Konsep Dasar Investasi Landasan Teori

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Dasar Investasi

Pada hakikatnya investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dibagi dalam dua jenis, investasi yang pertama adalah investasi yang dilakukan pada asset-aset finansial yang dilakukan di pasar uang selain itu investasi finansial juga dapat dilakukan di pasar modal. Jenis investasi kedua adalah investasi pada asset-aset riil Halim, 2005. Jogiyanto 2000:7 menyatakan bahwa investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Investasi pada pasar modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek. Ini dilihat pada return yang diukur dengan capital gain. Bagi para spekulator yang menyukai capitail gain, maka pasar modal dapat menjadi tempat yang menarik sebab investor bisa membeli pada saat harga turun, dan menjual kembali pada saat harga naik. Selisih yang dilihat secara abnormal return itulah yang akan dihitung keuntungannya Fahmi, 2006. Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek -efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Oleh karena itu investor harus memiliki rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham dan juga Universitas Sumatera Utara 10 harus mempunyai ketajaman perkiraan masa depan perusahaan yang sahamnya akan dibeli atau dijual Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek -efek yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Oleh karena itu diperlukan tahapan-tahapan dalam investasi yaitu menentukan tujuan investasi dengan mempertimbangkan expected rate of return, rate of risk dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan , melakukan analisis baik dengan pendekatan fundamental ataupun teknikal, membentuk portofolio dengan mengidentifikasi efek-egek mana yang akan dipilih , mengevaluasi kinerja portofolio baik terhadap tingkat pengembalian maupun tingkat risiko yang ditanggung dan tahap terakhir adalah merevisi kinerja portofolio. Pada umumnya hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan bersifat linier artinya semakin tinggi tingkat risiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan. Oleh karena itu Menurut Halim 2005:5 investor dapat melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek melalui dua pendekatan, yaitu : a. Pendekatan Fundamental Dimana pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek. Untuk memperkirakan prospek harga sahamnya di masa yang akan datang harus dikaitkan dengan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya , karena kinerja emiten dipengaruhi oleh kondisi sektor industri dimana perusahaan tersebut berada dan perekonomian secara makro. Analisis ini dimulai dari siklus perusahaan secara umum dan selanjutnya ke sektor industrinya sehingga akhirnya dilakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan saham yang diterbitkan. Universitas Sumatera Utara 11 b. Pendekatan Teknikal Pendekatan ini didasarkan pada data perubahan harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang. Dengan analisis ini para analisis memperkirakan pergesaran penawaran supply dan permintaan demand dalam jangka pendek serta mereka berusaha untuk cenderung mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan barometer dari penawaran dan permintaan. Mekanisme perdagangan saham adalah proses perdagangan saham dimana saham tersebut berpindah tangan dari penjual kepada pembeli di pasar sekunder, proses perdagangan jual beli saham dapat dilihat dari gambar 2.1 berikut ini : Saham Rp Sumber : Halim 2005 Gambar 2.1 Proses Jual Beli Saham Investor Beli Investor Jual BURSA EFEK JAKARTA Pialang Pialang Sistem Tawar Menawar dan Negosiasi Pialang Jual Pialang Beli Sertifikat Saham Rupiah PT KPEI PT KSEI Penyelesaian transaksi Investor Jual Pialang Jual Investor Beli Pialang Beli BAE Universitas Sumatera Utara 12

2.1.2 Pasar Modal