Jenis – jenis Kompensasi Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan pemberian kompensasi

Menurut Malayu S.P Hasibuan kompensasi adalah semua pendapat yang berbentuk uang, barang langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi berbentuk uang artinya kompensasi dibayar dengan sujumlah uang kepada para pegawai atau karyawan yang bersangkutan. Menurut Handoko 1991; 245 kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang digunakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Sedangkan menurut Sedarmayanti 1995; 124 kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Berdasarkan uraian diatas pengertian kompensasi pemberian penghargaan baik finansial maupun non finansial yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasanya yang diberikan kepada perusahaan. Dan juga digunakan sebagain motivator atau perangsang oleh perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerja.

b. Jenis – jenis Kompensasi

Menurut Mutiara S, Panggabean 2002; 75 ada beberapa jenis-jenis kompensasi yaitu sebagai berikut : 1. Gaji yaitu imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Universitas Sumatera Utara 2. Upah yaitu imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para pakerja berdasrkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelyanan yang diberikan. 3. Insentif yaitu imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karerna kinerjanya melebihi standard yang ditentukan. 4. Kompensasi tidak langsung Yaitu kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kenijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesjahteraan pada karyawan. Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, an bantuan perumahan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan pemberian kompensasi

Menurut Sedarmayanti ada berbagai faktor yang menjadi kriteria penentuan tingkat gaji dan upah yaitu sebagai baerikut : 1. Penawaran dan permintaan kerja Untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi, sedangkan jumlah tenaga kerja langka, gaji atau upah cenderung tinggi. Sedangkan untuk jabatan-jabatan yang mempunyai penawaran melimpah, gaji atau upah cenderung rendah. 2. Organisasi buruh Adanya serikat buruh yang kuat, yang berarti bergaining position pihak karyawan yang kuat, akan menaikkan upah. Demikian pula sebaliknya. 3. Kemampuan perusahaan untuk membayar Universitas Sumatera Utara Bagi perusahaan gaji atau upah merupakan komponen biaya produksi. Kalau kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan keruguan perusahaan, perusahaan akan tidak mampu memenuhi fasilitas karyawan. 4. Produktivitas karyawan Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar pula gaji atau upah yang akan diterimanya. 5. Biaya hidup Di kota-kota besar, dimana biaya hidup tinggi, biaya hidup merupakan “ batas penerimaan upah “ bagi karyawan. 6. Pemerintah Pemerintah dengan peraturan-peraturannya mempengaruhi tinggi rendahnya gaji atau upah. Peraturan upah minimum batas bawah dari tingkat gaji atau upah yang dibayarkan. 7. Konsistensi internal dan eksternal Struktur gaji dan upah yang baik dapat memenuhi syarat konsisten internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan konsisten internal adalah bahwa pengupahan didasarkan atas prinsip keadilan dilingkungan perusahaan sendiri, sedangkan konsistensi eksternal berdasarkan keadilan dibandingkan dengan keadaan pada perusahaan –perusahaan sejenis lainnya. Universitas Sumatera Utara Disamping itu menurut Alex S. Nitisemito faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan pemberian kompensasi yaitu : 1. Kompensasi harus dapat memenuhi kebutuhan minimal Dengan kompensasi yang diterima pegawaikaryawan berkeinginan dapat memenuhi kebutuhan minimal, misalnya kebutuhan akan makan, minum, pakaian, dan perumahan. 2. Kompensasi harus dapat mengikat Besarnya kompensasi harus diusahakan sedemikian rupa sebanding dengan perusahaan lain, sehingga akan mampu mengikat para pegawaikaryawannya. Hal ini penting dilakukan oleh perusahaan untuk menghndari kepindahan karyawan keperusahaan lain terutama pegawai yang berkualitas. Untuk dapat menetapkan besarnya kompensasi yang mampu mengikat maka perlu diteliti kompensasi yang diberikan oleh perusahaan lain pada umumnya untuk tugas yang sejenishampir sama. 3. Kompensasi harus dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja. Besarnya tingkat upahgaji dimana dapt menunjang hidup secara layak pada ummnya dapat berpengaruh terhadap moral dan kedisplinan kerja, sehingga semangat dan kegairahan kerjanya menjadi tinggi. Artinya kompensasi yang diberikan dapat mengikat dan sekaligus menimbulkan semangat dan kegairahan kerjanya. Universitas Sumatera Utara 4. Kompensasi harus adil Kompensasi yang tepat tidak semata-mata karena jumlahnya saja, tetapi harus juga mengandung unsur-unsur keadilan. Adil artinya jumlahnya tidak harus sama namun sesuai dengan haknya. Untuk dapat menetapkan upah yang adil maka perusahaan tersebut harus mengkategorikan tugas-tugas dalam beberapa bagian yang menurut penilaiannya perlu diberikan kompensasi yang sama. 5. Kompensasi tidak boleh bersifat statis Kompensasi yang diberikan perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kompensasi antara lain sebagi berikut : - perubahan tingkat hidup penduduk - perubahan undang-undang peraturan tentang besarnya upah - perubahan tingkat upah dari perusahaan yang lain 6. Kompensasi dari kompensasi yang diberikan harus diperhatikan Setiap perusahaan instansi harus dapat menentukan apakah kompensasi yang diberikan seluruhnya diwujudkan dalam bentuk uang atau tidak. Bilamana tidak, maka perusahaan instansi tersebut harus dapat mampu menetapkan komposisi dari kompensasi yang diberikan sebaik-baiknya, karena akan mempunyai dampak positif bagi karyawan. Dengan demikian dapat dikatakan faktor-faktor diatas harus benar- benar diperhatikan dalam menetapkan kompensasi yang paling tepat. Universitas Sumatera Utara

d. Tujuan Sistem Kompensasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Batu Bara

4 51 157

Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

7 124 133

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Tebing Tinggi Kota Di Kota Tebing Tinggi

0 46 93

Penerapan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Pemko Tebing Tinggi

0 36 86

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Pemberdayaan Koperasi: Studi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Departemen Agama Kota Tebing Tinggi

0 36 124

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI CV. DUTA SARANA EDUTAINMENT DI SAWAHAN BOYOLALI.

0 0 12

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG.

2 3 62

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN KOPERASI DI KOTAMADYA BUKITTINGGI {Studi Empiris pada Koperasi - koperasi Yang Terdaftar di Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kotamadya Bukittinggi).

0 8 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH

0 0 20

DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA CILEGON

0 4 218