Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009
4. Menyertakan partner atau orang-orang yang dapat berperan sebagai ”setan” atau
pengkritik yang memberikan saran-saran dan pembelaan devil advocate yang memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisa yang dilakukan peneliti.
5. Melakukan upaya-upaya konstan untuk menemukan kasus-kasus negatif; pemahaman
kita tentang pola dan kecenderungan yang telah kita identifikasikan akan meningkat bila kita memberikan pula perhatian pada kasus-kasus yang tidak sesuai dengan pola
umum tersebut. 6.
Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali checking dan rechecking data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda. Peneliti perlu
mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisa, dengan mengaplikasikannya pada data, serta mengajukan pertanyan tentang data.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan Bogdan dalam Moleong,2000. Terdapat tiga tahapan dalam prosedur
penelitian kualitatif, yaitu tahap pralapangan, pekerjaan lapangan, dan tahap analisa data.
1. Tahap Pralapangan
Pada tahap ini perispan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian Moleong, 2000 yaitu sebagai berikut:
a. Mengumpulkan berbagai fenomena yang terjadi dimasyarakat
Peneliti mengumpulkan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan istri yang menjadi caregiver penderita Alzheimer, baik melalui
orang-orang sekitar, teman-teman, dosen, artikel, dan internet untuk meyakinkan
Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009
peneliti mengenai aspek-aspek psikologis yang terjadi pada lansia penderita kelumpuhan pascastroke. Setelah itu, peneliti merumuskan masalah yang ingin
diteliti sesuai dengan fenomena yang diperoleh. b.
Mempersiapkan landasan teoritis Peneliti mengumpulkan informasi dan teori yang berhubungan dengan Alzheimer,
caregiver penderita Alzheimer, dan coping stress c. Menyusun pedoman wawancara
Peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teoritis untuk menjadi pedoman dalam proses wawancara.
d. Persiapan untuk pengumpulan data Peneliti mencari beberapa orang partisipan yang sesuai denga kriteria sampel yang
telah ditentukan, meminta kesediannya inform concent untuk menjadi partisipan. e. Membangun rapport
Rapport juga dilakukan pada responden A dan responden B. Peneliti mengenal responden A dan responden B dari Ayah peneliti yang merupakan dokter suami responden
yang menderita Alzheimer.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Peneliti meminta persetujuan partisipan untuk dijadikan partisipan penelitian. Setelah itu, membuat janji pertemuan dan mulai melakukan wawancara. Wawancara akan dilakukan
di tempat yang ditentukan oleh subjek penelitian dan akan direkam dengan tape recorder mulai dari awal hingga akhir, dan peneliti juga akan mencatat bahasa non verbal partisipan
ketika wawancara berlangsung.
Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009
Pelaksanaan pengambilan data responden A Nazwa dilakukan sebanyak 2 kali yaitu wawancara I dilakukan pada hari Senin, 12 Januari 2009 pada pukul 14.00-16.00 WIB dan
wawancara II dilakukan pada hari Kamis, 29 Januari 2009 pada pukul 11.45-13.00 WIB. Pelaksanaan pengambilan data responden B Duma dilakukan pada hari Rabu, 4 Februari
2009 pada pukul 14.00-16.00 WIB dan wawancara II dilakukan pada hari Jumat, 20 Februari 2009 pada pukul 14.30-16.00 WIB.
3. Tahap Pencatatan Data