Pengertian Asertif Konsep Pengetahuan.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010. yang ada Notoatmodjo, 2003. Contoh: perawat berusaha mengevaluasi perilaku asertif dirinya apakah sudah tepat atau malah menjadi agresif. 2. 2 Konsep Perilaku Asertif 2.2.1 Pengetian Perilaku Skinner 1938, seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar, teori ini disebut “S-O-R” yaitu stimulus, organisme, respons Notoatmodjo, 2005. Berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Perilaku tertutup covert behavior. Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimuli belum dapat diamati orang lain secara jelas, respons masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap Notoatmodjo, 2005. b. Perilaku terbuka overt behavior. Perilaku terbuka terjadi, bila respons terhadap stimulus tersebut berupa tindakan, atau praktik, sehingga dapat diamati orang lain secara jelas Notoatmodjo, 2005.

2.2.2 Pengertian Asertif

Susanto 2005 mendefenisikan perilaku asertif berarti : adanya sikap tegas yang dikembangkan dalam berhubungan dengan banyak orang dalam berbagai aktivitas kehidupan, dapat mengambil keputusan atau melakukan tindakan tertentu berdasarkan hasil pemikiran sendiri, tanpa sikap emosional, Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010. meledak-ledak, atau berperilaku buruk lainnya, menegakkan kemandiriannya tanpa bermaksud menyakiti hati orang lain. Selain itu ciri-ciri asertif adalah ketegasannya penuh kelembutan, dan tanpa arogansi. Sikap tegas artinya menuntut hak pribadi dan menyatakan pikiran, perasaan, dan keyakinan dengan cara langsung jujur dan tepat Lange dan Jakubowski, 1976 dalam Calhoun Acocella, 1995. Sikap tegas meliputi setiap tindakan yang dinggap benar dan perlu dikemukakan. Misalnya, bertanya pada orang asing tentang petunjuk, menghadap dosen minta penjelasan nilai, menyatakan pada seseorang bahwa anda tidak mengerti leluconnya. Ketika anda bertindak berdasarkan kebutuhan dan keinginan anda sendiri tanpa menginjak hak pribadi orang lain maka anda telah menjadi orang yang bersifat tegas Calhoun Acocella, 1995. Monica 1998 menjelaskan sikap asertif adalah sikap yang berada di antara rentang pasif dan agresif. Pasif Asertif Agresif Skema 1. Rentang Sikap Asertif Monica, 1998. Komunikasi pasif adalah sebuah komunikasi dimana kebutuhan, keinginan, hasrat, atau kekhawatiran seseorang tidak diungkapkan secara eksplisit, biasanya karena pengirim meyakini bahwa penerima pesan menginginkan sesuatu yang lain atau pengirim secara sadar atau tak sadar merasa bahwa penerima pesan bertanggungjawab untuk memahami atau membaca pikiran. Sedangkan komunikasi agresif melibatkan pembebanan kebutuhan, Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010. keinginan, hasrat, atau kekhawatiran seseorang kepada orang lain. Pesan yang asertif adalah pesan yang terbuka yang membantu atau meningkatkan komunikasi yang efektif, pemahaman, danatau kedekatan Monica,1998. Susanto 2005 menjelaskan dalam membangun asertivitas terdapat beberapa pendekatan yang dapat ditempuh. Salah satunya adalah formula 3 A, yang terangkai dari tiga kata Appreciation, Acceptance, Accomodating. Appreciation berarti menunjukkan penghargaan terhadap kehadiran orang lain, dan tetap memberikan perhatian sampai pada batas-batas tertentu atas apa yang terjadi pada diri mereka. Mereka pun, seperti kita, tetap membutuhkan perhatian orang lain. Dengan demikian, agar mereka mau memperhatikan, memahami, dan menghargai kita, maka sebaiknya kita mulai dengan lebih dulu menunjukkan perhatian, pemahaman, dan penghargaan kepada mereka. Sedangkan Acceptance adalah perasaan mau menerima, memberikan arti sangat positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang, yaitu menjadi pribadi yang terbuka dan dapat menerima orang lain sebagaimana keberadaan diri mereka masing-masing. Selain itu, kita tidak memiliki tuntutan berlebihan terhadap perubahan sikap atau perilaku orang lain kecuali yang negatif agar mau berhubungan. Tidak memilih-milih orang dalam berhubungan, dengan tidak membatasi diri hanya pada keselarasan tingkat pendidikan, status sosial, suku, agama, keturunan, dan latar belakang lainnya. Terakhir adalah accommodating yaitu menunjukkan sikap ramah kepada semua orang tanpa terkecuali, merupakan perilaku yang sangat positif. Keramahan senantiasa memberikan kesan positif dan menyenangkan kepada Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010. semua orang yang kita jumpai. Keramahan membuat hati kita senantiasa terbuka, yang dapat mengarahkan kita untuk bersikap akomodatif terhadap situasi dan kondisi yang kita hadapi, tanpa meninggalkan kepribadian kita sendiri. Kita dapat memperlihatkan toleransi dengan penuh rasa hormat, namun bukan berarti kita jadi ikut lebur dalam pandangan orang lain, apalagi dengan hal-hal yang bertentangan dengan diri kita. Hal ini penting sekali untuk diperhatikan agar kita mampu menempatkan diri secara benar di tengah khalayak luas, sekaligus membina saling pengertian dengan banyak orang.

2.2.3. Unsur-unsur Asertif .

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

2 5 113

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan perilaku perawat dalam pengelolaan sampah medis di ruang rawat inap RSUD Sukoharjo.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGELOLAAN Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan perilaku perawat dalam pengelolaan sampah medis di ruang rawat inap RSUD Sukoharjo.

0 6 13

PENDAHULUAN Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan perilaku perawat dalam pengelolaan sampah medis di ruang rawat inap RSUD Sukoharjo.

0 3 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan perilaku perawat dalam pengelolaan sampah medis di ruang rawat inap RSUD Sukoharjo.

0 13 4

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 7

HUBUNGAN ANTARA ETIKA PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP Hubungan Antara Etika Pelayanan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Moewardi Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PROF. DR. MA. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR.

0 6 11

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Tim Perawat Pelaksana Dalam Pendokumentasian Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Tahun 2017

0 0 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD JOMBANG TAHUN 2013 Nita Arisanti Y STIKES Insan Cendekia Medika Jombang ABSTRAK - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG INSTALASI

0 0 10