BAB III GAMBARAN UMUM KOTA TEBING TINGGI
a. Sejarah singkat Kota Tebing Tinggi Kira-kira seratus tiga puluh enam tahun yang lalu kota Tebing
Tinggi sudah didiami suku bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari arsip lama, dimana dalam catatan tersebut dinyatakan Tebing Tinggi telah
menjadi tempat pemukiman, tepatnya pada tahun 1864. Dari cerita-cerita rakyat yang dikisahkan oleh orang tua. Dari sebuah bandar simalungun
berangkatlah seorang tua yang bergelar Datuk Bandar kajum. Meninggalkan kampung halamannya yang diikuti para pengawal dan inang asuhnya
melalui kerajaan padang menuju Asahan. Dalam perjalanan ini, tibalah beliau di sebuah desa yang pertama
dikunjunginya yang bernama tanjung merulak, yang sekarang menjadi perkebunan PTPN 3, kebun rambutan. Setelah beberapa tahun Datuk Bandar
Kajum tinggal dikampung Tanjung Marulak, karena kelihaian kolonolis belanda dengan politik pecah belahnya maka timbul sengketa dengan orang-
orang dari kerajaan Raya., yang berdekatan dengan kerajaan padang yang letaknya disebelah selatan, dan akhirnya meluas mejadi perang saudara.
Untuk mempertahankan serangan ini Datuk Bandar Kajum berhasil mencari tempat disebuah dataran tinggi di tepi sungai padang, disinilah ia
membangun kampung yang dipagari dengan benteng-benteng pertahanan. Kampung itu sekarang disebut dengan nama kampung Tebing Tinggi lama.
Universitas Sumatera Utara
Dari sinilah kampung Tebing Tinggi lama berkembang menjadi tempat pemukiman yang akan menjadi asal usul kota Tebing Tinggi. Pada
tahun 1887, oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi ditetapkan sebagai pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun
perkebunan besar yang berlokasi disekitar kota Tebing Tinggi. Menjelang persiapan Tebing Tinggi menjadi kota otonom, maka untuk melaksanakan
pada pemerintahan pada tahun 1904, didirikan sebuah badan pemerintahan yang bernama plaatselijk ko Fonds oleh caltur. Dalam perundang-undangan
yang berlaku pada desentralisasiewet yang ditetapkan pada tanggal 03-07- 1903 untuk selanjutnya dapat disebut daerah otonom kota kecil Tebing
Tinggi, oleh pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah kota Tebing Tinggi ditetapkan sebagai daerah otonom dengan system desentralisasi. Pada
tahun 1910, sebelum dilaksanakanya Zelf Bestuur Padang kerajaan padang, maka telah dibuat titik “Ble Groth” yaitu pusat perkembangan
kota sebagai jarak ukur antara kota Tebing Tinggi dengan kota sekitarnya. Letak Ble Groth tersebut terletak ditengah-tengah taman bunga dilokasi
RSU Herna. Untuk menunjang jalannya roda pemerintahan maka diadakan kutipan-kutipan berupa beacukai pecan, iuran penerangan, dan lain-lain
yang berjalan dengan baik. Pada saat Tebing Tinggi telah menjalankan fungsi pemerintahan
sebagai kota yang otonom, dalam melaksanakan fungsi pemerintahan selanjutnya dibentuk badan Gementeradd Tebing Tinggi, yang
beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang bangsa Eropah, 3 orang Bumi Putera, dan 10 orang bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan
Universitas Sumatera Utara
kepada akte perjanjian pemerintahan Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan ZelfbesZuur didudukkan orang asing Eropah dan
disamakkan dengan orang timur asing. Dengan adanya perbedaan golongan penduduk, dalam penguasaan
tanah juga terdapat perbedaan hak yang mengaturnya. Untuk mengadakan pengutipan-pengutipan yang disebut sekarang dengan retribusi dan pajak
daerah, maka diangkatlah pada saat itu penghulu pecan. Tugas penghulu pekan ini juga termasuk menyampaikan perintah-perintah atau kewajiban-
kewajiban kepada rakyat kota Tebing Tinggi sebagai kota yang otonom dapat yaitu baca dari tulisan J.J. Mendelaar, dalam “NOTA BETREFENDE
DEGEMENTE TEBING TINGGI , yang dibuatnya sekitar bulan juli 1930. Dalam salah satu bab dari tulisan tersebut dinyatakan setelah beberapa tahun
dalam keadaan vakum mengenai perluasan pelaksanaan desentralisasi, maka pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Desentralisasi Gemente Tebing Tinggi
dengan Stellings Ordonantie Van Sfatbload 1917 yang berlaku mulai 1 Juli 1917. jadi, tanggal 1 juli inilah merupakan hari Jadi Kota Tebing Tinggi.
