UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
semprot kering berjalan dengan kecepatan penguapan yang tinggi, sehingga kandungan air pada mikropartikel rendah dan tidak saling
melekat Thies,1996. Pelarut yang digunakan dalam pembuatan mikropartikel adalah air.
Air dipilih karena sifatnya yang netral, tidak toksik dan spesifikasi alat spray dryer yang tidak memungkinkan penggunakan pelarut organik.
Mikropartikel yang diperoleh berbentuk serbuk halus, warna putih kecoklatan, bau khas, dan rasa pahit.
4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi
4.2.1 Panjang Gelombang Maksimum Alfa-mangostin Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer
UV-Visibel. Serapan
maksimum alfa- mangostin yang diperoleh yaitu pada panjang gelombang 243 nm dan
316 nm. Pengukuran senyawa alfa mangostin dilakukan pada panjang gelombang 316 nm karena senyawa lain yang memiliki stuktur cincin
xanton dapat memberikan serapan pada panjang gelombang 243 nm Abdalrahim F.A. Aishal, et al, 2013.
4.2.2 Kurva Kalibrasi Alfa-mangostin
Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Alfa-mangostin
y = 0.0571x - 0.0037 R² = 0.9999
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
2 4
6 8
10 12
14 16
18
A b
so rb
an si
Konsentrasi ppm
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Hasil kurva kalibrasi diperoleh persamaan regresi y= -0,0037 + 0,0571x dengan nilai R=0,999, yang menunjukkan garis linear, data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
4.3 Kadar Alfa-Mangostin dalam Mikropartikel Ekstrak Etanol 50
Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L.
Penentuan kadar alfa-mangostin di dalam mikropartikel ekstrak etanol 50 kulit buah manggis dilakukan dengan melarutkan
mikropartikel dengan metanol pro analisis dengan cara sonikasi hingga didapatkan larutan induk, kemudian larutan induk tersebut diencerkan
hingga konsentrasi 100 ppm. Sonikasi dilakukan agar HPMC yang menyalut zat aktif dapat dipecah sehingga zat aktif terlarut sempurna.
Kemudian larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis sehingga dapat diketahui kadar alfa-mangostin total yang
terkandung di dalam mikropartikel ekstrak etanol 50 kulit buah manggis, yaitu sebesar 0,9±0,004. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 9.
4.4 Hasil Uji Penjerapan
Evaluasi terhadap efisiensi penjerapan dilakukan untuk mengetahui kemampuan polimer dalam menjerap zat aktif dan mengetahui efisiensi
dari metode yang digunakan. Nilai efisiensi penjerapan dari formula yang telah dibuat adalah 24,87±0,17. Nilai efisiensi yang rendah disebabkan
karena pada formula menggunakan pelarut air sehingga proses pengeringan dengan alat spray dryer membutuhkan suhu tinggi. Suhu
tinggi menyebabkan senyawa alfa-mangostin rentan terdegradasi dan menyebabkan kadar terjerap menjadi rendah. Perhitungan lebih lengkap
dapat dilihat pada lampiran 10.
4.5 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH