15 uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat berupa
dividen saham yang berupa saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan semakin bertambah. Sementara capital gain merupakan selisih antara harga
beli dan harga jual, hal ini terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Pada umumnya investor dengan orientasi jangka pendek
mengejar keuntungan melalui capital gain. Saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan
dan potensi risiko yang tinggi. Investor dapat memiliki keuntungan dari capital gain
yang besar dalam waktu yang singkat , namun sering berfluktuasinya harga saham maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian yang besar
dalam waktu yang singkat Darmadji dan Fakhruddin, 2006. Oleh karena itu investor harus lebih teliti lagi dalam membeli dan menjual saham yang dimiliknya
agar risiko tersebut dapat diperkecil.
2.1.4 Holding Period Saham
Holding period adalah periode waktu perkiraan atau riil dimana sebuah
investasi diatribusikan kepada sebuah investor tertentu. Lamanya kepemilikan saham oleh investor dikenal dengan dengan stock holding period. Secara umum
keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya. Halim 2005:31 menyatakan
bahwa: a.
Jika harga pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut sebaiknya dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan
untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya kembali naik b.
Jika harga pasar saham sama dengan nilai intrinsiknya, maka jangan melakukan transaksi. Karena saham tersebut dalam keadaan
Universitas Sumatera Utara
16 keseimbangan, sehingga tidak ada keuntungan yang diperoleh dari
transaksi pembelian atau penjualan saham tersebut c.
Jika harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut sebaiknya dijual untuk menghindari kerugian. Karena tentu
harganya kemudian akan turun menyesuaikan dengan nilainya. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya atau nilai seharusnya dari saham
yang diperdagangkan tersebut Jogiyanto, 2000. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Holding period saham merupakan rata-rata lamanya investor
dalam menahan atau memegang saham selama periode waktu tertentu. Rata-rata holding period investor untuk setiap tahun dapat dihitung dengan membagi jumlah
saham beredar pada saham perusahaan i per akhir tahun t dengan rata-rata volume perdagangan saham i tahun t. Holding Period Saham dapat diformulasikan
sebagai berikut ini : ��
��
= ℎ ℎ
�� ��
Sumber : Atkins dan Dyl 1997
Di mana : HP
it
= Holding Period saham perusahaan i tahun t
2.1.5 Bid-Ask Spread
Di pasar tradisional , sebelum terjadi suatu transaksi atau terbentuknya harga, terjadi proses tawar-menawar oleh pembeli dan penjual. Prinsip yang sama
juga terjadi dalam transaksi surat berharga khususnya pasar saham Darmadji dan Fakhruddin, 2006. Transaksi perdagangan di BEJ menggunakan order-driven
market system dan sistem lelang kontinyu continous auction system
Jogiyanto,2000. Dengan order-driven market system berarti pembeli dan penjual
Universitas Sumatera Utara
17 sekuritas yang ingin melakukan transaksi harus melalui broker. Investor tidak
dapat langsung melakukan transaksi di lantai bursa. Dalam sistem lelang kontiyu harga transaksi ditentukan oleh penawaran
supply dan permintaan demand dari investor. Harga penjualan terendah ask price
dan harga penawaran pembelian tertinggi bid price dari investor diteriakkan oleh broker di lantai bursa. Dalam transaksi saham, istilah bid
menunjukkan harga yang diajukan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut, sedangkan ask menunjukkan harga yang ditawarkan oleh pihak
yang akan menjual saham tersebut Darmadji dan Fakhruddin, 2006. Suatu transaksi tidak akan terjadi jika masih terdapat perbedaan antara bid
dan ask. Dengan kata lain, Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi yang ditawarkan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut dengan
harga jual terendah dari pihak yang bersedia menjual saham tersebut. Dalam bursa efek, aturan berapa batasan dalam setiap kali penawaran bid
dan ask diatur secara jelas dan diaplikasikan dalam komputer sistem perdagangan
secara otomatis Darmadji dan Fakhruddin, 2006. Harga penawaran jual atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS adalah harga penawaran yang
masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS
auto rejection. BEJ perlu menerapkan sistem auto rejection untuk menjaga terlaksananya
perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. Penerapan auto rejection dilakukan berdasarkan kelompok harga dan penentuan batas parameter rejection
Universitas Sumatera Utara
18 mengacu pada harga terakhir di pasar regular pada hari sebelumya Darmadji dan
Fakhruddin, 2006. Batasan auto rejection yang berlaku saat ini: 1.
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari 50 lima puluh persen dibawah acuan harga Rp 50,- lima puluh rupiah.
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35 tiga
puluh lima perseratus di atas atau di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga Rp 50,- lima puluh rupiah sampai dengan dari Rp
200,- dua ratus rupiah. 3.
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25 dua puluh lima perseratus di atas atau di bawah acuan harga untuk saham
dengan rentang harga Rp 200,- dua ratus rupiah sampai dengan dari Rp 5.000,- lima ribu rupiah.
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20 dua
puluh perseratus di atas atau di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000,- lima ribu rupiah.
Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi yang ditawarkan oleh
pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut dengan harga jual terendah dari pihak yang bersedia menjual saham tersebut. Konsep perhitungan spread
adalah dengan membuat rata-rata bid-ask spread harian untuk setiap jenis saham yang diteliti selama periode observasi. Perhitungan spread dapat diformulasikan
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
19
��
=[ ∑
��
−
�� ��
+
�� �
�=
]∕N
Sumber : Atkins dan Dyl 1997
Di mana : Spread
it
= rata-rata bid-ask spread saham perusahaan i pada tahun ke-t Ask
it
= harga jual terendah yang menyebabkan investor setuju untuk menjual saham perusahaan i pada hari ke- t
Bid
it
= harga beli tertinggi yang menyebabkan investor setuju untuk membeli saham perusahaan i pada hari ke- t
N = jumlah hari transaksi saham perusahaan i selama tahun t
2.1.6 Market Value