Pada tanggal 20 November 1945, Dewan kota disusun kembali dalam formasi keanggotaanya sudah mengalami kemajuan, yaitu para
keanggotaanya berdiri dari pemuda masyarakat dan anggota Komite Nasional Daerah. Dewan kota ini juga tidak berjalan lama, karena pada
tanggal 13 Desember 1945, terjadilah pertempuran dengan militer jepang dan sampai sekarang terkenal dengan peristiwa Berdarah 13 Desember
1945, yang diperingati setiap tahun. Kemudian pada tanggal 17 Mei 1946, Gubernur Sumatera Utara menerbitkan suatu keputusan No 103 tentang
Universitas Sumatera Utara
pembentukan Dewan Kota Tebing Tinggi kembali yang sudah disempurnakan kembali dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat, walaupun
pada waktu itu ketua dewan ditangkap Bupati Deli Serdang. Ketika agresi pertama Belanda yang dilancarkan pada tanggal 21 Juli 1947. Dewan Kota
Tebing Tinggi dibekukan, demikian pada keadaan pada waktu berdirinya Negara Sumatera Timur, kota Tebing Tinggi tidak memiliki dewan kota
untuk melaksanakan tugas pemerintah. Menurut peraturan pemerintah No. 39 tahun 1950, tetapi dalam
peruses pelaksanaanya panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugasnya, peraturan pemerinta No. 39 tersebut telah. Menurut UU No. 1
tahun 1957, pemerintah didaerah ini menganut atas otonomi daerah yang seluas-luasnya. Walaupun dalam UU tersebut ditetapkan, dan ini berharap
mempunyai DPRD diambil dari hasil pemilu 1955. Dari situlah terlihat berdasarkan UU daerah 1956 DPRD peralihan Tebing Tinggi hanya
mempunya 10 orang anggota. Setelah keluarnya UU No. 5 tahun 1974ntentang pokok-pokok
pemerintah didaerah, pelaksanaan pemerintah dikota Tebing Tinggi sudah jauh lebih maju dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Pemerintah
daerah mempunyai perangkat yang cukup baik. Sebagai suatu daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
pemerintahan kota Tebing Tinggi di dalam melaksanakan dan menjalankan pada pemerintah didaerahnya ternyata masih banyak mengalami hambatan,
oleh karena terbatasnya kemampuan daerah dalam mendukung pengadaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk membangun daerah. Pada tahun
Universitas Sumatera Utara
1980, presiden RI telah menganugerahkan tanda kehormatan Prastya Purna Karya Nugraha kepada kotamadya pati II Tebing Tinggi sebagai
penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan pembangunan lima tahun kedua, sehingga dimulai memberikan kemampuan
bagi pembangunan, demi kemajuan Negara Indonesia pada umumnya dan daerah khususnya.
Suatu hal yang tetap dicatat dan dibandingkan dalam sejarah kemardekaan RI. Sampai dengan surat ini , kepada daerah beserta pimpinan
DPR di daerah telah silih berganti. Adapun nama kepala daerah dari periodenya sebagai berikut:
1. Munar S. Harijoyo
dari Tahun 1946-1947
2. Tengku Hasyim
dari tahun 1948-1950
3. Tengku Almasyah
dari tahun 1950-1957
4. Wan Amaruddin Barus
dari tahun 1951-1956
5. Ok Anwaruddi
dari tahun 1956-1957
6. Kantor Tarigan
dari tahun 1958-1967
7. Syamsul Sulaiman
dari tahun 1967-1970
8. Sanggup Ketaren
dari tahun 1970-1974
9. Drs. H Amiruddin
LLS dari tahun
1974-1985 10.
