R
P
- R
SBI
T
P
=
β
dimana :
T
P
= Indeks Treynor IHSG
R
P
= Rata-rata Return IHSG
R
SBI
= Rata-rata tingkat perolehan suku bunga SBI
β = Beta tingkat pengembalian IHSG = 1
e. Return Reksadana Saham
Return reksadana saham adalah selisih antara NAB per unit hari tersebut NABunit
t
dengan NAB per unit hari sebelumnya NABunit
t-1
, dibagi dengan NAB per unit hari sebelumnya NABunit
t-1
atau dapat dirumuskan Pratomo dan Nugraha, 2009: 177 :
NABunit
t
- NABunit
t-1
R
R
= NABunit
t-1
Dimana :
R
R
= Return Reksadana Saham NABunit
t
= Nilai Aktiva Bersihunit hari tersebut NABunit
t-1
= Nilai Aktiva Bersihunit hari sebelumnya Sedangkan rata-rata return reksadana saham adalah jumlah return
reksadana saham pada satu periode dibagi dengan jumlah sub periode pada periode tersebut.
f. Rata-Rata Tingkat Perolehan SBI
Rata-rata tingkat perolehan SBI merupakan rata-rata tingkat suku bunga SBI yang berlaku pada periode tersebut.
Universitas Sumatera Utara
g. Rata-Rata Tingkat Perolehan IHSG
Tingkat perolehan pasar IHSG adalah selisih dari tingkat IHSG pada hari t dikurang dengan IHSG pada hari t-1 dibagi dengan IHSG pada hari t-1, atau
dapat dirumuskan sebagai berikut Mohamad Samsul,2006:373 :
IHSG
t
- IHSG
t-1
R
P
= IHSG
t-1
Dimana :
R
P
= Return IHSG IHSG
t
= IHSG pada hari tersebut IHSG
t-1
= IHSG pada hari sebelumnya
Rata-rata tingkat perolehan IHSG adalah sejumlah tingkat perolehan IHSG pada periode tersebut dibagi dengan jumlah sub periode pada periode tersebut.
h. Standar Deviasi Reksadana Saham
Standar deviasi reksadana saham diperoleh melalui rumus Abdul Halim, 2005: 83 :
ΣR
R
- R
R 2
σ
= N
Dimana :
R
R
= Return Reksadana Saham
R
R
= Rata-rata return reksadana saham
N = Jumlah sub periode
Universitas Sumatera Utara
i. Beta Reksadana Saham
Beta β reksadana saham diperoleh melalui rumus Abdul Halim, 2005: 68 :
NΣR
P
R
R
– ΣR
P
ΣR
R
β = NΣR
P 2
– ΣR
P 2
Dimana :
R
P
= Tingkat perolehan pasar IHSG
R
R
= Tingkat perolehan reksadana saham
N = Jumlah sub periode
j. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Penelitian ini berguna untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara kinerja
reksadana saham terhadap IHSG dengan metode Sharpe dan Treynor, yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Hipotesis 1
Ho : tidak terdapat perbedaan kinerja reksadana saham terhadap IHSG dengan menggunakan metode Sharpe.
Ha : terdapat perbedaan kinerja reksadana saham terhadap IHSG dengan menggunakan metode Sharpe.
2. Hipotesis 2
Ho : tidak terdapat perbedaan kinerja reksadana saham terhadap IHSG dengan menggunakan metode Treynor.
Universitas Sumatera Utara
Ha : terdapat perbedaan kinerja reksadana saham terhadap IHSG dengan menggunakan metode Treynor.
Derajat keyakinan yang digunakan adalah sebesar 95. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji dua pihak two-tailed test untuk menguji
perbandingan data rasio dengan menggunakan teknik statistik parametrik t-test untuk dua sampel yang berpasangan paired sample t-test. Sugiyono, 2005 :148
Ho diterima jika - t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika – t tabel t hitung atau t tabel t hitung
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Manurung,et al, dengan judul penelitian ”Analisis kinerja reksadana dengan menggunakan Risk Adjusted
Return, Rasio resiko, dan Snail Trail”, menyatakan bahwa dari hasil perhitungan Risk Adjusted Return reksadana saham, hanya 1 reksadana yang menunjukkan
angka negatif. Artinya manajer investasi belum mampu melakukan adjustment yang tepat untuk menghasilkan return terhadap reksadana yang dikelolanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Siahaan 2005 dengan judul penelitian ”Penilaian Kinerja Investasi dengan menggunakan Sharpe’s Performance Index
dan Treynor’s Performance Index”, menyatakan bahwa investor dapat mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dengan resiko yang lebih
rendah, jika seandainya menginvestasikan dananya dengan melakukan seleksi secara acak, baik dengan Sharpe Performance Index maupun Treynor
Performance Index, calon investor dapat menggunakannya untuk menyusun peringkat kinerja reksadana untuk selanjutnya digunakan untuk memilih
reksadana yang akan dijadikannya sebagai wacana investasi.
B. Pengertian Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu. Kegiatan menanam modal ke
dalam aktiva atau proses produksi yang produktif tersebut dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara