Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
Perempuan 7-9
10-12 24
35 120
140 1900
1900 37
54
Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V. LIPI. Jakarta, 1998.
2.6. Kebiasaan Sarapan, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak SD
Usia anak sekolah merupakan masa pertumbuhan yang cepat, sehingga tubuh memerlukan macam dan jumlah zat gizi dalam jumlah yang cukup tinggi, kebutuhan
energi anak tergantung dari fase pertambahan umur, tinggi badan, jenis kelamin, dan tingkat aktivitasnya.
Kekurangan energi yang berasal dari makanan, menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja dan melakukan aktivitas bekerja, orang
menjadi malas, merasa lemah, produktifitas kerja dan konsentrasi belajar menurun. Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental,
dengan demikian kemampuan berpikir menurun Almatsier, 2003. Pada penelitian yang dilakukan oleh Soemantri 1985 dan Almatsier 1989
menunjukkan ada hubungan antara pemberian zat besi terhadap peningkatan prestasi belajar. Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi dalam darah meningkat
selama pertambahan hingga remaja. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem
neurotransmitter pengantar saraf. Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut dan dapat
mengakibatkan daya konsentrasi, daya ingat dan kemampuan belajar terganggu Almatsier,2003.
Siska Ristiana M : Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan Dengan Status Gizi Dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri NO.101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
2.7. Penilaian Status Gizi Pada Anak Sekolah.
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya
penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajat kebugaran dan kesehatan, membantu pertumbuhan bagi
anak Irianto, 2006. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu:
1. Antropometri. 2. Pemeriksaan Klinis
3. Biokimia 4. Biofisik.
Cara pengukuran yang paling sering digunakan dalam masyarakat adalah antropometri gizi. Beberapa indikator antropometri yang umum dikenal dalam
penilaian status gizi yaitu: Berat Badan menurut umur BBU, Tinggi Badan menurut umur TBU.
a. Berat Badan Menurut Umur BBU