GAMBARAN UMUM KOTA TEBING TINGGI

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA TEBING TINGGI

a. Sejarah singkat Kota Tebing Tinggi Kira-kira seratus tiga puluh enam tahun yang lalu kota Tebing Tinggi sudah didiami suku bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari arsip lama, dimana dalam catatan tersebut dinyatakan Tebing Tinggi telah menjadi tempat pemukiman, tepatnya pada tahun 1864. Dari cerita-cerita rakyat yang dikisahkan oleh orang tua. Dari sebuah bandar simalungun berangkatlah seorang tua yang bergelar Datuk Bandar kajum. Meninggalkan kampung halamannya yang diikuti para pengawal dan inang asuhnya melalui kerajaan padang menuju Asahan. Dalam perjalanan ini, tibalah beliau di sebuah desa yang pertama dikunjunginya yang bernama tanjung merulak, yang sekarang menjadi perkebunan PTPN 3, kebun rambutan. Setelah beberapa tahun Datuk Bandar Kajum tinggal dikampung Tanjung Marulak, karena kelihaian kolonolis belanda dengan politik pecah belahnya maka timbul sengketa dengan orang- orang dari kerajaan Raya., yang berdekatan dengan kerajaan padang yang letaknya disebelah selatan, dan akhirnya meluas mejadi perang saudara. Untuk mempertahankan serangan ini Datuk Bandar Kajum berhasil mencari tempat disebuah dataran tinggi di tepi sungai padang, disinilah ia membangun kampung yang dipagari dengan benteng-benteng pertahanan. Kampung itu sekarang disebut dengan nama kampung Tebing Tinggi lama. Universitas Sumatera Utara Dari sinilah kampung Tebing Tinggi lama berkembang menjadi tempat pemukiman yang akan menjadi asal usul kota Tebing Tinggi. Pada tahun 1887, oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi ditetapkan sebagai pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan besar yang berlokasi disekitar kota Tebing Tinggi. Menjelang persiapan Tebing Tinggi menjadi kota otonom, maka untuk melaksanakan pada pemerintahan pada tahun 1904, didirikan sebuah badan pemerintahan yang bernama plaatselijk ko Fonds oleh caltur. Dalam perundang-undangan yang berlaku pada desentralisasiewet yang ditetapkan pada tanggal 03-07- 1903 untuk selanjutnya dapat disebut daerah otonom kota kecil Tebing Tinggi, oleh pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah kota Tebing Tinggi ditetapkan sebagai daerah otonom dengan system desentralisasi. Pada tahun 1910, sebelum dilaksanakanya Zelf Bestuur Padang kerajaan padang, maka telah dibuat titik “Ble Groth” yaitu pusat perkembangan kota sebagai jarak ukur antara kota Tebing Tinggi dengan kota sekitarnya. Letak Ble Groth tersebut terletak ditengah-tengah taman bunga dilokasi RSU Herna. Untuk menunjang jalannya roda pemerintahan maka diadakan kutipan-kutipan berupa beacukai pecan, iuran penerangan, dan lain-lain yang berjalan dengan baik. Pada saat Tebing Tinggi telah menjalankan fungsi pemerintahan sebagai kota yang otonom, dalam melaksanakan fungsi pemerintahan selanjutnya dibentuk badan Gementeradd Tebing Tinggi, yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang bangsa Eropah, 3 orang Bumi Putera, dan 10 orang bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan Universitas Sumatera Utara kepada akte perjanjian pemerintahan Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan ZelfbesZuur didudukkan orang asing Eropah dan disamakkan dengan orang timur asing. Dengan adanya perbedaan golongan penduduk, dalam penguasaan tanah juga terdapat perbedaan hak yang mengaturnya. Untuk mengadakan pengutipan-pengutipan yang disebut sekarang dengan retribusi dan pajak daerah, maka diangkatlah pada saat itu penghulu pecan. Tugas penghulu pekan ini juga termasuk menyampaikan perintah-perintah atau kewajiban- kewajiban kepada rakyat kota Tebing Tinggi sebagai kota yang otonom dapat yaitu baca dari tulisan J.J. Mendelaar, dalam “NOTA BETREFENDE DEGEMENTE TEBING TINGGI , yang dibuatnya sekitar bulan juli 1930. Dalam salah satu bab dari tulisan tersebut dinyatakan setelah beberapa tahun dalam keadaan vakum mengenai perluasan pelaksanaan desentralisasi, maka pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Desentralisasi Gemente Tebing Tinggi dengan Stellings Ordonantie Van Sfatbload 1917 yang berlaku mulai 1 Juli 1917. jadi, tanggal 1 juli