Sejarah Reksa Dana Di Indonesia

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Reksa Dana Di Indonesia

Reksa dana pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995, seiring dengan diberlakukannya UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dimana diterbitkannya reksa dana berbentuk perseroan PT BDNI Reksa Dana. Pada awal 1996, Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam mengeluarkan peraturan pelaksanaan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang lahir dan berkembangnya reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK. Sekarang ini seluruh reksa dana di Indonesia berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Pada tahun 1996 sampai pertengahan tahun 1997, industri reksa dana berkembang dari hanya 1 satu izin penerbitan menjadi 24 dua puluh empat dengan total aset Rp 2,78 triliun dan meningkat sangat signifikan pada tahun 1997 menjadi 76 tujuh puluh enam dengan total aset Rp 8,3 triliun. Peningkatan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh semakin dikenalnya reksa dana sebagai alternatif investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dari instrumen investasi lainnya. Pada tahun 1997, krisis makro berdampak pada perkembangan reksa dana selanjutnya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan memperbesar rentang dollar sampai level Rp 15.000 dan tingkat suku bunga mengalami kenaikan sampai level 70, sehingga menyebabkan masyarakat menarik dananya dari reksa dana. Reksa dana yang pada hakikatnya terkait dengan instrument pasar uang dan pasar modal Universitas Sumatera Utara mengalami imbasnya. Reksa dana mengalami pertumbuhan kembali semenjak tahun 2001, karena dipicu penurunan tingkat suku bunga, sehingga produk perbankan semakin tidak menarik bagi para investor. Pada awal tahun 2005 pemerintah harus menaikkan harga BBM dan berlanjut dengan meningkatnya tingkat suku bunga membuat total aset reksa dana kembali turun. Pada tahun 2007, pertumbuhan industri reksa dana didominasi oleh reksa dana saham, karena kondisi pasar saham sedang baik, didukung menurunnya tingkat suku bunga. Kondisi ini mengakibatkan reksa dana kembali menarik minat masyarakat untuk berinvestasi. Tetapi pada triwulan II tahun 2008, terjadi krisis finansial global yang mengakibatkan harga-harga saham turun diseluruh dunia, jatuhnya nilai rupiah dan naiknya tingkat suku bunga sehingga menurunkan Nilai Aktiva Bersih reksa dana.

B. Gambaran Umum Perusahaan 1. Bahana Dana Prima