Jenis dan Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian Definisi Operasional Aspek Pengukuran

Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan crosssectional yaitu ingin mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, tindakan sarapan dengan status gizi dan indeks prestasi anak Sekolah Dasar SD di SD Negeri No.101835 Kecamatan Sibolangit.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Bingkawan Kecamatan Sibolangit dari bulan Maret sampai Januari 2009. Adapun alasan penulis memilih lokasi ini karena: 1. Dari hasil survei pendahuluan diketahui sebagian besar murid bertubuh pendek. 2. Jika dilihat indeks prestasinya secara umum dari nilai raport anak SD terdapat 10 indeks prestasi kurang, 60 indeks prestasi sedang dan 30 indeks prestasi baik. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, tindakan sarapan, dengan status gizi dan indeks prestasi anak sekolah dasar di SD Bingkawan. 3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1.Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah murid sekolah dasar SD kelas IV,V dan VI pada SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 sebanyak 89 murid. Adapun alasan karena penulis menganggap bahwa murid pada kelas tersebut cukup mengerti diwawancarai untuk memperoleh informasi. 3.3.2.Sampel Semua jumlah siswa SD Negeri No.101835 Kelas IV, V dan VI pada saat penelitian. Dalam hal ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling. 3.4.Metode Pengumpulan Data 3.4.1.Data Primer Data primer mencakup data: 1. Perilaku makan berdasarkan pengetahuan, sikap, dan tindakan diukur dengan menggunakan kuesioner. 2. Karekteristik responden nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. 3. Status gizi diukur melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan yang kemudian diukur berdasarkan baku WHO-NCHS.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder meliputi gambaran umum sekolah yang diperoleh dari dokumen sekolah dan data indeks prestasi anak sekolah dasar yang diperoleh dari nilai ujian responden yang dilakukan pada bulan Oktober meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika, IPA dan IPS yang kemudian rata-rata dari seluruh mata pelajaran tersebut diklasifikasikan berdasarkan Hasil Rapat Komite Sekolah dan Orangtua Murid SD Negeri NO.101835 Bingkawan. Adapun alasan peneliti mengambil data dari mata pelajaran tersebut karena merupakan bidang studi pokok. Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

3.5. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Penelitian 2. Timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg 3. Microtoise dengan ketelitian 0,1 cm

3.6. Definisi Operasional

1. Sarapan pagi adalah makanan ataupun minuman yang dikonsumsi pada pagi hari. 2. Pengetahuan tentang sarapan adalah segala sesuatu yang diketahui anak usia sekolah dasar tentang sarapan . 3. Sikap tentang sarapan adalah tanggapan anak usia sekolah dasar terhadap sarapan . 4. Tindakan sarapan adalah bentuk nyata perbuatan anak usia sekolah dasar terhadap sarapan . 5. Status gizi adalah keadaan kesehatan anak sekolah yang diukur secara antropometri dengan indeks BBU, TBU. 6. Indeks prestasi adalah kemampuan anak sekolah dasar untuk menerima atau menyerap pelajaran di sekolah yang dilihat dari nilai rata-rata ujian bulanan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKN dan Matematika. 7. Anak Sekolah Dasar adalah seluruh murid sekolah dasar SD kelas IV, V dan VI yang bersekolah di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit. Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