inilah merupakan hari Jadi Kota Tebing Tinggi. Pada tanggal 20 November 1945, Dewan kota disusun kembali dalam formasi keanggotaanya sudah mengalami kemajuan, yaitu para keanggotaanya berdiri dari pemuda masyarakat dan anggota Komite Nasional Daerah. Dewan kota ini juga tidak berjalan lama, karena pada tanggal 13 Desember 1945, terjadilah pertempuran dengan militer jepang dan sampai sekarang terkenal dengan peristiwa Berdarah 13 Desember 1945, yang diperingati setiap tahun. Kemudian pada tanggal 17 Mei 1946, Gubernur Sumatera Utara menerbitkan suatu keputusan No 103 tentang Universitas Sumatera Utara pembentukan Dewan Kota Tebing Tinggi kembali yang sudah disempurnakan kembali dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat, walaupun pada waktu itu ketua dewan ditangkap Bupati Deli Serdang. Ketika agresi pertama Belanda yang dilancarkan pada tanggal 21 Juli 1947. Dewan Kota Tebing Tinggi dibekukan, demikian pada keadaan pada waktu berdirinya Negara Sumatera Timur, kota Tebing Tinggi tidak memiliki dewan kota untuk melaksanakan tugas pemerintah. Menurut peraturan pemerintah No. 39 tahun 1950, tetapi dalam peruses pelaksanaanya panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugasnya, peraturan pemerinta No. 39 tersebut telah. Menurut UU No. 1 tahun 1957, pemerintah didaerah ini menganut atas otonomi daerah yang seluas-luasnya. Walaupun dalam UU tersebut ditetapkan, dan ini berharap mempunyai DPRD diambil dari hasil pemilu 1955. Dari situlah terlihat berdasarkan UU daerah 1956 DPRD peralihan Tebing Tinggi hanya mempunya 10 orang anggota. Setelah keluarnya UU No. 5 tahun 1974ntentang pokok-pokok pemerintah didaerah, pelaksanaan pemerintah dikota Tebing Tinggi sudah jauh lebih maju dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Pemerintah daerah mempunyai perangkat yang cukup baik. Sebagai suatu daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri pemerintahan kota Tebing Tinggi di dalam melaksanakan dan menjalankan pada pemerintah didaerahnya ternyata masih banyak mengalami hambatan, oleh karena terbatasnya kemampuan daerah dalam mendukung pengadaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk membangun daerah. Pada tahun Universitas Sumatera Utara 1980, presiden RI telah menganugerahkan tanda kehormatan Prastya Purna Karya Nugraha kepada kotamadya pati II Tebing Tinggi sebagai penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan pembangunan lima tahun kedua, sehingga dimulai memberikan kemampuan bagi pembangunan, demi kemajuan Negara Indonesia pada umumnya dan daerah khususnya. Suatu hal yang tetap dicatat dan dibandingkan dalam sejarah kemardekaan RI. Sampai dengan surat ini , kepada daerah beserta pimpinan DPR di daerah telah silih berganti. Adapun nama kepala daerah dari periodenya sebagai berikut: 1. Munar S. Harijoyo dari Tahun 1946-1947 2. Tengku Hasyim dari tahun 1948-1950 3. Tengku Almasyah dari tahun 1950-1957 4. Wan Amaruddin Barus dari tahun 1951-1956 5. Ok Anwaruddi dari tahun 1956-1957 6. Kantor Tarigan dari tahun 1958-1967 7. Syamsul Sulaiman dari tahun 1967-1970 8. Sanggup Ketaren dari tahun 1970-1974 9. Drs. H Amiruddin LLS dari tahun 1974-1985 10. Drs. Rusai Perangin-angin dari tahun 1985-1990 11. Hs. Rohani dari tahun 1990-2000 12. K. H Abdul Hafiz dari tahun 2000 sampai dengan sekarang , menjabat walikota dua periode hingga sekarang. Universitas Sumatera Utara b. Lokasi dan keadaan geogerafi Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan dari 24 kabupatenkota di propinsi Sumatra Utara. Berjarah sekitar 80 kota dan kota medan serta terletak pada lintas utama sumatera yaitu yang menghubungkan lintas timur dan lintas tengah selatan melalui lintas diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi-P.Siantar-Parapat-Balige-SIborong-borong. Kota Tebing Tinggi terletak diantara 3016 -3022 LU dan 9907 - 99011 BT dengan batas-batas: - Sebelah Utara berbatasan dengan PTP N III kebun rambutan, kab. Serdang Bedagai - Sebelah Selatan berbatasan dengan PTP N IV kebun pabatu - Sebelah Timur berbatasan dengan PT. Socfindo tanah besi, PTP N III kebun rambutan - Sebelah Barat berbatasan dengan PTP N III Gunung Pamela, Kab. Serdang Bedagai. Berdasarkan letak