Drs. Rusai Perangin-angin dari tahun
1985-1990 11.
Hs. Rohani dari tahun
1990-2000 12.
K. H Abdul Hafiz dari tahun 2000 sampai dengan sekarang , menjabat walikota dua periode hingga sekarang.
Universitas Sumatera Utara
b. Lokasi dan keadaan geogerafi Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan dari 24
kabupatenkota di propinsi Sumatra Utara. Berjarah sekitar 80 kota dan kota medan serta terletak pada lintas utama sumatera yaitu yang menghubungkan
lintas timur dan lintas tengah selatan melalui lintas diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi-P.Siantar-Parapat-Balige-SIborong-borong.
Kota Tebing Tinggi terletak diantara 3016 -3022
LU dan 9907 -
99011 BT dengan batas-batas:
- Sebelah Utara berbatasan dengan PTP N III kebun rambutan, kab.
Serdang Bedagai -
Sebelah Selatan berbatasan dengan PTP N IV kebun pabatu -
Sebelah Timur berbatasan dengan PT. Socfindo tanah besi, PTP N III kebun rambutan
- Sebelah Barat berbatasan dengan PTP N III Gunung Pamela, Kab.
Serdang Bedagai. Berdasarkan letak geografisnya kota tebing tinggi memiliki iklim
tropis. Ketinggian 26-32 m diatas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelomabng., dengan temperatur udara di kota ini berkisar
25-27 C. sebagaimana kota di Sumatra Utara, kota Tebing Tinggi
mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan musim penghujan biasnya terjadi pada bulan Nomvember sampai dengan bulan Maret, dengan jumlah
arah hujan sepanjang tahun rata-rata 1.776 mmtahun dengan kelelmbaban udara 80-90 .
Universitas Sumatera Utara
Luas wilayah Tebing Tinggi adalah 3,843,8 hektar 38,438 km. Secara administrator kota Tebing Tinggi dibagi menjadi 3 kecamatan
dengan 27 kelurahan, dengan penjelasan sebagai berikut: a.
Kecamatan Padang Hulu, dengan luas 12.069 km. kecamatan padang hulu ini terdiri atas 10 kelurahan yaitu : Kelurahan Pabatu,
Kelurahan Lubuk Baru, Kelurahan Persiakan, Kelurahan Bandar Sonor, Mandailing Pasar Baru, Tualang, Pasar Gambir, dan Pelita.
b. Kecamatan Rambutan dengan luas 13.726km. kecamatan Rambutan
ini terdiri atas 11 kelurahan yaitu : Bulian, Pinang Mancung, Brohol, Karya Jaya, Bandar Sakti, Bandar Utama, Badak Bejang, Sri
Padang, Pantai Lokan, Lalang, Tanjung Manulak. c.
Kecamatan Padang Hilir dengan luas 12.463 km. kecamatan Padang hilir ini terdiri atas 3 kelurahan yaitu : Kelurahan Bagelen, Tebing
Tinggi Lama, dan Rambung,
c. Visi dan Misi Kota Tebing Tinggi Visi kota Tebing Tinggi
“ Mewujudkan masyarakat kota Tebing Tinggi yang maju sejahtera melalui pemerintahan yang baik dan pemberdayaan ekonomi
kerakyatan “. Penjelasan arti visi diatas
a. Masyarakat yang maju : Masyarakat yang mempunyai IPTEK,
menerapkan imtak, bertanggung jawab, demokratis, menghargai hak-hak azasi pegawai dan kepedulian terhadap lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
b. Masyarakat yang sejahtera : Masyarakat yang dilingkungan yang
aman, bebas dari segala tekanan dan bencana serta berkecukupan lahir dan batin.
c. Pemerintah yang baik adalah salah satu langkah strategis untuk
mewujudkan amanah bangsa Indonesia sebagaimana yang termaksud dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945, langkah
tersebut ditandai dengan 3 pilihan utama yang berkaitan yaitu : transparansif, partisipasi, dan akuntabilitas serta peran pemerintah
dalam membentuk praktek-praktek baik, penyelenggaraan kekuasaan pemerintah dengan adanya keselarasan, keseimbangan dan
keserasian hubungan antar pemerintahan serta dengan masyarakat. d.
Pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam perebaikan perekonomian yang berbasis dan
berorientasi kepada masyarakat dan tidak bersifat monopolistik dan sontradistik.
Guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka disusunlah misi Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi sebagai berikut :
a. Meujudkan pemerintahan yang baik melalui penegakan supremensi
hokum, peningkatan profosionalisme, transparansi, dan akuntabilitas aparatur pemerintah.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya pegawai menuju masyarakat
maju dan sejahtera.
Universitas Sumatera Utara
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemerintahan daerah
melalui pemanfaatn seluruh menuju perkembangan ekonomi kerakyatan.
d. Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi dengan
jumlah Lembaga Badan Dinas Kantor BUMD di Lingkungan Pemerintahan Kota Tebing Tingi sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah Kota , membawahi 2 asisten dan 8 bagian :
• Asisten I Tata Praja Ekbag, membawahi 4 empat bagian
• Asisten II Administrasi Umum, membawahi 4 empat
bagian : 2.
Sekretariat Dewan Perwakialan Rakyat Daerah 3.
Dinas, dangan 7 tujuh unit dinas •
Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah •
Dinas Pendapatan •
Dinas Pertanian •
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan PKM •
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan •
Dinas Kesehatan •
Dinas Perhubungan 4.
Badan, terdiri atas 4 unit, yaitu : •
Badan Pengawasan Kota Bawasko •
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda
Universitas Sumatera Utara
• Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
• Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota PMK
5. Kantor, terdiri atas 2 dua Unit, yaitu :
• Kamtor Satuan Polisi Pamong Praja
• Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik
6. Badan Usaha Milik Daerah BUMD hanya 1 unit, yaitu :
• PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi
e. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Keputusan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 13 tahun
2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi terdiri atas :
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas
2. Sekretaris, terdiri atas :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Program dan Perundang-undangan
Sub Bagian Keuangan 3.
Bidang Koperasi, terdiri atas : Seksi Kelembagaan Koperasi
Seksi Pemberdayaan Koperasi Seksi Ketatalaksanaan Koperasi
4. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, terdiri dari :
Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Seksi Kemitraan
Universitas Sumatera Utara
Seksi Promosi dan Pemasaran 5.
Bidang Industri terdiri dari : Seksi Bina Sarana dan Pencegahan Pencemaran
Seksi Bina Usaha dan Kerja Sama Industri Seksi Bina Produksi, Standarisasi dan Sumber daya Manusia
6. Bidang Perdagangan terdiri dari :
Seksi Perdagangan Dalam Negeri Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Perijinan
Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi 7.
Kelompok Jabatan Fungsional. 8.
Unit Pelaksana Teknis dinas.
f. Uraian Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Kepala Dinas mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab
sebagai berikut : 1.
Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tuga, kegiatan, dan fungsi Dinas.
2. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan pelaksanaan tugas
kepada bawahan sesuai bidang tugasnya. 3.
Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan 4.
Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.
5. Menyampaikan sarana dan pertimbangan kepada atasan tentang
langksh-langksh ysng perlu diambil dalamrangka pemberdayaan
Universitas Sumatera Utara
perekonomian daerah bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan.
6. Melaksanakan koordinasi dengan instruksi terkait.
7. Menelaah surat-surat masuk dan mendisposisikannya kepada
bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. 8.
Melaksanakan penilaian DP-3 pegawai. 9.
Menanda tangani surat-surat dan dokumen penting lainnya. 10.
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban tugas dan penggunaan anggaran Dinas.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya sebagai pimpinan SPKD.