3.7. Aspek Pengukuran

1. a. Pengetahuan anak sekolah dasar tentang sarapan pagi diukur melalui 10 pertanyaan yang digunakan kepada responden dengan memilih jawaban yang disediakan.Jawaban paling benar diberi nilai 3 dan paling rendah diberi nilai1. Pengukuran tingkat pengetahuan tentang sarapan pagi dibedakan atas 3 kategori menurut Pratomo 1990: - Baik, jika jawaban responden yang benar 75 dengan skor 23 - Sedang,jika jawaban responden yang benar 40-75 dengan skor 12-23 - Kurang, jika jawaban responden yang benar 40 dengan skor 12 b. Sikap anak sekolah dasar tentang sarapan pagi diukur diukur melalui 10 pertanyaan yang digunakan kepada responden dengan memilih jawaban dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pada jawaban setuju untuk pertanyaan 1,2,3,4,5, ,7, dan 9 diberi nilai 3 tetapi untuk pertanyaan 8 dan 10 diberi nilai 1. 2. Pada jawaban kurang setuju untuk pertanyaan 1,2,3,4,5,7,8,9,10 diberi nilai 2. 3. Pada jawaban tidak setuju untuk pertanyaan 1,2,3,4,5, ,7, dan 9 diberi nilai 1 tetapi untuk pertanyaan 8 dan 10 diberi nilai 3. 4. Tetapi pertanyaan 6 untuk jawaban paling benar diberi nilai 3 dan paling rendah diberi nilai 1. Pengukuran sikap tentang sarapan pagi dibedakan atas 3 kategori menurut Pratomo 1990: Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 - Baik, jika jawaban responden yang benar 75 dengan skor 23 - Sedang, jika jawaban responden yang benar 40-75 dengan skor 12-23. - Kurang, jika jawaban responden yang benar 40 dengan skor 12 c. Tindakan anak sekolah dasar dalam mengkomsumsi sarapan pagi diukur diukur melalui 8 pertanyaan yang digunakan kepada responden dengan memilih jawaban yang disediakan. Jawaban paling benar diberi nilai 3 dan paling rendah diberi nilai 1. Pengukuran tingkat pengetahuan tentang sarapan pagi dibedakan atas 3 kategori menurut Pratomo 1990: - Baik, jika jawaban responden yang benar 75 dengan skor 18 9. Sedang, jika jawaban responden yang benar 40-75 dengan skor 10-18 10. Kurang, jika jawaban responden yang benar 40 dengan skor 10 2. Status gizi dinilai dengan cara pengukuran Berat Badan BB dan Tinggi Badan TB kemudian dihitung nilai Z-Score dengan rumus: Z-Score= - Normal - 2,0 SD Nilai Individu Subjek- Nilai Median Baku Rujukan Nilai Simpangan Baku Rujukan Kategori status gizi menurut ukuran BBU berdasarkan baku WHO NCHS - Gizi lebih + 2,0 SD - Gizi baik - 2,0 SD sd + 2,0 SD - Gizi kurang - 3,0 SD sd - 2,0 SD - Gizi buruk - 3,0 SD Kategori status gizi menurut ukuran TBU berdasarkan baku WHO NCHS Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 - Pendek - 2,0 SD 3. Indeks prestasi dinilai dengan cara melihat nilai ujian bulanan mata ujian Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan PPKN kemudian dibandingkan dengan klasifikasi berdasarkan Hasil Rapat Komite Sekolah dan Orangtua Murid SD Negeri NO.101835 Bingkawan . - Baik = 7,5-10 - Cukup = 6,0-7,4 - Kurang = 5,9 3.8. Teknik Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 200203 Padangsidimpuan

2 88 65

Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa SD Advent 2 067777 Di Kota Medan Tahun 2013

3 67 54

Status Gizi dan Indeks Prestasi Anak SD Negeri No. 173441 Menurut Tahun Kelahiran Sebelum dan Saat Serta Sesudah Krisis Moneter di Kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2006

0 32 81

Analisis Hubungan Sarapan Pagi, Konsumsi Pangan dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Negeri Papandayan Bogor

0 10 64

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGANPRESTASI BELAJAR ANAK DI SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA Hubungan Status Gizi Dan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 11 15

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGANPRESTASI BELAJAR ANAK DI SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA Hubungan Status Gizi Dan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Anak Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA GRENGGENG KECAMATAN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kebumen.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA GRENGGENG KECAM ATAN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kebumen.

0 5 16

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI DI KELURAHAN TRANGSAN Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Di Kelurahan Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Di Kelurahan Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 0 5