geografisnya kota tebing tinggi memiliki iklim tropis. Ketinggian 26-32 m diatas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelomabng., dengan temperatur udara di kota ini berkisar 25-27 C. sebagaimana kota di Sumatra Utara, kota Tebing Tinggi mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan musim penghujan biasnya terjadi pada bulan Nomvember sampai dengan bulan Maret, dengan jumlah arah hujan sepanjang tahun rata-rata 1.776 mmtahun dengan kelelmbaban udara 80-90 . Universitas Sumatera Utara Luas wilayah Tebing Tinggi adalah 3,843,8 hektar 38,438 km. Secara administrator kota Tebing Tinggi dibagi menjadi 3 kecamatan dengan 27 kelurahan, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Kecamatan Padang Hulu, dengan luas 12.069 km. kecamatan padang hulu ini terdiri atas 10 kelurahan yaitu : Kelurahan Pabatu, Kelurahan Lubuk Baru, Kelurahan Persiakan, Kelurahan Bandar Sonor, Mandailing Pasar Baru, Tualang, Pasar Gambir, dan Pelita. b. Kecamatan Rambutan dengan luas 13.726km. kecamatan Rambutan ini terdiri atas 11 kelurahan yaitu : Bulian, Pinang Mancung, Brohol, Karya Jaya, Bandar Sakti, Bandar Utama, Badak Bejang, Sri Padang, Pantai Lokan, Lalang, Tanjung Manulak. c. Kecamatan Padang Hilir dengan luas 12.463 km. kecamatan Padang hilir ini terdiri atas 3 kelurahan yaitu : Kelurahan Bagelen, Tebing Tinggi Lama, dan Rambung, c. Visi dan Misi Kota Tebing Tinggi Visi kota Tebing Tinggi “ Mewujudkan masyarakat kota Tebing Tinggi yang maju sejahtera melalui pemerintahan yang baik dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan “. Penjelasan arti visi diatas a. Masyarakat yang maju : Masyarakat yang mempunyai IPTEK, menerapkan imtak, bertanggung jawab, demokratis, menghargai hak-hak azasi pegawai dan kepedulian terhadap lingkungan. Universitas Sumatera Utara b. Masyarakat yang sejahtera : Masyarakat yang dilingkungan yang aman, bebas dari segala tekanan dan bencana serta berkecukupan lahir dan batin. c. Pemerintah yang baik adalah salah satu langkah strategis untuk mewujudkan amanah bangsa Indonesia sebagaimana yang termaksud dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945, langkah tersebut ditandai dengan 3 pilihan utama yang berkaitan yaitu : transparansif, partisipasi, dan akuntabilitas serta peran pemerintah dalam membentuk praktek-praktek baik, penyelenggaraan kekuasaan pemerintah dengan adanya keselarasan, keseimbangan dan keserasian hubungan antar pemerintahan serta dengan masyarakat. d. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam perebaikan perekonomian yang berbasis dan berorientasi kepada masyarakat dan tidak bersifat monopolistik dan sontradistik. Guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka disusunlah misi Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi sebagai berikut : a. Meujudkan pemerintahan yang baik melalui penegakan supremensi hokum, peningkatan profosionalisme, transparansi, dan akuntabilitas aparatur pemerintah. b. Meningkatkan kualitas sumber daya pegawai menuju masyarakat maju dan sejahtera. Universitas Sumatera Utara c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemerintahan daerah melalui pemanfaatn seluruh menuju perkembangan ekonomi kerakyatan. d. Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi dengan jumlah Lembaga Badan Dinas Kantor BUMD di Lingkungan Pemerintahan Kota Tebing Tingi sebagai berikut : 1. Sekretariat Daerah Kota , membawahi 2 asisten dan 8 bagian : • Asisten I Tata Praja Ekbag, membawahi 4 empat bagian • Asisten II Administrasi Umum, membawahi 4 empat bagian : 2. Sekretariat Dewan Perwakialan Rakyat Daerah 3. Dinas, dangan 7 tujuh unit dinas • Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah • Dinas Pendapatan • Dinas Pertanian • Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan PKM • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan • Dinas Kesehatan • Dinas Perhubungan 4. Badan, terdiri atas 4 unit, yaitu : • Badan Pengawasan Kota Bawasko • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Universitas Sumatera Utara • Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan • Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota PMK 5. Kantor, terdiri atas 2 dua Unit, yaitu : • Kamtor Satuan Polisi Pamong Praja • Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik 6. Badan Usaha Milik Daerah BUMD hanya 1 unit, yaitu : • PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi e. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Keputusan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 13 tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi terdiri atas : 1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas 2. Sekretaris, terdiri atas : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Program dan Perundang-undangan Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Koperasi, terdiri atas : Seksi Kelembagaan Koperasi Seksi Pemberdayaan Koperasi Seksi Ketatalaksanaan Koperasi 4. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, terdiri dari : Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Seksi Kemitraan Universitas Sumatera Utara Seksi Promosi dan Pemasaran 5. Bidang Industri terdiri dari : Seksi Bina Sarana dan Pencegahan Pencemaran Seksi Bina Usaha dan Kerja Sama Industri Seksi Bina Produksi, Standarisasi dan Sumber daya Manusia 6. Bidang Perdagangan terdiri dari : Seksi Perdagangan Dalam Negeri Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Perijinan Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi 7. Kelompok Jabatan Fungsional. 8. Unit Pelaksana Teknis dinas. f. Uraian Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Kepala Dinas mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tuga, kegiatan, dan fungsi Dinas. 2. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya. 3. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan 4. Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. 5. Menyampaikan sarana dan pertimbangan kepada atasan tentang langksh-langksh ysng perlu diambil dalamrangka pemberdayaan Universitas Sumatera Utara perekonomian daerah bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan. 6. Melaksanakan koordinasi dengan instruksi terkait. 7. Menelaah surat-surat masuk dan mendisposisikannya kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. 8. Melaksanakan penilaian DP-3 pegawai. 9. Menanda tangani surat-surat dan dokumen penting lainnya. 10. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban tugas dan penggunaan anggaran Dinas. 11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pimpinan SPKD. Sekretaris mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memimpin pelaksanaan tugas Kesekretariatan. 2. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 3. Membimbing dan mengevaluasi kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. 4. Mengorganisisr penyusunan program kerja, penyelenggaraan kegiatan dan penyusunan laporan Dinas. 5. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan yang meliputi pernecanaan dan pengelolaan administrasiumum, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan serta kerumahtanggaan. Universitas Sumatera Utara 6. Memfasilitasi berbagai pengaduan masyarakat, baik melaluikotak saran, media cetakelektronik maupun yang datang secara langsung sesuai dengan kewenangannya. 7. Meneliti, mengoreksi surat-surat atau naskah dinas dan mengendalikan pelaksanaan administrasi umum, baik surat masukkeluar maupun naskah dinas. 8. Menyusun dan mempersiapkan draf rancangan produk hukum daerah bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan 9. Mengkoordinasikan penyusunan system dan prosedur serta standar pelayanan minimal beserta indicator kinerja Dinas. 10. Mengkoordinasikan penyusunan laporan kegiatan dinas secara periodic dan insidentil 11. Mengkoordinasikan penyusunan RKA dan DPA lingkup dinas 12. Memberikan Saran pertimbangan kepada atasan 13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsnya. Bidang Koperasi mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Koperasi. 2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Koperasi. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan. Universitas Sumatera Utara 5. Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. 6. Merumuskan kebijakan tehnis pengesahan, pembentukan, penggabungan dan peleburan serta pembubaran koperasi. 7. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha koperasi. 