43 time lag. DW tidak relevan digunakan dalam penaksiran model regresi yang
menggunakan data cross section dan penaksiran model regresi tanpa intercept. Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi pada metode DW maka dapat
dilihat dari nilai DW pada hasil estimasi model regresi dan dapat diambil keputusan dengan melihat tabel DW. Sedangkan pada uji LM dapat digunakan
untuk menguji model lag , untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari hasil estimasi model regresi, apabila hasil estimasi yang diperoleh
menunjukkan bahwa nilai ObsR-squared X
2
hitung X² tabel atau nilai probability
lebih rendah dari 0,05 pada tingkat signifikansi 5 maka terdapat gejala autokorelasi pada hasil estimasi tersebut Pratomo dan Hidayat, 2007.
3.7 Test of Goodness of Fit
3.7.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
merupakan kemampuan variabel X variabel bebas mempengarui variabel Y variabel terikat. Dimana semakin besar
koefisien determinasi maka menunjukkan semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat Sudardjat, 2010. Koefisien determinasi R
2
dinyatakan dalam persentase ,besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0R
2
1. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati satu maka variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat semakin besar, dan sebaliknya nilai koefisien
determinasi yang kecil artinya kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas.
Universitas Sumatera Utara
44
3.7.2 Uji F-Statistik
Uji F-statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian F-statistik dapat dirumuskan
dengan hipotesis sebagai berikut: 1.
H :
β
1
= β
2
= β
3
= 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas independent variable tidak mempengaruhi
variabel terikat dependent variable secara signifikan.
2. H
a
: β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas independent variable mempengaruhi variabel
terikat dependent variabel secara signifikan. Uji F-statistik dapat dilihat dengan melakukan perbandingan antara nilai
probability F-statistik dengan tingkat signifikansi dimana taraf nyata yang
digunakan sebesar α 1. 5 dan 10 . Dari pengujian hipotesis di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: 1.
H diterima dan Ha ditolak apabila nilai probability F-stat
α 5, artinya Artinya variabel bebas independent variable secara bersama-sama tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependent variable
. 2.
Ha diterima dan H ditolak apabila nilai probability F-stat
α 5. Artinya variabel bebas independent variable secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependent variable.
Universitas Sumatera Utara
45
3.7.3 Uji T-Statistik Partial Test Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas secara simultan signifikan mempengaruhi variabel terikat, dengan menganggap variabel bebas lain adalah konstan. Dalam pengujian
t-statistik yang belum diketahui arahnya digunakan kurva dua arah. Untuk menguji t-statistik dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. H
: β
1
= 0, variabel bebas secara individu tidak mempengaruhi variabel terikat dengan siginfikan.
2. Ha :
β
1
≠ 0, variabel bebas secara individu mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan.
Untuk mendapatkan nilai t-hitung digunakan rumus berikut ini: − ℎ
= �
� Dari pengujian hipotesis di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: 1.
H diterima dan Ha ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel
bebas independent variable secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependent variable.
2. Ha diterima dan H
ditolak apabila nilai t-hitung t-tabel. Artinya variabel bebas independent variable secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat dependent variable.
3.8 Definisi Operasional Variabel Penelitian