaporasi akan mempengaruhi stabilitas inti partikel yang terkapsulasi  Terjadi degradasi produk terhadap pengaruh lingkungan seperti pemanasan, hidrolisis, oksidasi, radiasi sinar  Memerlukan biaya dan waktu Markus, 1988. 2.6.3 Komponen Mikropartikel 2.6.3.1 Bahan Inti

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

7 47 93