Metode Treynor Pemilihan Reksadana Saham

faktor-faktor yang hanya ada pada suatu perusahaan. Misalnya pemogokan buruh, perubahan manajemen, inovasi, kebakaran dan lain-lain.

H. Pengukuran dan Pemilihan Reksadana Saham 1. Metode Sharpe

Metode Shape mengukur risk premium yang dihasilkan per unit risiko yang diambil dengan cara membagi risk premium dengan standar deviasi. Sharpe mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang diperoleh risk premium untuk setiap unit risiko yang diambil. Semakin tinggi nilai rasio Sharpe makin baik kinerja reksadana. Pengukuran Sharpe diformulasikan sebagai rasio risk premium terhadap standar deviasinya. Rumus perhitungan rasio Sharpe adalah Brandy, 2002:6 : R pi - R f S pi = σ Dimana : Spi = Indeks Sharpe portofolio i Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = Rata-rata atas bunga investasi bebas resiko σ = Standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i

2. Metode Treynor

Metode Treynor mengukur risk premium yang dihasilkan per unit risiko yang diambil dengan menggunakan pembagi beta β yang merupakan risiko Universitas Sumatera Utara fluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Semakin tinggi nilai rasio Treynor makin baik kinerja reksadana. Rumus perhitungan rasio Treynor Brandy, 2002:6 : Rpi – Rf Tpi = βpi Dimana : Tpi = Indeks Treynor portofolio i Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko βpi = Beta portofolio i risiko pasar atau risiko sistematis Pengukuran Sharpe menggunakan standar deviasi sedangkan pengukuran Treynor menggunakan beta β sebagai pengukuran risiko. Pengukuran Sharpe mengevaluasi manajer portofolio berdasarkan kinerja return tapi secara tidak langsung juga mengukur seberapa baik diversifikasi portofolio oleh manajer investasi selama periode tertentu. Jika portofolio terdiversifikasi sempurna tidak mengandung risiko unsistematis, maka dua metode pengukuran kinerja akan memberikan peringkat yang sama karena total varian akan sama dengan varian sistematisnya.

3. Pemilihan Reksadana Saham

Reksadana saham yang baik, sehingga layak untuk dipilih dalam berinvestasi adalah apabila : a. Reksadana yang memiliki Indeks Sharpe lebih tinggi dari Indeks Sharpe IHSG pasar karena reksadana tersebutlah yang memiliki kinerja yang optimal. Universitas Sumatera Utara b. Bagi investor yang berinvestasi pada banyak portofolio, maka reksadana saham yang layak dipilih adalah reksadana saham yang memiliki Indeks Treynor yang tinggi. c. Bagi investor yang berinvestasi pada sedikit portofolio, maka reksadana saham yang layak dipilih adalah reksadana saham yang memiliki Indeks Sharpe yang tinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Reksa Dana Di Indonesia

Reksa dana pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995, seiring dengan diberlakukannya UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dimana diterbitkannya reksa dana berbentuk perseroan PT BDNI Reksa Dana. Pada awal 1996, Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam mengeluarkan peraturan pelaksanaan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang lahir dan berkembangnya reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK. Sekarang ini seluruh reksa dana di Indonesia berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Pada tahun 1996 sampai pertengahan tahun 1997, industri reksa dana berkembang dari hanya 1 satu izin penerbitan menjadi 24 dua puluh empat dengan total aset Rp 2,78 triliun dan meningkat sangat signifikan pada tahun 1997 menjadi 76 tujuh puluh enam dengan total aset Rp 8,3 triliun. Peningkatan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh semakin dikenalnya reksa dana sebagai alternatif investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dari instrumen investasi lainnya. Pada tahun 1997, krisis makro berdampak pada perkembangan reksa dana selanjutnya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan memperbesar rentang dollar sampai level Rp 15.000 dan tingkat suku bunga mengalami kenaikan sampai level 70, sehingga menyebabkan masyarakat menarik dananya dari reksa dana. Reksa dana yang pada hakikatnya terkait dengan instrument pasar uang dan pasar modal Universitas Sumatera Utara