8. Merumuskan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan DPA. 9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 10. Memberikan saran pertimbangan kepada atasan. 11. Melaksanakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan penggunaan anggaran Bidang Koperasi. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan. Universitas Sumatera Utara 5. Membimbing dn mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. 6. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha UMKM bidang produksi, sarana, dan prasaran, SDM maupu bidang teknologi. 7. Merumuskan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan DPA. 8. Memfasilitasi akses pinjam dan penyediaan dna bagi UMKM melalui lembaga keuangan. 9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait 10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan 11. Melaksanakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan penggunaan anggaran Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Industri mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Industri. 2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Industri 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan. 5. Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Universitas Sumatera Utara 6. Menyusun petunjuk tehnis pembinaan dan pengawasan industri, pencegahan pencemaran lingkungan industri, dan kerja sama bidang industri 7. Melaksanakan rekomendasi pelaksanaan penerbitan ijin industri. 8. Melaksanakan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan DPA. 9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait 10. Melaksanakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan penggunaan anggaran Bidang Industri 11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Perdagangan mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memimpin pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan. 2. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Perdagangan. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan bawahan. 5. Membimbing dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Universitas Sumatera Utara 6. Menyelenggarakan sosialisasi perlidungan konsumen, kebijakan eksport serta Undang-Undang dan Peraturan yang berhubungan dengan wajib daftar perusahaan. 7. Merumuskan penyusunan RKA dan mengendalikan pelaksanaan DPA. 8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. 9. Melaksanakan penerbitan rekomendasi perijinan 10. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, pengawasa barang berdar serta penegakan hukum, dan kemetrologian 11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Universitas Sumatera Utara SUSUNAN ORGANISASI DEPARTEMEN PRINDUSTRIAN, PERGAGANGAN DAN KOPERASI PEMKO T. TINGGI MENURUT PERATURAN DAERAH KOTA TEBING TINGGI NOMOR 13 TAHUN 2008 KEPALA DINAS SEKR BIDANG UMKM BIDANG KOPERASI BIDANG INDUSTRI Seksi Kelembagaan Koperasi Seksi Pemberdayaan UMKM Seksi Bina Sarana dan Pencegahan Seksi Bina Usaha dan Kerja Sama Industri Seksi Kemitraan Seksi Bina Produksi, Standarisasi dan SDM Seksi Pemberdayaan Koperasi Seksi Ketatalaksanaan Koperasi Seksi Promosi dan Pemasaran Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Batu Bara

4 51 157

Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

7 124 133

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Tebing Tinggi Kota Di Kota Tebing Tinggi

0 46 93

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pemko Tebing Tinggi

0 36 86

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Pemberdayaan Koperasi: Studi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Departemen Agama Kota Tebing Tinggi

0 36 124

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI CV. DUTA SARANA EDUTAINMENT DI SAWAHAN BOYOLALI.

0 0 12

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG.

2 3 62

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN KOPERASI DI KOTAMADYA BUKITTINGGI {Studi Empiris pada Koperasi - koperasi Yang Terdaftar di Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kotamadya Bukittinggi).

0 8 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH

0 0 20

DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA CILEGON

0 4 218