Sekretaris mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Memimpin pelaksanaan tugas Kesekretariatan.
2. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan. 3.
Membimbing dan mengevaluasi kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.
4. Mengorganisisr penyusunan program kerja, penyelenggaraan
kegiatan dan penyusunan laporan Dinas. 5.
Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan yang meliputi pernecanaan dan pengelolaan administrasiumum, kepegawaian,
perlengkapan, keuangan, kearsipan serta kerumahtanggaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Memfasilitasi berbagai pengaduan masyarakat, baik melaluikotak
saran, media cetakelektronik maupun yang datang secara langsung sesuai dengan kewenangannya.
7. Meneliti, mengoreksi surat-surat atau naskah dinas dan
mengendalikan pelaksanaan administrasi umum, baik surat masukkeluar maupun naskah dinas.
8. Menyusun dan mempersiapkan draf rancangan produk hukum
daerah bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan 9.
Mengkoordinasikan penyusunan system dan prosedur serta standar pelayanan minimal beserta indicator kinerja Dinas.
10. Mengkoordinasikan penyusunan laporan kegiatan dinas secara
periodic dan insidentil 11.
Mengkoordinasikan penyusunan RKA dan DPA lingkup dinas 12.
Memberikan Saran pertimbangan kepada atasan 13.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsnya.
Bidang Koperasi mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Koperasi.
2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Koperasi.
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan. 4.
Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan.
Universitas Sumatera Utara
5. Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja. 6.
Merumuskan kebijakan tehnis pengesahan, pembentukan, penggabungan dan peleburan serta pembubaran koperasi.
7. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha koperasi.
8. Merumuskan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan
DPA. 9.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 10.
Memberikan saran pertimbangan kepada atasan. 11.
Melaksanakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan penggunaan anggaran Bidang Koperasi.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah 2.
Menyusun rencana dan program kerja Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan. 4.
Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan.
Universitas Sumatera Utara
5. Membimbing dn mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja. 6.
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha UMKM bidang produksi, sarana, dan prasaran, SDM maupu bidang teknologi.
7. Merumuskan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan
DPA. 8.
Memfasilitasi akses pinjam dan penyediaan dna bagi UMKM melalui lembaga keuangan.
9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
11. Melaksanakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
penggunaan anggaran Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 12.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Industri mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Industri.
2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Industri
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan. 4.
Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan. 5.
Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
6. Menyusun petunjuk tehnis pembinaan dan pengawasan industri,
pencegahan pencemaran lingkungan industri, dan kerja sama bidang industri
7. Melaksanakan rekomendasi pelaksanaan penerbitan ijin industri.
8. Melaksanakan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan
DPA. 9.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait 10.
Melaksanakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan penggunaan anggaran Bidang Industri
11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Perdagangan mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan.
2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Perdagangan.
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan. 4.
Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan. 5.
Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
6. Menyelenggarakan sosialisasi perlidungan konsumen, kebijakan
eksport serta Undang-Undang dan Peraturan yang berhubungan dengan wajib daftar perusahaan.
7. Merumuskan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan
DPA. 8.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 9.
Melaksanakan penerbitan rekomendasi perijinan 10.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, pengawasa barang berdar
serta penegakan hukum, dan kemetrologian 11.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan. 12.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN PRINDUSTRIAN, PERGAGANGAN DAN KOPERASI PEMKO T. TINGGI
MENURUT PERATURAN DAERAH KOTA TEBING TINGGI NOMOR 13 TAHUN 2008
KEPALA DINAS
SEKR
BIDANG UMKM BIDANG KOPERASI
BIDANG INDUSTRI
Seksi Kelembagaan Koperasi
Seksi Pemberdayaan UMKM
Seksi Bina Sarana dan Pencegahan
Seksi Bina Usaha dan Kerja Sama Industri
Seksi Kemitraan
Seksi Bina Produksi, Standarisasi dan SDM
Seksi Pemberdayaan Koperasi
Seksi Ketatalaksanaan Koperasi
Seksi Promosi dan Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA